Berita Viral

Pengakuan Pilu ART Dianiaya Majikan di Batam, Tubuh Penuh Luka Lebam, Tak Pernah Terima Gaji Utuh

Dengan suara bergetar, Regina menuturkan bagaimana Intan, keponakannya datang merantau ke Batam dari Kabupaten Sumba Barat

Editor: pairat
Tribunbatam
PENGANIAYAAN ART DI BATAM - Intan, ART dianiaya majikan di batam (kiri). Regina (kaos kuning) di Mapolresta Barelang, Senin (23/6/2025). Bibi Intan, seorang ART di Batam asal NTT korban penganiayaan oleh majikan mengungkap cerita pilu selama bekerja selama setahun di salah satu perumahan elite di Batam. 

SRIPOKU.COM – Berikut pengakuan Pilu Asisten Rumah Tangga (ART) usai dianiaya majikan di Batam, tubuh penuh luka lebam, ngaku tak pernah terima gaji utuh.

Pengakuan Intan, seorang ART bekerja sebagai asisten rumah tangga atau ART di Perumahan Taman Golf Sukajadi Batam ini diungkapkan oleh sang bibi, Regina (42).

Tangis Regina (42) pun pecah saat menceritakan apa yang dialami keponakannya saat bekerja sebagai asisten rumah tangga atau ART di Perumahan Taman Golf Sukajadi Batam.

Dengan suara bergetar, Regina menuturkan bagaimana Intan, keponakannya datang merantau ke Batam dari Kabupaten Sumba Barat demi membantu ekonomi keluarga, justru menjalani hari-harinya dalam siksaan dan ketakutan akibat penganiayaan yang ia sebut dilakukan majikannya.

PENGANIAYAAN ART DI BATAM - Intan, Seorang ART di Batam asal Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga menjadi korban penganiayaan oleh majikannya (kiri). Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP M Debby Tri Andrestian saat ditemui sejumlah awak media, Senin (23/6/2025) (kanan). Polisi masih menyelidiki motif terkait kasus penganiayaan seorang ART asal Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi NTT di Perumahan Sukajadi hingga viral di medsos.
PENGANIAYAAN ART DI BATAM - Intan, Seorang ART di Batam asal Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga menjadi korban penganiayaan oleh majikannya (kiri). Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP M Debby Tri Andrestian saat ditemui sejumlah awak media, Senin (23/6/2025) (kanan). Polisi masih menyelidiki motif terkait kasus penganiayaan seorang ART asal Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi NTT di Perumahan Sukajadi hingga viral di medsos. (TribunBatam.id/Pertanian Sitanggang)

Baca juga: Motif Penganiayaan ART di Batam Ditelusuri, 1 Orang Diduga Pelaku Diamankan, Majikan Laki-laki Kabur

Bibi ART di Batam itu tak terima saat keponakannya menceritakan jika ia kerap dipukul hingga kepalanya pernah dibenturkan ke tembok.

Penganiayaan di Batam itu ia alami jika kerjanya dianggap salah oleh sang majikan

"Keponakan saya dipukuli seperti binatang. Kepalanya pernah dibenturkan ke tembok kalau kerjanya dianggap buat salah,” ungkap Regina dengan mata berkaca-kaca di Mapolresta Barelang, Senin (23/6/2025).

Intan (20) berharap merantau ke Batam dengan mendapat pekerjaan layak.

Tawaran menjadi ART di Batam dengan janji gaji Rp 2 juta per bulan pun akhirnya ia ambil.

Namun faktanya, ia hanya mendapat Rp 1,8 juta.

Itu pun menurut Regina terus-terusan dipotong dengan alasan yang menurutnya tidak masuk akal.

"Kalau ada barang rusak, air atau listrik naik, itu potong dari gaji korban. Majikannya bilang, karena mereka cuma tinggal berdua, pembantu yang harus tanggung semuanya,” ungkapnya.

Selama setahun bekerja, Intan bercerita kepada bibinya jika tidak pernah benar-benar menerima gaji utuh.

Majikan memberinya daftar ‘denda’ sejak hari pertama, katanya hanya ancaman supaya disiplin.

Tapi daftar itu kini dijadikan alasan memotong gajinya secara terus menerus.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved