Berita OKI

Mentan Ancam Pengusaha Jual Bahan Pokok di Atas HET, Tinjau Operasi Pasar Murah di Palembang

"Kami himbau seluruh pengusaha, jangan ada yang menjual harga di atas HET, seperti minyak goreng, beras dll, kami mohon jangan jual di atas HET."

Penulis: Nando Davinchi | Editor: tarso romli
handout
TINJAU PASAR MURAH - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono turun langsung ke mengawal operasi pasar murah di aula Kantor Pos Kota Palembang pada Selasa (4/3/2025) siang. Amran mengancam pengusaha supaya tidak menjaul bahan pokok seperti beras dan minyak goreng di atas harga HET. 

SRIPOKU.COM PALEMBANG -- Antusiasme warga terhadap giat  operasi pasar sangat tinggi. Mereka berbondong-bondong datang sejak pagi untuk mendapat bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.

Salah seorang warga Palembang, Ria (45) mengaku terbantu dengan adanya pasar murah yang dihelat di aula Kantor Pos Kota Palembang.

"Alhamdulillah, bisa beli beras, gula, dan minyak lebih murah dari harga di pasar. Semoga kegiatan seperti ini sering dilakukan," kata Ria saat ditemui Selasa (4/3/2025) siang.

Memastikan harga pangan tetap stabil dan terjangkau di masyarakat. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono turun langsung ke Palembang mengawal operasi pasar murah.

Dalam operasi pasar beberapa bahan pokok dijual dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET), seperti beras SPHP Rp12.000 perkilogram (kg), gula pasir Rp 15.000 kg, daging ayam ras beku Rp 34.000 kg, bawang putih Rp32.000 kg, daging kerbau beku Rp 75.000 kg dan minyak goreng minyakita Rp14.700 perliter.

Di mana langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi pemerintah dalam menekan harga pangan dan mencegah kenaikan harga tidak wajar, terutama jelang hari Idul Fitri.

Mentan Amran menegaskan pemerintah tidak akan tinggal diam jika ada lonjakan harga yang dapat  merugikan rakyat. 

"Kami himbau seluruh pengusaha, jangan ada yang menjual harga diatas HET, seperti minyak goreng, beras dan lain-lain, kami mohon sekali lagi, jangan menjual di atas HET, tidak ada alasan beras naik, karena berdasarkan data BPS produksi kita meningkat," tegas Mentan.

Dikatakan kembali, pemerintah tidak akan mentoleransi pihak-pihak yang sengaja memainkan harga dan menjual bahan pokok di atas HET.

"Jangan pernah coba-coba mempermainkan harga, kalau kami sudah himbau, tapi tak diindahkan, Satgas pangan akan bertindak tegas, termasuk berikan sanksi sesuai aturan yang berlaku, agar masyarakat tidak terganggu dan fokus ibadah," tegasnya.

Selain itu, Amran mengimbau seluruh pelaku usaha pangan untuk tidak menaikkan harga secara tidak wajar. Ia pun menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil langkah tegas terhadap oknum yang mencoba manfaatkan situasi untuk meraup keuntungan berlebih.

"Kita tidak ragu menindak spekulan yang bermain harga. Kepentingan rakyat yang utama," tegasnya.

Selain operasi pasar, Kementan memperkuat distribusi dan pasokan pangan agar tak ada kelangkaan di berbagai daerah. Pemerintah akan turun ke lapangan memastikan setiap warga mendapatkan akses pangan dengan harga yang stabil.

"Dengan berbagai upaya diharapkan warga dapat menjalani Ramadhan dengan tenang, penuh keberkahan, tanpa khawatir akan harga pangan melambung tinggi. Kami komitmen penuh menjaga stabilitas pangan dan kesejahteraan warga," ujarnya.

Ditambahkan Wakil Mentan,  Sudaryono kegiatan ini akan terus digencarkan di berbagai daerah untuk menjamin warga mendapat pangan dengan harga yang wajar.

"Kami bergerak cepat dan pastikan bahwa pangan murah bisa diakses oleh masyarakat luas, khususnya menjelang Idul Fitri. Ini adalah langkah konkret pemerintah dalam jaga stabilitas pangan," tutupnya.

Simak berita menarik lainnya di sripoku.com dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved