Berita Ogan Ilir

Cek Fakta : Hoaks Wanita di Ogan Ilir Terluka Dianiaya Begal, Ternyata Alami Kecelakaan

Beredar di media sosial, seorang wanita mengalami luka dianiaya pelaku begal di wilayah Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Pemulutan,

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Yandi Triansyah
Dokumen Polisi
DATANGI KORBAN - Aparat Polsek Pemulutan mendatangi rumah korban kecelakaan pada Senin (26/5/2025). Polisi menegaskan bahwa korban mengalami luka akibat kecelakaan tunggal, bukan dibegal seperti informasi yang beredar. 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Beredar di media sosial, seorang wanita mengalami luka dianiaya pelaku begal di wilayah Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel). 

Informasi ini menyebar luas hingga membuat masyarakat Tanjung Pasir dan sekitarnya resah.

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi memastikan kabar pembegalan tersebut adalah hoaks.

"Tidak benar. Bukan pembegalan," tegas Kapolsek Pemulutan Iptu Nugrah Angga Oktari, Senin (26/5/2025).

Angga menerangkan, polisi telah mendatangi kediaman wanita yang disebut korban pembegalan itu.

Diketahui wanita tersebut bernama Dewi Sartika warga Desa Kedukan Bujang, Kecamatan Pemulutan.

Menurut Angga, wanita tersebut mengalami kecelakaan lalu lintas saat hendak menuju Palembang pada Sabtu (17/5/2025) lalu.

"Korban naik sepeda motor, mengalami kecelakaan tunggal. Katanya itu kejadian dinihari waktu mau belanja ke Pasar Induk Jakabaring di Palembang," terang Angga.

Penyebab kecelakaan tersebut karena saat kejadian hujan gerimis dan pandangan korban terganggu oleh lampu kendaraan dari arah berlawanan.

Kepada polisi, korban mengaku kehilangan kendali dan terjatuh hingga menabrak pembatas jalan.

"Korban mengalami luka robek di bagian kepala dan sempat dirawat di Rumah Sakit Hermina Jakabaring selama lima hari," jelas Angga.

Ditambahkannya, barang-barang berharga milik korban seperti sepeda motor, uang dan handphone tak ada yang hilang. 

Adapun perkara kecelakaan lalu lintas tunggal ini ditangani oleh Satlantas Polres Ogan Ilir. 

Polisi juga meminta keluarga korban dan pemerintah desa untuk turut menyampaikan informasi yang sebenarnya kepada masyarakat luas agar tak menimbulkan keresahan.

“Kami imbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi yang belum valid, terlebih yang beredar di media sosial,” kata Angga mengingatkan.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved