Tumbuh Tanpa Ayah Sejak Bayi, Anak Pedagang Kantin Masuk UGM Lewat Jalur SNBP, Bebas UKT 100 Persen

SRIPOKU.COM -- Pada Minggu (22/6/2025), Varen Syifa Maudina (19) berhasil mengukir prestasi gemilang dengan diterima di program studi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Lebih membanggakan lagi, Varen juga memperoleh pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) 100 persen, memberikan angin segar bagi keluarga kurang mampu yang selama ini menjadi penopang hidupnya.

 
Kisah Perjuangan Varen dan Sang Ibunda

Keterbatasan ekonomi tidak menyurutkan semangat Varen untuk meraih pendidikan tinggi. Sejak bayi, Varen tumbuh tanpa sosok ayah.

Sang ibunda, Siti Darojah (53), mengambil alih peran ganda sebagai pengasuh dan tulang punggung keluarga.

Setelah gempa bumi tahun 2006 menghancurkan usaha keluarga dan disusul masalah rumah tangga, Siti Darojah tidak memiliki pilihan lain selain berjualan di kantin sekolah dasar di Jetis, Bantul, untuk memenuhi kebutuhan Varen dan kakaknya.

"Saya memprioritaskan anak-anak, apapun saya lakukan dan saya fokuskan untuk kehidupan anak," ujar Siti, dikutip dari laman UGM.

Sejak kecil, Varen terbiasa bangun pagi untuk membantu ibunya menyiapkan dagangan.

Bahkan, ia sudah tiba di gerbang sekolah pukul 05.00 pagi karena ibunya harus segera mempersiapkan lapak. Varen juga kerap berinisiatif menitipkan sebagian dagangan ibunya di kantin sekolahnya.

 
Tekad Belajar dan Cita-cita Tinggi

Meskipun keterbatasan ekonomi menghalangi Varen untuk mengikuti bimbingan belajar (bimbel), ia tidak menyerah.

Varen memanfaatkan les murah, belajar mandiri secara daring, serta mengandalkan doa dan tekad.

"Ibu saya tidak pernah bilang keberatan, selalu mendukung dan membebaskan pilihan saya. Saya percaya kalau kita niat cari ilmu, Allah pasti kasih jalan," ungkap Varen.

Sejak SMP, Varen sudah merancang masa depannya dengan UGM sebagai target utama. Kecintaannya pada kimia menuntunnya memilih Program Studi Teknologi Pangan.

Meskipun dikenal pendiam, Varen selalu meraih peringkat tinggi di setiap jenjang sekolah dan menjuarai lomba menggambar sejak kecil. Guru dan teman-temannya pun memiliki kesan positif terhadapnya.