Berita Palembang

Menko Zulkifli Hasan : Setiap Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Dapat Pinjaman Rp 3 Miliar

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan dalam acara Peluncuran dan Dialog Percepatan Pembentukan Koperasi Desa

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Linda Trisnawati
KOPERASI MERAH PUTIH - Menteri Koordinator Pangan, Republik Indonesia (RI) Zulkifli Hasan menghadiri secara langsung Peluncuran dan Dialog Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Sumatera Selatan (Sumsel) yang diadakan di Palembang Sport and Convention Center (PSCC), Selasa (27/5/2025) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 3 miliar untuk setiap Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

Dana ini bukan berbentuk bantuan, melainkan pinjaman untuk memacu pertumbuhan ekonomi di tingkat desa dan kelurahan.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan dalam acara Peluncuran dan Dialog Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Sumatera Selatan (Sumsel) yang berlangsung di Palembang Sport and Convention Center (PSCC), Selasa (27/5/2025).

Acara penting ini turut dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi, Kepala Badan Pangan Nasional RI Arif Prasetyo Adi, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan RI Didit Herdiawan, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, serta Gubernur Sumsel Herman Deru dan Wakil Gubernur Sumsel Cik Ujang.

Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis yang sangat berpihak pada rakyat.

"Ini suatu langkah yang sangat berpihak pada rakyat maka lahirlah Koperasi Merah Putih," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa dana ini merupakan pinjaman dengan platform awal Rp 3 miliar, dan besaran bunga pinjaman masih dalam pembahasan, dengan target sekitar 3 persen atau bahkan 0 persen.

Penting untuk dicatat, dana ini tidak bisa langsung diberikan. "Kita bentuk dulu koperasinya, baru bisa dikasih pinjaman. Jadi, pembentukan koperasi ini bukan untuk bagi-bagi uang dari APBN ya. Usahanya harus jelas dulu untuk bisa dapat pinjaman," tegas Zulkifli Hasan.

Ia memaparkan, pinjaman ini ditujukan untuk mendukung berbagai jenis usaha yang akan dikembangkan koperasi, seperti agen pupuk, pangkalan LPG, warung sembako, pemenuhan alat dan mesin pertanian (alsintan), dan lainnya.

Koperasi juga didorong untuk menjalin kemitraan, seperti bekerja sama dengan Bulog untuk penjualan gabah atau beras, atau dengan PT Pos untuk penyaluran bantuan sosial.

"Yang penting usahanya jelas, ketika sudah ada kebutuhannya baru disiapkan dananya," jelasnya.

Zulkifli Hasan melihat bahwa selama ini salah satu kendala utama masyarakat dalam berusaha dan mengembangkan usahanya adalah permodalan. Dengan adanya koperasi ini, ia berharap masyarakat dapat mengembangkan usahanya dan semakin maju.

"Konsep yang sudah lama dipersiapkan agar ada pemerataan, ekonomi berkembang, dan desa ada pusat ekonomi. Kalau Koperasinya berkembang maka dia bisa mengembangkan potensi di desa-desa yang lainnya," harapnya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru melaporkan bahwa di wilayahnya terdapat 3.258 desa dan kelurahan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.965 atau 91 persen sudah melaksanakan musyawarah desa/kelurahan terkait pembentukan koperasi.

"Yang sudah membentuk koperasi melalui musyawarah ada 1.822 desa dan kelurahan. Lalu upaya yang dilakukan untuk meningkatkannya sudah ada satgas pembentukan Koperasi Merah Putih," terang Deru.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved