Sosok Yasmin Nayla Mahasiswa Termuda Berumur 14 Tahun, 3 Kali Akselerasi

Berikut sosok Yasmin Nayla Nur Hakim Batubara yang menjadi mahasiswa termuda yang lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Editor: adi kurniawan
Kolase/SRIPOKU.COM
MAHASISWA TERMUDA - Yasmin Nayla Hakim, mahasiswa termuda berumur 14 tahun yang lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 

SRIPOKU.COM -- Berikut sosok Yasmin Nayla Nur Hakim Batubara yang menjadi mahasiswa termuda yang lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

SNBP telah diumumkan  secara resmi telah diumumkan pada Selasa (18/3/25) bulan lalu.

Universitas Airlangga (UNAIR) turut menerima ribuan mahasiswa dari jalur SNBP 2025. Ada cerita menarik datang dari salah satu calon mahasiswa termuda SNBP UNAIR 2025.

Salah satu mahasiswa SNBP termuda UNAIR 2025 yaitu Yasmin Nayla Nur Hakim Batubara. Gadis asal SMAS Al-Azhar Plus Kota Medan berusia 14 tahun itu berhasil diterima pada Program Studi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan (TRKB) di Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) UNAIR.

Dukungan Banyak Pihak

Yasmin menyampaikan bahwa ia sangat sangat bersyukur sekaligus bahagia dapat diterima di UNAIR. Yasmin menyebut tak hanya dirinya melainkan juga orang tua, guru, teman serta orang sekitarnya juga sangat bangga dan mendukung keputusan untuk dapat berkuliah di UNAIR.

”Saya memilih UNAIR karena memiliki jurusan yang saya inginkan yaitu Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan juga UNAIR merupakan universitas yang saya yakin dapat membantu, membimbing, dan mendidik saya untuk menjadi ilmuwan robot yang bermanfaat untuk masyarakat,” ungkap Yasmin dalam siaran pers.

Yasmin menyampaikan bahwa keinginannya berkuliah di UNAIR sudah sejak lama ia dambakan. Ia pun merasa impiannya menjadi kenyataan setelah lolos pada program studi TRKB melalui SNBP. Ia tak sabar ingin merasakan perkuliahan di salah satu PTN impiannya tersebut.

“Saya memilih program studi ini karena saya melihat sebuah peluang dimana teknologi robot sudah semakin canggih dan banyak dibutuhkan, maka saya ingin mengambil peluangnya dan menciptakan sebuah robot untuk membantu manusia tetapi tidak menggantikan kedudukan manusia,” ungkapnya.

Tiga Kali Akselerasi

Sebagai calon mahasiswa termuda, Yasmin mengatakan bahwa ia mengikuti program kelas akselerasi sebanyak tiga kali pada waktu SD, SMP, dan SMA.

Selain itu, ia juga melampirkan beberapa prestasinya yaitu sertifikat peraih medali emas Olimpiade Matematika, sertifikat finalis Olimpiade Bahasa Inggris, dan sertifikat Tahfiz 3 juz.

“Sebagai siswa akselerasi tentu saya harus memiliki strategi belajar yang baik. Setiap hari sepulang sekolah saya meluangkan waktu untuk belajar mau materinya sedikit ataupun banyak, jika materinya banyak saya bisa belajar hingga larut malam. Dengan ini saya bisa belajar lebih efektif,” ujar Yasmin.

Siap Menghadapi Perkuliahan
Yasmin menyebut SNBP merupakan langkah awal dari perjalanan besarnya. Dengan berbagai persiapan, ia sudah siap dalam menghadapi perkuliahan dan segala tantangan akademik kedepannya.

Ia juga siap untuk menjadi mahasiswa yang berprestasi serta berpengetahuan luas dalam mengejar cita-citanya sebagai pakar robotika.

“Buat teman teman yang belum rezeki untuk lolos SNBP terus semangat karena semuanya belum berakhir, pasti ada hal yang lebih baik sudah dipersiapkan oleh Tuhan untuk kalian. Tetap semangat dan yakin bahwa kedepannya akan banyak jalan yang dapat kalian lewati untuk meraih impian,” tambah Yasmin.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved