Berita Muara Enim

Hilang 10 Hari, Warga Sumut Ditemukan Tewas Membusuk di Kebun Karet Desa Perjito Muara Enim

Setelah dilakukan olah TKP Mayat tersebut dibawa pihak Kepolisian bersama sama dengan anggota TNI, perangkat desa & warga setempat mengevakuasi mayat.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Odi Aria
Dokumen Polisi
PENEMUAN MAYAT- Menghilang sekitar 10 hari, Sahban Banurea (45) warga  Desa Salak 1, Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Barat, Provinsi Sumatera Utara, ditemukan tewas membusuk di dalam kebun karet milik PPKR Gerbang Serasan Perkebunan Karet Dusun I, Desa Perjito, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Sabtu (3/5/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. 

SRIPOKU.COM, MUARA ENIM- Menghilang sekitar 10 hari, Sahban Banurea (45) warga  Desa Salak 1, Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Barat, Provinsi Sumatera Utara, ditemukan tewas membusuk di dalam kebun karet milik PPKR Gerbang Serasan Perkebunan Karet Dusun I, Desa Perjito, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Sabtu (3/5/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra melalui Kapolsek Gunung Megang AKP Aisen Hower didampingi Kasi Humas AKP RTM Situmorang, Minggu (4/5/2025) mengatakan bahwa kejadian tersebut bermula pada hari Jum'at tanggal 25 April 2025 sekitar pukul 18.30 WIB, korban bersama pihak keluarga mengisi BBM di wilayah Desa Perjito, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim setelah usai menghadiri pelantikan anaknya dari pendidikan TNI di Lahat.

Sesampainya di Desa Perjito, tiba-tiba korban minta keluar dari dalam mobil yang di naikinya dan langsung berlari ke dalam hutan yang tidak tau arahnya di sekitar Desa Perjito tersebut.

Melihat hal tersebut keluarga korban berusaha melakukan pencarian namun karena tidak mengenal medan hutan tersebut tidak berani melakukan pencarian terlalu jauh dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak Pemerintahan Desa Perjito.

Kemudian pada hari Sabtu tanggal 3 Mei 2025 sekitar pukul 13.00 WIB, lanjut Kapolsek, keluarga korban bersama warga Desa setempat melakukan pencarian di sekitar Perkebunan Karet tempat korban terlihat berlari sebelumnya.

Kemudian sekitar pukul 14.00 WIB, warga yang melakukan pencarian tersebut mencium bau tidak sedap yang menyengat dari arah lokasi penemuan.

Setelah dilihat ternyata sumber bau tersebut adalah korban dalam kondisi tertelungkup yang kondisinya sudah dalam keadaan meninggal dunia dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Melihat penemuan tersebut,  pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP.

Setelah dilakukan olah TKP Mayat tersebut dibawa pihak Kepolisian bersama sama dengan anggota TNI, perangkat desa dan warga setempat membawa mayat tersebut ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan Medis.

"Hasil pemeriksaan medis, tidak ada didapati unsur kekerasan serta barang berharga berupa HP merk VIVO warna Merah Marun beserta charger tidak hilang dan masih berada di TKP.

Pakaian berupa baju batik warna Merah Putih, celana panjang dasar warna Coklat Muda masih lengkap dikenakan oleh korban," beber Kapolsek.

Masih dikatakan Kapolsek, berdasarkan keterangan keluarga (anak) bahwa orang tua tersebut (korban,red) diduga frustasi karena mertuanya meninggal dunia.

Selain itu, orang tuanya tersebut ketergantungan dengan minuman tuak karena sudah beberapa hari tidak minum tuak sehingga badannya sedikit menggigil

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved