Modus Penipuan COD yang Bikin Rugi Penjual HP, 3 Orang Jadi Korban, Biaya Sekolah Anak Ludes

Nopal Pratama Aska, seorang pria dari Merasi, Kabupaten Musi Rawas, harus menelan pil pahit setelah menjadi korban penipuan

|
Penulis: Eko Hepronis | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/EKO HEPRONIS
PENIPUAN COD -- Nasib Apes Warga Merasi, Niat COD HP Malah Dibawa Kabur Pembeli di Lubuklinggau, Padahal Uangnya Untuk Bayar Sekolah Anak. 

SRIPOKU.COM -- Nopal Pratama Aska, seorang pria dari Merasi, Kabupaten Musi Rawas, harus menelan pil pahit setelah menjadi korban penipuan saat hendak menjual ponselnya di Kota Lubuklinggau.

Ponsel jenis Infinix Hot 40i yang rencananya akan dijual untuk membiayai sekolah anaknya, raib dibawa kabur pelaku.

Peristiwa ini terjadi pada Minggu (2/6/2025) ketika Nopal melakukan transaksi cash on delivery (COD) di wilayah Mesat, Kecamatan Lubuklinggau Timur II.

Nopal berangkat dari rumahnya menuju lokasi yang telah disepakati setelah memposting ponselnya di grup jual beli Facebook dan dihubungi oleh pelaku.

"Disuruh nganter ke rumahnya, kami dari Merasi nganter ke Mesat sesuai sharelok dan kami lihat sharelok memang rumah itu," ungkap Nopal kepada Tribunsumsel.com.

Setibanya di lokasi, Nopal mendapati ada korban lain yang juga sedang bertransaksi dengan orang yang sama.

Tanpa curiga, Nopal menyerahkan ponselnya kepada pelaku yang beralasan ingin memeriksa perangkat tersebut.

Pelaku kemudian mengaku akan membawa ponsel tersebut ke istrinya di belakang rumah.

"Saat pelaku beralasan mau bertanya dengan istrinya, karena melihat pelaku ini jalan ke rumah itu, kami izinkan, kami tunggu tidak kembali lagi," terang Nopal.

Setelah ditunggu-tunggu, pelaku tak kunjung kembali.

Nopal kemudian menyadari bahwa pelaku telah melarikan diri.

Diduga, pelaku melompati pagar pendek di antara warung dan rumah untuk kabur.

Mirisnya, Nopal bukan satu-satunya korban.

"Ada tiga korban di lokasi itu, HP mereka juga tidak dibayar pelakunya," imbuh Nopal.

Nopal pun berharap agar masyarakat yang hendak menjual atau menggadaikan ponsel Infinix Hot 40i warna hitam untuk berhati-hati.

"Soalnya kami jual HP itu untuk biaya sekolah anak kami, tapi malah dibawa lari," keluhnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved