IRT di Palembang Meninggal
Kisah Tragis Sindi di Palembang, Hanya Masak Satu Canting Beras Sehari Sebelum Meninggal
Kisah pilu dialami Sindi Purnama Sari, seorang ibu rumah tangga (IRT) di Palembang yang meninggal dunia
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kisah pilu dialami Sindi Purnama Sari, seorang ibu rumah tangga (IRT) di Palembang yang meninggal dunia setelah diduga ditelantarkan dan disekap oleh suaminya. S
Sebelum ditemukan dalam kondisi memprihatinkan dan akhirnya meninggal, Sindi sempat mengungkapkan perlakuan yang ia terima dari suaminya kepada keluarganya.
Sindi, yang berusia 25 tahun, sempat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kurus kering.
Dari penuturan kakaknya, Putra, terungkap bahwa Sindi mengaku tidak diberi makan oleh suaminya.
Lebih ironis lagi, setiap kali Sindi memasak, ia hanya diperintahkan untuk memasak nasi satu canting, yang hanya diperuntukkan bagi suaminya sendiri.
"Jadi dari cerita Sindi, dia ini tidak diberikan makan. Dan jika masak di rumah hanya masak nasi 1 canting dan hanya untuk suaminya saja," ungkap Putra, mengulang cerita pilu adiknya, Senin (27/1/2025).
Mendengar pengakuan tersebut, keluarga merasa sangat iba dan menawarkan Sindi untuk tinggal bersama mereka.
• Curhat Pilu Sindi Sebelum Meninggal : Wahyu Jahat, Dia Selalu Ngancam, Sindi Nak Balek
Namun, pada sore harinya, Sindi kembali dijemput oleh suaminya. Keluarga pun tak bisa berbuat banyak karena Sindi sendiri yang memilih untuk kembali.
Beberapa hari kemudian, sekitar seminggu berselang, keluarga kembali menjemput Sindi dan mengajaknya menginap di rumah mereka.
Sindi sempat menginap satu hari, sebelum akhirnya kembali dijemput oleh suaminya.
Titik terang mengenai permasalahan rumah tangga Sindi mulai terkuak melalui pesan singkat WhatsApp yang ia kirimkan kepada kakak perempuannya. Dalam pesan tersebut, Sindi menuliskan curahan hatinya:
"Iyo yuk bantu doanya juga yuk kalo Bae nak berubah nian budak itu. Kalo dia masih dak berubah juga ke depa nyo aku janji aku langsung balek ke rumah ibu tanpa di jemput" (Iya kak bantu doanya juga ya kalau dia benar-benar mau berubah. Kalau dia masih tidak berubah juga ke depannya aku janji aku langsung pulang ke rumah ibu tanpa dijemput).
Dalam pesan berikutnya, Sindi juga mengungkapkan rasa bersalahnya:
"Maafke aku tim mungkin aku sudah ngecewake Ayuk sama mas putra dan yang lain dengan ngasih dia kesempatan lagi. Bantu doa yuk aku mohon supaya kalau Bae kali ini segalo sifat jahat Dio itu keluar dari badannya. Aku minta ridho nya yuk. Mohon niab kalu bae duo berubah. Alhamdulillah sekarang dia lah ngojek maxim kalua Bae ini bertahan lama Idak angat tai ayam"
(Maafkan aku tim mungkin aku sudah mengecewakan Kakak sama mas Putra dan yang lain dengan memberinya kesempatan lagi. Bantu doa ya aku mohon supaya kalau dia kali ini segala sifat jahatnya itu keluar dari badannya. Aku minta ridhonya ya. Mohon niat kalau dia berubah. Alhamdulillah sekarang dia sudah ngojek Maxim kalau ini bertahan lama tidak angat tai ayam).
Pesan-pesan ini menjadi petunjuk awal bagi keluarga mengenai permasalahan yang dialami Sindi. Putra menjelaskan bahwa Sindi dan suaminya menikah pada September 2020, dan masalah dalam rumah tangga mereka mulai terendus sejak Februari 2022.
Aktivis Perempuan dan Anak Menilai Psikis Anak Alm Sindi Ikut Terpengaruh, Rindukan Sosok Ibu |
![]() |
---|
Kronologis Kematian Sindi Purmana Sari, Idap Kanker Paru Tak Diurus Suami dengan Baik |
![]() |
---|
Praktisi Hukum Wanita Menilai Kasus Sindi Purnama Sari Bukti Kurangnya Kepedulian Masyarakat |
![]() |
---|
IRT di Palembang Tewas Diduga Disekap Suami, Kuasa Hukum Desak Sang Suami Dihukum 15 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Kematian IRT di Palembang Diduga Akibat KDRT, Pengamat Hukum Angkat Bicara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.