Kunci Jawaban

Rangkuman Materi PAI Kelas 8 Semester 2 BAB 6 Kurikulum Merdeka, Indahnya Beragama Secara Moderat

Inilah rangkuman materi PAI kelas 8 SMP semester 2 BAB 6 Kurikulum Merdeka, Inspirasi Al-Quran: Indahnya Beragama Secara Moderat.

Penulis: Ayu Wahyuni | Editor: Ayu Wahyuni
capture/youtube Zona Belajar Cerdas
Rangkuman materi PAI kelas 8 SMP semester 2 BAB 6 Kurikulum Merdeka, Inspirasi Al-Quran: Indahnya Beragama Secara Moderat. 

Bacaan Mim Mati 

Apabila ada mim mati bertemu dengan salah satu huruf hijaiah, maka ada tiga macam hukum bacaan, yaitu ikhfa' syafawi, idgam mislain, dan izhār syafawi. 

1) Ikhfa' syafawi Ikhfa' berarti menutupi atau menyembunyikan, sedangkan syafawi berarti bibir. Disebut ikhfa' syafawi apabila ada huruf mim mati bertemu dengan huruf ba. Cara membacanya huruf mim mati disembunyikan dengan dibaca samar antara jelas dan berdengung. 

2) Idgam mislain Idgam berarti memasukkan, sementara mislain artinya sama. Disebut idgam mislain apabila ada huruf mim mati bertemu dengan sesama huruf mim. Cara membacanya huruf mim pertama dimasukkan ke dalam huruf mim kedua.

3) Izhar syafawi Izhār berarti jelas, terang, dan nampak, sementara syafawi berarti bibir. Disebut dengan bacaan Izhār syafawi apabila ada huruf mim mati bertemu dengan huruf selain ba dan mim. Cara membacanya, huruf mim mati dibaca jelas.

Kata kunci dalam memahami ayat ini terdapat pada kalimat "ummatan wasatan" yang berarti umat pertengahan, dan Allah SWT menyatakan bahwa Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) "umat pertengahan". Ayat ini menunjukkan bahwa ajaran Islam bersifat wasath (moderat), sehingga umat yang mengamalkan ajaran islam adalah umat moderat.

Dalam Tafsir Lengkap Kemenag pada Qur'an Kemenag in Word ada dua sifat yang digambarkan melekat pada ummatan wasatan. 

• Pertama, ummatan wasatan digambarkan sebagai umat yang berlaku adil dengan senantiasa menegakkan keadilan dan kebenaran serta membela yang hak dan melenyapkan yang batil.

• Kedua, ummatan wasatan digambarkan sebagai umat yang berada di posisi tengah antara orang-orang yang mementingkan keduniaan dalam kehidupannya dan orang-orang yang mementingkan akhirat saja.

a. Umat yang adil

Adil memiliki tiga dimensi makna, yakni kesamaan, keseimbangan, dan proporsional. Adil dalam makna kesamaan berarti memberikan perlakuan yang sama dalam menegakkan aturan kepada semua orang tanpa membedakan latar belakang agama, sosial, ekonomi, maupun politik. Meskipun berbeda agama, status sosial, ekonomi, pilihan politik, bahkan ada ketidaksukaan ataupun ketidakcocokan terhadap seseorang, tidak boleh dijadikan alasan untuk memberikan perlakuan yang berbeda. Semua harus diperlakukan secara sama sesuai ketentuan aturan yang berlaku.

b. Umat yang moderat

Posisi tengah antara mementingkan kepentingan dunia dan akhirat, sebagaimana tafsir Q.S. Al-Baqarah/2:143, dapat diartikan sebagai sikap moderat. Moderat berarti menghindari perilaku atau pengungkapan yang ekstrem. Sedangkan ekstrem sendiri berarti sikap yang sangat keras atau fanatik.

Memisahkan sesuatu yang bersifat duniawi atau kebendaan dari agama disebut dengan sekuler. Sedangkan berlebih-lebihan dalam agama dikenal dengan istilah guluw (melampaui batas). Keduanya, baik sekuler ataupun melampaui batas dalam beragama sama-sama berada pada sikap ekstrem. Sikap ini tentunya tidak sesuai dengan semangat ummatan wasatan dalam Q.S. Al-Baqarah/2:143 yang mengajarkan umat Islam untuk mengambil jalan tengah di antara dua kutub ekstrem.

Terkait dengan jalan tengah tersebut, rasulullah saw. juga bersabda sebagai berikut.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved