Berita Lubuk Linggau

Pengakuan Ibu Dian yang Bawa Anaknya Temui KDM di Jawa Barat, Sudah Putus Asa Perbuatan Anaknya

Dian Nurhayati  warga Kota Lubuklinggau Sumsel  mendatangi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengadukan keluhan terkait kelakuan anaknya Rehan (19).

Penulis: Eko Hepronis | Editor: tarso romli
sripoku.com/eko Hepronis
BERTEMU DINSOS - Dian Nurhayati saat bertemu dengan Dinsos Kota Lubuklinggau, Sabtu (21/6/2025).Alasan Orang Tua di Lubuklinggau Temui KDM Karena Sudah Putus Asa Perbuatan Anaknya. 

Dian Nurhayati saat bertemu dengan Dinsos Kota Lubuklinggau, Sabtu (21/6/2025).Alasan Orang Tua di Lubuklinggau Temui KDM Karena Sudah Putus Asa Perbuatan Anaknya

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU -- Dian Nurhayati  warga Kota Lubuklinggau Sumsel  mendatangi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengadukan keluhan terkait kelakuan anaknya Rehan (19).

Ibu empat anak ini meminta tolong ke Dedi Mulyadi untuk memasukan putra pertamanya itu ke Barak Militer karena telah ketergantungan obat-obatan terlarang.

Dian mengaku alasannya menemui KDM sapaan akrab Dedi Mulyadi karena sudah putus asa kelakuan anaknya.

"Awalnya tidak ada lagi jalan keluar tujuannya aku (saya) karena sudah mentok," kata Dian pada wartawan, Sabtu (21/6/2025).

Dian baru tiba dari Jawa Barat, ia langsung dipertemukan dengan pihak Dinas Sosial, BNN, Rumah Asa Silampari dan pihak kepolisian Lubuklinggau.

"Banyak masyarakat yang peduli hanya di depan saja, namun di belakang malah menghujat, pengalaman dari sana akhirnya ditelan sendiri," ungkapnya.

Kemudian Dian sempat meminta pertolongan dengan dinas sosial akhirnya oleh pegawai Dinsos disuruh lapor Polisi, namun, setelah dilapor ternyata ditinggalkan begitu saja.

Dian mengaku merasa seperti ayam kehilangan induknya, akhirnya setelah merenung ia memberanikan diri mencari jalan keluar.

"Kalau ada kemauan di situ ada jalan, karena minta tolong sana-sini sudah pernah langsung ku alami. Jalan satu-satunya saya melihat postingan pak gubernur akhirnya jalan itu ku tempuh supaya anak saya jauh lebih baik dan sesuai harapan orang tua," ujarnya.

Karena selama ini Dian mengaku selalu panik dan ketakutan setiap melihat Rehan pulang, maklum saja semua orang di rumahnya perempuan.

" Ada anak laki-laki masih kelas 4 SD dengan siapa kami mau mengadu. Setiap minta uang maksa Rehan ini, semua pisau saya kumpulkan, semua barang dicongkel," ungkapnya.

Dia menceritakan bila Rehan kecanduan sejak SMP, namu saat SMP Rehan masih mau bekerja sebagai tukang cuci motor dan pernah sekolah di pesantren.

"Saya ngaku tidak sering di rumah karena mencari nafkah, saya kurang mengawasi, semua anak saya kurang kasih sayang termasuk adek-adeknya,"ujarnya.

Sekarang posisi Rehan sudah di barak istimewa harapannya ke depan setelah selesai menjadi anak seperti yang diharapkan orang tua pada umumnya dan bertanggung jawab pada anak istrinya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved