Oknum Polisi Aniaya Wanita

'Kagek Ku Tembak' Kesaksian Asna Selamatkan Wanita dari Penganiayaan Oknum Polisi di Palembang

Asna Dewi (56), pengelola Holau Kost di Jalan Dwikora, menjadi saksi kunci dalam peristiwa penganiayaan

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM /Rachmad Kurniawan Putra
PENGELOLA KOS -- Asna Dewi (56) pengelola Kos Holau menjelaskan kesaksiannya saat keributan antara oknum anggota polisi dengan seorang wanita di dalam mobil, Kamis (17/4/2025). Asna mendengar oknum polisi membenturkan badannya sendiri ke mobil saat meminta waktu untuk berbicara dengan korban. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Asna Dewi (56), pengelola Holau Kost di Jalan Dwikora, menjadi saksi kunci dalam peristiwa penganiayaan yang dilakukan oleh oknum anggota Polrestabes Palembang terhadap seorang wanita bernama Wina pada Selasa (15/4/2025) lalu.

Dengan keberaniannya, Asna melerai dan membantu Wina meski diancam oleh pelaku yang mengaku polisi dan memegang pistol.

Ditemui di lokasi kejadian, Kamis (17/4/2025), Asna menceritakan kronologi mencekam tersebut.

Saat kejadian, listrik di kosannya sedang padam sejak pagi.

Tiba-tiba, ia mendengar keributan yang berasal dari salah satu blok kos. Spontan, Asna menghampiri sumber suara tersebut.

"Kebetulan kemarin sejak pagi listrik di kosan kami sedang padam. Wanita itu ribut minta tolong setelah dipaksa masuk mobil, ramai penghuni kos berdatangan termasuk saya," ujar Asna.

Asna melanjutkan, Wina berteriak meminta pertolongan karena dipukuli oleh oknum polisi tersebut.

Penghuni kos lain yang berdatangan awalnya ragu untuk mendekat lantaran pelaku mengaku sebagai anggota polisi dan terlihat memegang sepucuk pistol.

"Lebih 10 orang yang mengitari mobil tersebut. Itulah semua takut, polisi itu bilang 'kagek ku tembak' (nanti kutembak). Terlihat nian aku pistol warna hitam digenggamnya kemudian di lemparnya ke kursi belakang," katanya.

Namun, Asna memberanikan diri untuk mendekat dan memisahkan Wina dari pelaku.

Ia bertindak tanpa gentar meski mengetahui pria tersebut adalah seorang anggota polisi dan sempat mengancam dengan pistol.

"Karena ini memang tempat saya dan tanggung jawab saya. Saya tidak mau ada keributan di sini, mereka juga bukan penghuni kos saya. Tidak mungkin juga polisi itu mau sembarangan nembak orang," ungkap Asna dengan nada berani.

Setelah berhasil melerai keributan awal, Asna kembali mendekati mobil.

Saat itu, oknum polisi tersebut meminta waktu berdua dengan Wina di dalam mobil selama lima menit.

Selama keduanya berada di dalam mobil tertutup, Asna tidak lagi mendengar suara pukulan terhadap korban.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved