TKW Asal Prabumulih Minta Pulang
Tangis Puspa Dewi, TKW Prabumulih Tak Betah di Singapura, Minta Bantuan Walikota dan Gubernur Sumsel
Media sosial dihebohkan dengan video Puspa Dewi (36), seorang wanita yang mengaku sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW)
Penulis: Edison Bastari | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH – Media sosial dihebohkan dengan video Puspa Dewi (36), seorang wanita yang mengaku sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Prabumulih, Sumatera Selatan, yang meminta bantuan untuk dipulangkan ke Indonesia.
Dalam video yang viral, Puspa Dewi mengaku terjebak di Singapura dan diminta membayar Rp 26 juta jika ingin kembali ke tanah air.
Puspa Dewi, yang diduga merupakan TKW ilegal, mengaku tidak mengetahui bahwa agen travel tempatnya bekerja adalah ilegal. Akibatnya, ia masuk dalam kategori imigran gelap non-prosedural.
Dalam video yang direkam dengan mengenakan mukena, Puspa Dewi dengan menangis meminta bantuan Walikota Prabumulih dan Gubernur Sumatera Selatan untuk membantunya membayar uang Rp 26 juta agar ia bisa pulang.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Kepada yang terhormat Walikota Prabumulih, Gubernur Sumatera Selatan dan pemerintah setempat dan pemerintah Indonesia semuanya tolong pulangkan saya ke Indonesia. Saya sudah tidak tahan di sini, saya mau pulang," ujar Puspa Dewi sambil menangis, Rabu (12/2/2025).
Puspa Dewi menceritakan bahwa ia sudah berada di Singapura sejak 7 Januari 2025. Setelah tiba, ia langsung melakukan medical check-up dan PAP.
Pada 10 Januari 2025, ia diantarkan oleh agen ke rumah majikannya pada pukul 09.00 pagi dan mendapatkan majikan orang India.
"Tolong saya, pikiran saya sudah macam-macam di sini. Saya ke Singapura calling visa, non-prosedural," tuturnya.
Puspa mengaku bahwa pada hari pertama bekerja, ia sudah mengeluh karena waktu istirahatnya hanya pukul 11.00 dan 12.00.
Selain itu, anak yang ia asuh sangat nakal dan majikan selalu menyalahkannya. Karena hal itu, ia merasa selalu disalahkan.
Puspa Dewi mengaku sudah berusaha mengadu kepada agen dan keluarganya di Prabumulih. Namun, agen justru menuntutnya untuk membayar ganti rugi jika ingin pulang.
"Saya berunding sama keluarga, mau jual rumah, pinjam sana sini tidak dapat. Tidak laku rumah saya, gubuk saya," katanya sedih.
Lebih lanjut, Puspa Dewi melanjutkan bahwa ia hanya bisa mengumpulkan uang Rp 2 juta dari pinjaman ke teman dan tetangga di Prabumulih.
Kemudian, pada hari keenam bekerja, ia yang sedang menjemur pakaian di luar rumah dijemput oleh agen dan diduga dipindahkan ke majikan lain. Namun, ia tetap tidak betah.
Video viral warga Prabumulih itu pertama kali diunggah di media sosial TikTok oleh akun @roexien_esc dan kemudian banyak disebar oleh akun media lainnya.
Namun, bukannya simpati, keluhan Puspa Dewi justru banyak dihujat oleh warganet. Bahkan, banyak TKW yang saat ini sedang bekerja di luar negeri mengomentari bahwa Puspa Dewi diduga cengeng karena merantau ke luar negeri memang butuh perjuangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.