Berita OKU

Kabupaten OKU Sumsel Banjir Durian, Harga Mulai Rp 5.000 Per Buah, Rasanya Manis dan Aroma Menyengat

Buah durian yang dijual di Baturaja OKU Sumsel ini semuanya buah lokal alias asli durian dari kabupaten berjuluk yang “Sebimbing Sekundang”.

|
Penulis: Leni Juwita | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/LENI JUWITA
Beberapa pedagang buah durian yang menggelar dagangannya di tepi jalan dalam Kota Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Provinsi Sumatera Selatan, Jumat (23/1/2025). 

Dua kecamatan yang berada di kawasan seberang Sungai Ogan ini juga menjual durian pedagang pengumpul yang membuka lapak yang siap membeli durian dari petani.

Petani durian juga hanya mau menjual buah durian dengan sistem borongan, dalam satu sepeda motor dengan jumlah buah durian bervariasi baik besar maupun jumlahnya. 

Pedagang buah durian yang menggelar lapak di tepi jalan dalam Kota Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Provinsi Sumatera Selatan, Jumat (23/1/2025). Banyak pembeli partai besar membeli buah durian dari pedagang pengumpul.
Pedagang buah durian yang menggelar lapak di tepi jalan dalam Kota Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Provinsi Sumatera Selatan, Jumat (23/1/2025). Banyak pembeli partai besar membeli buah durian dari pedagang pengumpul. (SRIPOKU.COM/LENI JUWITA)

Satu sepeda motor yang memuat 30 sampai 50 buah durian dalam keruntung ini dijual dengan sistim borongan antara Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu.

Pemilik durian tidak mau menjual sistem eceran karena memakan waktu lama, sedangkan mereka harus pergi lagi ke kebun untuk menjaga durian runtuh.

Selain tidak menjual dalam bentuk eceran, pemilik lapak (pedagang pengumpul ) juga tidak melayani pembelian dengan sistem eceran.

Sebab pedagang pengumpul umumnya sudah langsung melempar buah durian kepada pembeli partai besar yang sengaja datang ke desa-desa di sentra buah durian.

”Maaf nian sudah diborong galo (maaf sudah diborong semua),“ kata salah seorang pedagang pengumpul di Kecamatan Pengandonan.

Membeli buah durian dengan sistem borongan yang dilakukan oleh pembeli partai besar ini tentunya ada sisi positif dan negatifnya.

Petani memang diuntungkan karena semua duriannya laku terjual tanpa sisa.

Di sisi lain calon pembeli yang biasanya sengaja datang bersama teman-teman kini kesulitan untuk menikmati durian langsung dari tempat asalnya harus menelan kecewa. 

Sebab durian di lapak-lapak di pedesaan sudah diborong habis oleh pembeli partai besar.

Akibatnya terpaksa mencari durian-durian yang dijual langsung oleh pemilik durian yang memang sengaja menjual eceran, namun tidak banyak pilihan baik varian.

Dapatkan berita penting dan menarik lainnya dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved