Hasil SNBP Diprotes Lewat Surat Terbuka, Diduga Banyak yang Prestasi Bergengsi Tak lolos

Hasil seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) diprotes melalui surat terbuka yang ditujukan kepada panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa

Editor: adi kurniawan
Tangkapan Layar
SURAT TERBUKA -- Tangkapan layar surat terbuka untuk panitia SNMPB 2025 yang disampaikan di sosial media X (Twitter). Hasil SNBP Diprotes Lewat Surat Terbuka, Diduga Banyak yang Prestasi Bergengsi Tak lolos 

SRIPOKU.COM -- Hasil seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) diprotes melalui surat terbuka yang ditujukan kepada panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNMPB) 2025.

Surat terbuka ini dibagikan lewat akun X (Twitter) @sbmptnfess, Jumat (19/3/2025) disertai tangkapan layar chat WhatsApp berisi keluhan mereka.

Berdasarkan isi foto tersebut, hasil SNBP yang diumumkan pada Selasa (18/3/2025) dinilai janggal lantaran banyak anak dengan prestasi bergengsi tidak lolos.

"Kami menemukan kejanggalan di mana sangat banyak anak yang memiliki prestasi bagus (peraih medali lomba yang diadakan puspresnas) tidak lulus dalam SNBP, sedangkan yang kebanyakan lulus adalah siswa yang prestasinya biasa saja," bunyi surat tersebut.

Mereka juga meminta penjelasan dari panitia SNMPB yang dianggap tidak mempertimbangkan siswa dengan prestasi nasional.

 

Tanggapan Kemdikdasmen soal SNBP yang janggal

Kepala Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen), Rahmawati membantah dugaan adanya kejanggalan dalam proses SNBP 2025.

Menurutnya, SNBP sudah berjalan mengikuti regulasi yang ditetapkan. Dia menerangkan, ada beberapa komponen prestasi dalam penilaian SNBP.

Pertama adalah hasil nilai rapor siswa yang mencapai minimal 50 persen dari seluruh mata pelajaran. Komponen kedua diambil dari prestasi akademik, non-akademik, portofolio atau kriteria lain yang ditetapkan PTN maksimal 50 persen.

"Selain itu, tingkat keketatan program studi (prodi) yang dipilih juga sangat berpengaruh terhadap proses seleksi," ujarnya saay dimintai konfirmasi Kompas.com pada Kamis (20/3/2025).

Artinya, jika memilih prodi dengan banyak peminat, peserta yang berpestasi berpeluang gagal meski dokumen pendukung sudah dipertimbangkan oleh panitia. Sebab, persaingan untuk prodi favorit sangat ketat dan kompetitif.

"Untuk prodi favorit, yang mendaftar sangat banyak memiliki bukti prestasi hebat-hebat, sehingga yang juara bisa jadi kalah dan tidak diterima karena persaingannya sangat ketat," tuturnya.

Lebih banyak peluang di SNBT dan Mandiri

Kendati demikian, Rahmawati meminta peserta yang belum beruntung di SNBP agar tidak berkecil hati.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved