Rendang Willie Salim di Palembang

Pasang Badan Bela Nama Palembang, Felix Siauw Sindir Konten Willie Salim 'Nyenyes Iyo, Maling Bukan'

Pun, Ustaz Felix masih heran mengapa daging itu bisa hilang. Dan, dia meyakini orang Palembang tidak sebegitunya.

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Fadhila Rahma
Warta Kota/Anggie Lianda Putri
TANGGAPAN FELIX SIAUW - Potret Felix Siauw via Wartakota. Pasang Badan Bela Nama Palembang, Felix Siauw Sindir Konten Willie Salim 

SRIPOKU.COM - Ustaz Felix Siauw ikut buka suara soal konten 200 Kg rendang milik Willie Salim raib digasak warga Palembang di BKB.

Asli wong Palembang, Felix Siauw menyesalkan konten Willie Salim yang membuat citra tanah kelahirannya rusak.

Dikutip dari akun Instagramnya, Felix Siauw mengungkapkan keresahan hatinya imbas konten Willie Salim.

Dirinya juga mempertanyakan kebenaran soal isu yang menyebut jika konten Willie Salim hanya setingan.

"Wong Palembang speak up dululah. Please deh @willie27_ entah benar, entah setingan kita enggak tahu ya. Tapi lain kali coba dipikirin kalau semua itu bisa jadi citra jelek bagi kota yang harusnya menerima manfaat dari lu," tulis Ustaz Felix di Instagram-nya, Minggu, 23 Maret 2025.

Dalam video yang disertakan Ustaz Felix, dia menjelaskan kuliner Palembang sejatinya ada beberapa yang khas, yang menurutnya perlu diangkat daripada masak rendang yang ujungnya jadi riuh.

Mulai dari pempek, tekwan, kacang merah, sehingga tak perlu harus memasak rendang yang membutuh waktu yang lama.

"Kita tahu kalau Palembang sebenarnya salah satu kota kuliner paling bagus, jadi ngapo lah masak rendang ada banyak empek-empek lah tekwan lah, apa masak kacang merah boleh. Masak rendang lama, 4, 8 jam, nah kalau kau masak sudah mau buka puasa, ya engak akan masak," sebutnya.

Pun, Ustaz Felix masih heran mengapa daging itu bisa hilang. Dan, dia meyakini orang Palembang tidak sebegitunya.

Pasang badan bela Wong Palembang, Ustaz Felix Siauw menyebut jika warga Palembang orang baik.

"Bagaimana ceritanya hilang, aku enggak tahu kata orang katanya itu kayak settingan karena kalau dibiarin enggak masak itu barang, kalau aku lihat orang Palembang, nyenyes iya, tapi maling enggak lah, aku yakin orang Palembang baik-baik," tuturnya.

Oleh sebab itu, Ustaz Felix Siauw menyesalkan orang Palembang jadi dicap secara general negatif gegara kejadian itu.

"Aku termasuk kayak merasa menyesalkan karena citra orang Palembang (rusak). Intinya, datang ke Palembang kalau mau tahu kuliner.

Kalaupun enggak settingan (konten Willie Salim) ya enggaklah orang Palembang enggak kayak gitu," pungkasnya.

KESAKSIAN KANIT RINO - Tangkapan layar Instagram Palembangterkini.official dan Willie Salim. Kesaksian Kanit Rino Kuak Kronologi Rendang 200 Kg Willie Salim Ludes di BKB, Akui Sudah Diarahkan
KESAKSIAN KANIT RINO - Tangkapan layar Instagram Palembangterkini.official dan Willie Salim. Kesaksian Kanit Rino Kuak Kronologi Rendang 200 Kg Willie Salim Ludes di BKB, Akui Sudah Diarahkan (Instagram)

Baca juga: Asli Palembang, Fenita Arie Kuak Tujuan Willie Salim Bikin Konten Rendang Hilang, Ungkap Kejanggalan

Sebelumnya Gilang Dirga turut buka suara mengenai kasus rendang 200 Kg Willie Salim yang lenyap hitungan menit di Benteng Kuto Besak (BKB) Kota Palembang.

Artis yang berasal dari Baturaja ini sakit hati nama Kota Palembang menjadi tercoreng jika benar ini semua setingan.

Melalui akun Instagramnya, Gilang Dirga pun meminta warga Palembang yang mengetahui cerita sebenarnya untuk berkomentar pada postingannya tersebut.

"Assalamualaikum terkhusus wong Palembang," kata Gilang Dirga, Sabtu (22/3/2025).

Menurutnya kita tidak bisa berprasangka buruk mengenai kejadian ini.

Terlebih ini adalah bulan puasa.

Oleh sebab itu, dirinya pun meminta warganet yang benar-benar ada saat kejadian ikut speak up (red: buka suara)

"Ado duo sisi yg kudengar dr kejadian di BKB. Dari pada kito salah prasangka, apolagi di bulan puaso.

tolong yg tau cerito aslinyo komen dibawah yo, kareno jujur sebetulnyo agak dak rela aku namo wong kito jadi jelek gra2 ini. Tolong nian komentar dibawah cerito aslinyo cakmano," sambungnya.

Kronologi Versi Polisi

Rino Kanit Binmas Polsek IB 1 ikut buka suara mengenai kronologi rendang 200 Kg milik Willie Salim ludes digasak warga Palembang.

Ikut mengawal Willie Salim saat bikin konten masak di BKB, Rino mengungkapkan kronologi kejadian yang sebenarnya.

Dijelaskan Rino awalnya konten masak bareng warga Palembang itu berjalan dengan normal.

Warga juga tampak antusias melihat konten kreator Willie Salim memasak daging sapi sebanyak 200 Kg.

Namun setelah masuk Isya, warga yang hadir mulai membludak.

Kejadian tersebut terjadi begitu cepat ketika lampu penerangan di lokasi kejadian mati.

Mulai dari lampu mati, warga secara spontan mengambil rendang yang ada di kuali.

Rino mengaku sudah memberikan arahan kepada warga, namun pada akhirnya rendang 200 Kg itu ludes seketika.

Meski begitu, Rino bersyukur karena dari kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa.

"Pelaksanaan kegiatan tersebut dimulai saat mendekati berbuka puasa.

Jadi rombongan kru Mas Willie itu membawa peralatan-peralatan untuk memasak rendang.

Awal-awalnya normal.

Lama kelamaan mendekati solat Magrib ataupun berbuka puasa, Mas Willie pergi istirahat ke tempat persinggahan beliau.

Lalu datang lagi Mas Willie mendekati waktu solat Isya, masyarakat yang hadir sudah banyak sekali.

Mereka berkurumun di sekitaran Tugu BKB maupun tempat pelaksaan masak rendang tersebut.

Sudah kita imbau, sudah kita arahkan, kita nasihati.

Memang pada saat itu normal, lampu terang dari Mas Willie yang bawa, karena di sekitar BKB itu tidak memfasilitasi penerangan di situ.

Lama kelamaan yang membawa lampu itu mati, nah di situlah awal mula masyarakat mengambil rendang tersebut.

Sudah kita arahkan, alhamdulillah dari kejadian tersebut tidak ada korban.

Untuk pihak pelaksana tidak menuntut apapun, cuma menyayangkan kok itu bisa terjadi, padahal rendang belum masak," jelasnya.

Lebih lanjut Kanit Rino juga menjelaskan cara masyarakat membawa rendang yang belum masak tersebut.

Mulai dari menggunakan wajan, gayung 

"Saya menyaksikan dan kru-krunya tahu, mereka membawa timbo (red: gayung), ember, baskom, kuali dan lainnya banyak," terangnya.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved