IRT di Palembang Meninggal

Sindi dan Anaknya Sering Ditinggal Berdua di Rumah dalam Kondisi Terkunci

Meninggalnya Sindi Purnama Sari (25), seorang IRT yang diduga ditelantarkan dan disekap di kamar oleh suaminya

Editor: Yandi Triansyah
handout
Sindi dan suami saat melangsungkan pernikahan pada 2020 lalu, kini Sindi meninggal dunia diduga disekap dan ditelantarkan suami, Senin (27/1/2025) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Meninggalnya Sindi Purnama Sari (25), seorang IRT yang diduga ditelantarkan dan disekap di kamar oleh suaminya, WS (26), menyisakan cerita pilu tentang anak semata wayangnya, MAH (3).

Sindi, yang menikah dengan terlapor pada September 2020, meninggalkan seorang putra yang kini berusia tiga tahun.

"Ya pak kurang lebih 4 tahun pak adik saya ini menikah dengan terlapor pada bulan September 2020 lalu," ungkap Purwanto, Senin (27/1/2025) sore.

Purwanto menuturkan bahwa MAH terlihat mengalami trauma akibat perlakuan yang diduga dilakukan oleh terlapor.

"Saat adik saya hendak dibawa ke RS Hermina saat itu, banyak tetangga bercerita kepada kami, anaknya Sindi setiap hari ini menjerit-jerit ketakutan," ungkapnya.

Kisah Tragis Sindi di Palembang, Hanya Masak Satu Canting Beras Sehari Sebelum Meninggal

Menurut penuturan tetangga, Sindi dan anaknya sering ditinggal berdua di dalam rumah dalam kondisi terkunci dari luar.

 "Tetangga bercerita banyak pak kepada kami, tetapi saat itu kami panik," kata Purwanto.

Saat itu, Purwanto dan keluarga langsung membawa MAH. "MAH seperti ketakutan, dan saat digendong menyebut-nyebut 'Hantu, hantu, hantu, Abi, Abi, abi,' sambil menangis histeris," bebernya.

Kata "Abi" kemungkinan merujuk pada panggilan anak kepada ayahnya.

Kini, Purwanto mengatakan bahwa kondisi MAH sudah membaik dan mulai mau diajak berbicara.

"Alhamdulillah kondisi anaknya sudah membaik pak. Dan MAH ada di kami. Dan keadaan sehat," katanya.

Curhat Pilu Sindi Sebelum Meninggal : Wahyu Jahat, Dia Selalu Ngancam, Sindi Nak Balek

Atas laporan yang telah dibuat kepada pihak kepolisian Polrestabes Palembang, Purwanto, mewakili keluarganya, berharap agar terlapor segera ditangkap dan diadili.

"Saya berharap pelaku ditangkap pak. Dan mempertanggungjawabkan atas ulahnya," harapnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved