Warga Gandus Demo Kantor Gubernur

Pasca Ratusan Warga Demo Kantor Gubernur, Jalan Lettu A Karim Gandus Ditimbun Pakai Agregat

Perbaikan sementara ini dilakukan pada Rabu (18/12/2024) pasca ratusan warga Gandus demo beberapa hari lalu.

Penulis: Mat Bodok | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Mat Bodok
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Tata Ruang melakukan perbaikan sementara ruas Jalan Lettu A Karim Kadir Gandus Palembang dengan menggunakan agregat di titik lokasi jalan ambles, Rabu (18/12/2024), 

SRIPOKU.COM , PALEMBANG– Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM) melakukan perbaikan sementara pada ruas Jalan Lettu A Karim Kadir Gandus Palembang yang mengalami ambles.

Perbaikan sementara ini dilakukan pada Rabu (18/12/2024) pasca ratusan warga Gandus demo beberapa hari lalu.

Perbaikan sementara jalan ini dilakukan dengan menggunakan agregat di titik lokasi jalan ambles yang terletak pada STA 0+911 hingga 0+969.

"Penimbunan ini sifatnya sementara saja, dengan menggunakan batu agregat pecah agar kendaraan dapat melintas dengan baik," kata Jayanto Fajri Ilham, pengawas PUBM Sumsel yang memantau langsung pelaksanaan perbaikan tersebut.

Proses perbaikan dilakukan dengan cara memasang batas bahu jalan menggunakan karung yang diisi pasir (Gioback), lalu badan jalan ditimbun dengan agregat dan dipadatkan menggunakan alat berat.

 Dengan perbaikan ini, diharapkan akses jalan kembali dapat digunakan oleh kendaraan dengan aman.

"Semoga pekerjaan ini bisa sesuai dengan harapan masyarakat Gandus," tambah Jayanto.

Ketua RT 22 Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus, Syukri, menyatakan rasa syukurnya atas tindak lanjut perbaikan jalan tersebut.

"Alhamdulillah, sudah ada perbaikan sementara, sehingga pengendara bisa melintas dengan baik," ungkapnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua RT 23, Harun Karim. Ia berharap perbaikan ini dapat diikuti dengan perbaikan lebih serius pada tahun 2025.

"Alhamdulillah ada perbaikan sementara ini. Kami berharap ada perbaikan lebih lanjut yang lebih permanen sesuai dengan janji pemerintah," tuturnya.

Dengan perbaikan ini, masyarakat setempat berharap agar akses jalan kembali aman dan lancar untuk kegiatan sehari-hari, serta mempercepat perbaikan lebih lanjut yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah secara tuntas.

Janji Bangun Jalan Layang

Asisten II Pemprov Sumsel, Basyaruddin Akhmad hadir langsung menemui ratusan massa dari forum masyarakat Kecamatan Gandus peduli jalan patah dan banjir yang menggelar aksi di Kantor Gubernur Sumsel, Senin (16/12/2024).

Ia mengatakan, permasalah jalan di Gandus tidak bisa sekadar ditimbun aggregat. Apalagi kalau dicor jalan tersebut bisa patah. Terlebih sudah beberapa kali dilakukan di lokasi yang sama.

"Satu-satunya cara dengan membangun konstruksi jalan layang, dengan tiang-tiang untuk jalannya.

Untuk membuat itu butuh dana besar, maka di Januari 2025 proses tender dan di Maret sudah bisa jalan konstruksinya," katanya.

Menurutnya, pelaksanaan konstruksi pembangunan itu sudah dianggarkan. Pembangunan jalan itu sepanjang 70 meter dengan lebar 6 meter. Nilai proyek yang dianggarkan Rp 7,5 miliar.

"Jadi untuk di Desember 2024 ini akan ditimbun dengan agregat terlebih dahulu supaya bisa dilalui. Mungkin mulai besok begerak di lapangan melakukan pemasangan supaya bertahan sampai akhir tahun," katanya.

Diberitakan sebelumnya, ratusan massa dari forum masyarakat Kecamatan Gandus peduli jalan patah dan banjir geruduk Kantor Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), menuntut perbaikan Jalan Lettu Karim Kadir yang amblas selama bertahun-tahun. 

Massa geram karena Pemprov Sumsel tak kunjung memperbaikinya. Padahal sudah bertahun-tahun dan bahkan sudah ada korban luka-luka seperti patah tangan akibat jalan rusak tersebut.

"Imbas jalan amblas tersebut, sudah banyak korban ada yang tangannya patah, luka-luka, kendaraannya rusak karena melintas di jalan itu dan lain-lain," kata Koordinator Aksi Afrianto, Senin (16/12/2024).

Menurutnya, begitu banyak upaya yang sudah dilakukan, baik laporan ataupun viral di media sosial maupun media masa. Namun seakan-akan pemerintah menutup mata, padahal masalah ini sudah berjalan kurang lebih empat tahun. 

"Jika tuntutan kami tidak dipenuhi maka beberapa hari kedepan jalan akan ditutup. Maka dari itu dipastikan jalan tersebut tidak ada yang boleh lewat," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved