Anak Bos Toko Roti Aniaya Karyawati
Anak Bos Toko Roti Nangis Gemetar Takut di Penjara, sang Ibu Ngemis Minta Damai ke Dwi Ayu 'Tolong!'
Berikut ungkapan orang tua George Sugama Halim yang menceritakan kondisi sang anak yang dipenjara usai aniaya karyawati
SRIPOKU.COM - Berikut ungkapan Linda Pantjawati, ibunda George Sugama Halim yang menceritakan kondisi sang anak yang dipenjara usai aniaya karyawati di toko roti Lindayes, Dwi Ayu Darmawati (19).
George Sugama Halim menangis hingga berucap 'takut' di penjara usai menjadi tersangka kasus penganiayaan.
George Sugama Halim yang dijerat Pasal 351 ayat 1 KUHP, dan atau Pasal 351 ayat 2 KUHP, UU Nomor 1 tahun 1946, mencurahkan isi hatinya kala dijenguk oleh keluarganya.
"Nangis gemetar gak mau di penjara. Dia takut katanya. Karena di dalam penjara kan serba tidak enak," beber Linda Pantjawati, ibunda George Sugama Halim dikutip dari Youtube Intens Investigasi, Jumat (20/12/2024).
Ucapan ini pun membuat hati sang ibu luluh.
Baca juga: Bos Toko Roti Muncul ke Publik Tantang Dwi Ayu Lapor Polisi, Kuak Penyebab Gaji 3 Bulan Tak Dibayar
Dengan suara terisak, Linda memohon kepada Dwi Ayu untuk berdamai.
"Jadi saya minta tolong saya berharap semua ini berjalan dengan damai lalu saya memang sudah minta maaf kepada Ayu supaya Masalah ini tidak diperpanjang tidak ada saling tuntut menuntut. Tidak akan ada habisnya," ungkapnya.
Sejak awal, Linda mengatakan jika dirinya dan keluarga tak memiliki niat untuk melakukan penganiayaan terhadap para karyawannya.
"Tidak adanya niat sedikitpun saya ataupun anak saya dan keluarga saya untuk menganiayai karyawan," kata Linda.
Namun, merujuk pada fakta yang ada, Dwi Ayu terluka akibat penganiayaan yang dilakukan George Sugama Halim.
George Sugama Halim sempat melempar patung, mesin EDC, kursi, dan loyang untuk membuat kue hingga mengakibatkan Dwi Ayu babak belur.
Adapun barang bukti yang diamankan penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur di antaranya patung, mesin EDC, kursi, dan loyang pembuatan kue dilempar George ke tubuh Dwi Ayu.
Toko Kue jadi Sepi
Baca juga: Pengakuan George Anak Bos Toko Roti Aniaya Karyawan, Keluarga Kuak Fakta Pelaku yang Sempat Ditutupi
Publik saat ini sedang menyoroti berita anak bos toko roti yang tega menganiaya seorang karyawati.
Polisi pun sudah menangkap anak bos toko roti itu yang bernama George Sugama Halim (35) di Sukabumi, Jawa Barat.
Seperti diketahui, pria bertubuh tambun itu menganiaya karyawati bernama Dwi Ayu Darmawati (19) pada 17 Oktober 2024 di toko roti dan kue Lindayes, milik orangtua George, yang berada di Jalan Raya Penggilingan, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Video aksi penganiayaan anak bos toko roti terhadap pegawai perempuan itu pun viral di medsos hingga menuai banyak kecaman.
Imbas kejadian itu, kini Toko Roti Lindayes di Cakung maupun gerai cabang Kelapa Gading, Jakarta Utara, sepi pembeli dan sejumlah pegawai memilih resign atau mengundurkan diri.
Pantauan Tribunnews di lokasi, Senin (16/12/2024), Toko Roti Lindayes yang menjadi lokasi kejadian penganiayaan tersebut berada di sisi Jalan Raya Penggilingan, tepatnya di seberang klinik.
Toko roti milik keluarga GHS ini didominasi warna oranye dan hitam.
Sebuah papan nama ukuran besar bertuliskan "Lindayes Pattiserie & Coffe" terpasang di muka toko tersebut.
Halaman di depan toko digunakan untuk tempat parkir kendaraan.
Terpantau ada lebih dari lima unit motor, di antaranya milik para pegawai toko tersebut dan pengunjung.
Kemudian, ada satu unit mobil untuk keperluan mengantar pesanan roti.
Suasana di toko kue Lindayes cabang Cakung ini tergolong sepi. Sejak pukul 12.00 hingga 14.30 WIB, hanya terlihat dua orang pembeli.
Bagian dalam toko didominasi cat hijau tua. Dari pintu masuk dapat terlihat, di ruangan sebelah kiri terdapat lima meja yang masing-masing memiliki empat kursi, dan diperuntukkan bagi pelanggan yang ingin menyantap langsung di tempat.
Kemudian, di ruangan sebelah kanan merupakan tempat etalase-etalase berisi berbagai varian roti dan kue diletakkan.
Mulai dari roti kecil hingga kue yang kerap digunakan untuk perayaan hari ulang tahun seseorang tersedia di toko ini.
Adapun di seberang pintu masuk adalah meja kasir. Di balik meja kasir terdapat pintu yang mengarah ke bagian dapur dan kantor toko Lindayes.
Saat itu, ada sebanyak tujuh pegawai yang sedang mengemas roti-roti pesanan untuk diantar ke pelanggan. Empat dari tujuh pekerja merupakan pegawai baru.
Para pegawai baru tersebut mengenakan seragam kemeja putih dan celana hitam. Keempatnya merupakan pegawai perempuan.
Seorang pegawai Toko roti Lindayes mengungkapkan, ada beberapa karyawan yang mengundurkan diri atau resign setelah kejadian penganiayaan yang diduga dilakukan anak pemilik toko, GSH, terhadap seorang karyawati berinisial DA, yang berlangsung dua bulan sebelum kasus tersebut viral di medsos.
"Ini beberapa karyawan baru masuk menggantikan yang keluar kemarin. Jadi, setelah kejadian itu memang banyak yang resign," kata seorang pegawai pria yang mengenakan kemeja warna biru muda, kepada Tribunnews.
Ia membenarkan kasus dugaan penganiayaan terjadi di toko Lindayes cabang Cakung ini.
Namun, pria tersebut enggan menceritakan lebih lanjut soal kronologi kejadian yang melibatkan anak pemilik toko tersebut, lantaran saat kejadian dia tidak berada di lokasi.
Toko kue Lindayes tidak hanya menerima pembelian secara langsung, tapi juga melalui layanan telepon dan pesan antar, serta beberapa pedagang keliling menggunakan motor inventaris toko yang dipasang boks berlogo toko Lindayes.
Pegawai pria tersebut mengatakan, penjualan di toko roti Lindayes tergolong stabil, setelah ditimpa kabar buruk yang viral di medsos.
Sekitar pukul 14.45 WIB, rombongan anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) terlihat menggeruduk toko Lindayes.
Warga sekitar toko kue dan roti Lindayes cabang Cakung berhamburan keluar dari rumah atau pun toko yang tak jauh dari toko Lindayes.
Ada belasan orang dalam rombongan aksi dari FSPMI tersebut. Beberapa di antara mereka ada yang menggunakan mobil komandi aksi dan motor. Mereka mengenakan seragam bertuliskan FSPMI.
Aksi tersebut hanya berlangsung sekira 10 menit, sebelum rombongan FSPMI bergegas meninggalkan bagian depan toko roti dan kue Lindayes.
Seorang orator dari dalam mobil komando aksi menyampaikan, FSPMI mengecam keras tindakan yang dilakukan anak pemilik toko Lindayes terhadap seorang karyawati itu.
Dia mengingatkan juga kepada warga sekitar untuk membela hak-hak para pekerja.
"Kami mengecam keras tindak kekerasaan yang dilakukan oleh anak pemilik toko roti Lindayes, yang semena-mena dengan melemparkan bangku kepada karyawati. seorang pekerja, seorang buruh yang mana telah kita ketahui buruh tersebut adalah seorang buruh perempuan," kata orator menggunakan pengeras suara.
Sementara itu, suasana sepi pembeli juga terasa di toko roti Lindayes cabang Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Senin (16/12/2024).
Interior outlet toko Lindayes di Kelapa Gading lebih mewah daripada cabang Cakung. Toko roti itu buka di ruko berlantai tiga.
Lantai satu toko berisi berbagai varian roti, kue-kue, dan es krim gelato bermacam rasa.
Kasir dan beberapa meja dan bangku juga ada di ruangan yang berbentuk persegi panjang tersebut.
Dinding ruangan lantai satu menggunakan wallpaper bermotif batu alam, yang dipadukan dengan cat warna putih.
Ornamen-ornamen khas Hari Raya Natal terlihat terpasang di sejumlah bagian ruangan.
Kemudian, lantai dua toko digunakan sebagai ruangan no-smoking.
Meja dan kursi di ruangan ini lebih banyak daripada di lantai satu toko.
Selanjutnya, lantai tiga toko berupa rooftop dan smoking area, yang memungkinkan pelanggan untuk makan di tempat dengan suasana semi outdoor.
Hanya terdapat seorang pegawai pria di toko roti Lindayes outlet Kelapa Gading. Ia bertugas menjadi pramusaji sekaligus kasir di toko itu.
"Saya baru kerja tiga minggu kurang lebih di sini," ungkap pegawai pria itu.
Katanya, Senin ini, penjualan roti dan kue di outlet Kelapa Gading sepi.
Baru ada satu pembeli sejak toko buka, pada pagi hingga pukul 16.00 WIB.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com.
| Sempat Viral, George Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Karyawati di Cakung Dituntut 1 Tahun Penjara |
|
|---|
| Imbas Aniaya Karyawan, Toko Ibu George Terancam Bangkrut, Linda Pantjawati tak Bayar Gaji Pegawai |
|
|---|
| Nelangsa Linda, Izin Toko Roti Didesak Cabut dan Ditutup, Mantan Karyawan tak Sampai Hati: Jangan! |
|
|---|
| Sikap Balasan Keluarga Linda Toko Roti Lindayes Terganggu, Ancam Lapor Polisi dan Lacak Semua Nomor! |
|
|---|
| Respon Jujur Bos Toko Roti soal Kirim Pengacara Palsu ke Mantan Karyawannya, Klaim Pihak yang Bohong |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/Linda-Pantjawati-ungkap-kondisi-anaknya-di-penjara-usai-aniaya-karyawatinya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.