Perang Iran Vs Israel

Apakah Iran Menyerang Israel Karena Pro Palestina? Ini Jawaban Ustaz Felix Siauw

"Apakah Iran menyerang Israel karena dia pro Palestina? jawabannya tidak!

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Fadhila Rahma
Warta Kota/Anggie Lianda Putri
IRAN VS ISRAEL - Felix Siauw soal perang Iran vs Israel. Apakah Iran Menyerang Israel Karena Pro Palestina? Ini Jawaban Ustaz Felix Siauw 

SRIPOKU.COM - Berikut ini penjelasan Ustaz Felix Siauw mengenai perang Iran vs Israel.

Dikutip dari potongan video yang diunggah oleh akun TikTok @Utthank1453, berikut pandangan Ustaz Felix Siauw soal perang Iran vs Israel.

Video ini sudah ditonton lebih dari 5 juta kali tonton.

"Apakah Iran menyerang Israel karena dia pro Palestina? jawabannya tidak!

Karena Iran menyerang Israel karena dia diserang duluan, sederhana.

Gitukan ya. Dan ada video tuh Netanyahu ngomong ke publik, bikin video. 

Apa yang dia bilang, dia bilang begini saya berbicara pada rakyat-rakyat Iran yang terhormat, untuk dalam tanda kutip menggulingkan pemerintahan yang sekarang, untuk balik lagi ke masa lalu.

Tau masa lalunya apa?

Dia ngomong sendiri, kita udah jelasin di kajian kita tuh.

Apa masa lalunya?

Iran sama Israel itu bestie.

Karena yang ngebuat Kuil Sulaiman yang kedua, itu Iran (Persia).

Maka mereka dulunya bestie.

Maka Netanyahu bilang, mari kita kembali ke masa lalu di mana kita bestian.

Bahwa Cyrus Agung, Cyrus Agung itu adalah Raja Persia yang luar biasa itu membangunkan kuil Yahudi buat kami.

Maka gulingkan pemerintahan Anda sekarang, lalu kemudian ayolah bareng-bareng kita main bola.

Itu kata dia tuh.

Artinya dia bukan untuk Palestina.

Dia justru pengen menjadikan Iran sebagai bagian dari bestienya dia, paham sampai sini?," jelas Ustaz Felix Siauw.

BUNKER BOSTER -Mengenal GBU-57 Bunker Buster, Bom Super Amerika yang Diklaim Hancurkan Situs Nuklir Fordow Iran. Guided Bomb Unit (GBU)-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP), atau yang dikenal sebagai bunker buster, menjadi senjata paling mematikan milik Amerika Serikat dalam kategori penghancur bunker bawah tanah.
BUNKER BOSTER -Mengenal GBU-57 Bunker Buster, Bom Super Amerika yang Diklaim Hancurkan Situs Nuklir Fordow Iran. Guided Bomb Unit (GBU)-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP), atau yang dikenal sebagai bunker buster, menjadi senjata paling mematikan milik Amerika Serikat dalam kategori penghancur bunker bawah tanah. (Istimewa)

Baca juga: Trump Cemas Sendiri Sampai-sampai Minta Bantuan China, AS Takut Iran Tutup Selat Hormuz

Sebelumnya pasca menyerang fasilitas nuklir di tengah perang Iran vs Israel, Amerika Serikat kini merasa cemas sendiri.

Saking cemasnya, Negeri Paman Sam sampai-sampai minta bantuan China yang notabene selama ini musuh mereka di sektor perdagangan.

Rupanya, Amerika Serikat tak ingin Iran menutup Selat Hormuz yang apabila itu terjadi sangat mempengaruhi sektor ekonomi mereka.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengungkap alasan Amerika Serikat menyerang Iran pada Sabtu (21/6/2025). 

Hal itu diungkap Trump dalam pidato di hadapan rakyatnya di Gedung Putih pada hari yang sama pukul 10.00 waktu setempat. 

Dalam pidato tersebut, Presiden Amerika Serikat ini juga mengumumkan bahwa pasukan militer negara tersebut telah menghancurkan tiga fasilitas nuklir utama Iran, yakni Isfahan, Natanz, dan Fordow.

Kini, Amerika Serikat mendesak China agar mencegah Iran menutup Selat Hormuz. 

Seruan ini disampaikan menyusul serangan udara Amerika Serkat ke sejumlah fasilitas nuklir Iran pada Sabtu (21/6/2025) lalu. 

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menyatakan, China memiliki pengaruh besar terhadap Iran. 

Sebab, Negeri Tirai Bambu itu merupakan pelanggan terbesar minyak Iran dan menjalin hubungan dekat dengan Teheran. 

“Saya mendorong pemerintah China untuk segera menghubungi mereka, karena mereka sangat bergantung pada Selat Hormuz untuk kebutuhan minyak,” ujar Rubio dalam wawancara di Fox News, Minggu (22/6/2025).

Iran sebelumnya mengeluarkan peringatan keras. 

Menteri Luar Negeri Iran menegaskan bahwa Teheran “mempertahankan semua opsi untuk menjaga kedaulatan negaranya.” 

Sementara itu, media pemerintah Iran melaporkan bahwa parlemen negara tersebut telah mendukung usulan penutupan Selat Hormuz. 

Namun, keputusan final tetap berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Iran. 

Selat Hormuz merupakan jalur perairan strategis yang menghubungkan Teluk Persia dan Laut Arab. 

Sekitar 20 juta barel minyak per hari—atau sekitar 20 persen dari konsumsi minyak dunia—melewati selat sempit antara Iran dan Oman itu. 

Jika selat tersebut ditutup, dampaknya bisa signifikan terhadap pasokan energi global.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved