Berita Muba

Puluhan Anak Umang Kini Punya Identitas, Kejari Muba Peduli Anak Hingga Pelosok Desa

Nurazizah adalah satu dari puluhan anak umang di Kecamatan Bayung Lencir yang hari itu mendapat identitas resmi.

Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Odi Aria
Handout
PROGAM ANAK UMA- Sejumlah anak di Bayung Lencir memperlihatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang baru mereka terima dalam program Adhyaksa Peduli Anak Umang yang digelar Kejari Muba bersama Pemkab Muba di Kantor Camat Bayung Lencir, Selasa (16/9/2025). 

SRIPOKU.COM, SEKAYU- Senyum Nurazizah, gadis kecil dari Desa Muara Medak, tak bisa disembunyikan dari raut wajahnya.

Tangannya menggenggam erat sebuah Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang baru saja ia terima. 

Nurazizah adalah satu dari puluhan anak umang di Kecamatan Bayung Lencir yang hari itu mendapat identitas resmi.

Mereka datang dari berbagai penjuru, mulai dari Desa Muara Medak, anak-anak Suku Anak Dalam, hingga panti asuhan Mutiara Yayasan Dermawan Hati Mulia.

Anak umang adalah sebutan dalam bahasa daerah di Sumatera Selatan untuk anak-anak yang tidak memiliki identitas resmi, sehingga tidak terdaftar secara hukum.

Dengan adanya identitas resmi mereka kini bisa memiliki Kartu Identitas Anak (KIA), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan hak-hak dasar lainnya.

Istilah ini merujuk pada kondisi kemiskinan ekstrem yang menyebabkan anak-anak tersebut terabaikan dari pemenuhan hak-haknya

"Terimakasih atas bantuan KIP, alat tulis dan sembakonya. Semoga bapak ibu semua diberikan kesehatan dan murah rezeki," ucap Azizah.

Kegiatan ini merupakan program Adhyaksa Peduli Anak Umang, gagasan Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan yang dilaksanakan Kejari Muba.

Program tersebut digelar bersama Pemkab Musi Banyuasin (Muba) dalam hal ini Disdukcapil, Dinsos, dan Kecamatan Bayung Lencir di Kantor Camat Bayung Lencir Muba, pada Selasa (16/9/2025).

Kepala Kejari Muba, Aka Kurniawan SH MH, melalui Kasi Datun Silvi Margareta SH MH, menegaskan bahwa program ini lahir dari kepedulian akan masa depan generasi penerus.

"Kita harap bersama, anak-anak di Muba yang tidak memiliki identitas dapat diminimalisir atau bahkan tidak ada lagi. Karena ini adalah hak dasar mereka. Kelak, merekalah yang akan menjadi pemimpin bangsa ini," ujarnya.

Sementara, Camat Bayung Lencir, M Imron menyebut program ini sebagai wujud nyata sinergi untuk anak-anak di pelosok.

"Kami bangga dan berterimakasih, karena kehadiran Kejari Muba di tengah masyarakat telah memberi arti besar bagi masa depan mereka. Anak-anak yang mendapatkan identitas ini kelah diharapkan menjadi penerus,"ungkapnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved