Berita Viral

Kisah Kakek Amad Veteran Perang RI, Nangis Temukan Makam Istri usai 70 Tahun Pencarian 'Kayak Mimpi'

Lama tidak ada kabar sejak terakhir meninggalkan rumah, keluarga mengira Amad sudah gugur saat berjuang mengusir penjajah. 

Editor: Fadhila Rahma
Kompas.com
Kisah kakek Amad (103), seorang veteran Republik Indonesia (RI) yang mencari makam istrinya, Supiah, selama 70 tahun. 

Keinginan Amad untuk segera bertemu dengan keluarga Supiah semakin membara saat ia mendengar kabar bahwa istri tercintanya meninggal dunia. 

"Tahun 1955, saya mulai cari, memang betul saya cari tapi enggak diketemukan. Sempat dulu cari di Candipuro tapi enggak sampai ke Penanggal, kondisinya tidak memungkinkan waktu itu," ungkap Amad. 

Pencarian Amad selama puluhan tahun akhirnya berbuah hasil. 

Ia menemukan makam Supiah beserta keluarganya yang masih hidup di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro. 

Tangis haru Amad pun pecah saat pertama kali melihat adik kandung Supiah, Sunimah dan Khotijah. 

Ketiganya saling memeluk melepas rindu yang sudah tertahan puluhan tahun. Terakhir mereka bertemu, saat itu Sunimah dan Khotijah masih anak-anak. 

Dikira gugur 

Adik-adik Supiah, Sunimah dan Khotijah, tidak ada yang menyangka bisa bertemu kembali dengan Amad. 

Lama tidak ada kabar sejak terakhir meninggalkan rumah, keluarga mengira Amad sudah gugur saat berjuang mengusir penjajah. 

Sunimah, adik bungsu Supiah, menceritakan, saat ditinggal Amad bertugas, Supiah kerap bercerita tentang suaminya yang sedang bertugas ke Sulawesi. 

Namun, sampai Supiah menghembuskan napas terakhir, Amad tidak kunjung kembali. 

"Kakak saya itu dulu kan tidurnya sama saya jadi sering cerita-cerita suaminya itu tugas ke Sulawesi. Mau nyari ya enggak bisa kan enggak ada surat waktu itu, jadi hanya pasrah, sekarang ketemu ya senang sekali terharu, kayak mimpi," ungkap Sunimah. 

Penghormatan untuk Supiah 

Sejenak bercengkrama dan melepas rindu dengan keluarga, Amad bergegas menuju pusara sang istri yang telah puluhan tahun dicarinya. 

Sambil membawa sekantong bunga, Amad mengangkat tangannya sebagai bentuk penghormatan kepada Supiah

Air mata jatuh dari mata Amad dan menetes tepat di kuburan Supiah

"Saya hormati istri saya namanya Supiah, panggilannya Suci, meninggal tahun 1954, waktu saya sedang bertugas. Saya tidak punya kesempatan pamit, dia sudah meninggal. Baru tahun 2025 ini saya datang ke makam istri saya tercinta, namanya Supiah," ucap Amad di samping makam istrinya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved