Berita MUBA
Bupati Muba HM Toha Lantik Tiga Kades PAW, Tekankan Loyalitas dan Netralitas Kepada Warga
Komitmen dan loyalitas terhadap aturan kembali ditekankan Bupati Musi Banyuasin, HM Toha dalam pelantikan Tiga Kades Pengganti Antar Waktu (PAW).
Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: tarso romli
SRIPOKU.COM, SEKAYU - Komitmen dan loyalitas terhadap aturan kembali ditekankan Bupati Musi Banyuasin, HM Toha dalam pelantikan tiga kepala desa Pengganti Antar Waktu (PAW) dan kepengurusan baru DPC APDESI Kabupaten Muba periode 2025–2030, Senin (2/5/2025).
Bupati Muba HM Toha menyampaikan bahwa kepala desa tidak boleh berorientasi pada kekuasaan atau kelompok tertentu. Loyalitas, menurutnya, harus ditujukan pada konstitusi dan peraturan yang berlaku, bukan pada individu atau kepentingan sesaat.
Ia juga meminta agar para kades yang baru dilantik segera membangun sinergi dengan perangkat desa, BPD, dan masyarakat, tanpa membedakan latar belakang pilihan politik.
"Setelah pelantikan ini, tidak ada lagi istilah pendukung atau bukan pendukung.
Semua warga adalah bagian dari tanggung jawab saudara. Layani mereka dengan adil," ujar Toha.
Pelantikan ini menjadi bagian dari proses pemilihan antar waktu untuk mengisi kekosongan jabatan akibat pengunduran diri dan wafatnya kepala desa sebelumnya.
Kades ketiga yang dilantik akan melanjutkan masa jabatan hingga tahun 2030.
“Kades adalah ujung tombak pelayanan publik yang menentukan arah pembangunan desa. Oleh karena itu, setiap keputusan yang diambil harus berpihak pada kepentingan warga secara keseluruhan,” imbaunya.
Lanjut Toha, kepada pengurus DPC APDESI Mub yang baru dilantik, dirinya berharap kepengurusan baru mampu menjadi mitra strategis Pemkab dalam memperkuat posisi desa sebagai pusat penggerak pembangunan.
“APDESI bukan sekedar organisasi. Ia harus menjadi kekuatan kolektif yang memperjuangkan kepentingan masyarakat desa dan menjembatani komunikasi antara pemerintah dan akar rumput,” ungkapnya.
Tidak hanya kepada kades yang dilantik dan APDESI, Toha mengajak seluruh kepala desa untuk menjaga netralitas, menciptakan keharmonisan, dan menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
“Desa yang kuat hanya bisa dibangun jika para pemimpinnya setia pada nilai keadilan dan kesatuan. Dahulukan kepentingan rakyat, Insya Allah desa tersebut maju,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua DPD APDESI Sumatera Selatan, Mulyanto, menyebut Pemkab Muba sebagai contoh kepemimpinan yang konsisten memperkuat kelembagaan desa.
Ia menyebut Muba berpotensi menjadi model penguatan pemerintahan desa bagi kabupaten lain di Sumsel.
“Kami yakin, di bawah kepemimpinan Bupati HM. Toha dan Wabup Rohman, Kabupaten Muba akan bergerak lebih cepat menuju kemajuan. Muba layak menjadi pilot project bagi kabupaten lainnya dalam penguatan peran desa,” ujarnya.
Simak berita menarik lainnya di sripoku.com dengan mengklik Google News.
Persoalan Suban IV, Yusnin Tomas Muba : Ini Soal Wilayah Bukan Urusan Perusahaan |
![]() |
---|
Jalan Penghubung Sekayu–Teladan Ambles, Pemkab Muba Akan Bangun Jembatan Bailey untuk Akses Warga |
![]() |
---|
Kasus Penadahan Dihentikan, Suharto Kembali ke Keluarga Lewat Jalur Restorative Justice |
![]() |
---|
Pemkab Muba Tekankan Peran Perusahaan di Ring Satu Tak Lepas dari Tanggungjawab Sosial |
![]() |
---|
Ribuan Warga Musi Banyuasin Tumpah Ruah Saksikan Adu Cepat BAF Drag Race dan Drag Bike |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.