Mata Lokal Desa

Mengenal Desa Pelang Kenidai di Kota Pagar Alam, Kampung yang Didirikan 9 Pendekar

Mengenal Desa Pelang Kenidai salah satu kampung adat yang ada di Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). 

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Wawan Septiawan
Patung Serunting Sakti merupakan salah satu pendekar asal Desa Pelang Kenidai, Kota Pagar Alam, Selasa (10/12/2024) 

SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Mengenal Desa Pelang Kenidai salah satu kampung adat yang ada di Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). 

Bahkan Desa Pelang Kenidai dinobatkan sebagai salah satu kampung adat terpopuler di Indonesia di ajang API 2020. 

Kota Pagar Alam sendiri terkenal dengan beberapa julukan yang diberikan kepada salah satu kota yang ada di Sumatera Selatan ini. 

Mulai dari kota perjuangan, karena salah satu kota yang pernah dijajah oleh Belanda tapi mampu mengusir penjajah. 

Selain itu, Pagar Alam juga dikenal dengan kota seribu air terjun, karena di kota tersebut terdapat banyak air terjun karena lokasinya yang terletak di daerah perbukitan dan pegunungan. 

Namun banyak julukan yang disematkan di Kota Pagar Alam, kota tersebut juga kaya dengan memiliki sejarah budaya yang sangat menarik.

Selain banyaknya peninggalan sejarah yang masih bisa kita lihat jelas yaitu peninggalan Pra Sejarah Situs Megalit juga Pagaralam memiliki budaya dan adat yang sampai saat ini masih tetap dipertahankan di beberapa desa yang ada di Pagaralam.

Berbicara tentang adat, salah satu Desa di Pagaralam baru saja menjadi buah bibir banyak masyarakat di Sumsel bahkan di Indonesia. Pasalnya desa atau kampung ini berhasil masuk nominasi 3 besar dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) dalam ketergori kampung adat terpopuler tahun 2020.

Desa Pelang Kenidai yang ada di Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagaralam yang dinobatkan sebagai kampung adat oleh panitia API tahun 2020.

Berdasarkan data yang dihimpun, Desa Pelang Kenidai disebut sebagai Kampung Adat.

Sebab selain masih banyak adat istiadat peninggalan nenek moyang yang masih sangat dipertahankan oleh warganya. Desa ini juga memiliki cerita sejarah yang menarik dan tetap dilestarikan oleh warganya.

Dari keterangan Jurai Tue atau lebih dikenal dengan juru kunci kampung tersebut yaitu Bapak Hariansi (46) mengatakan, bahwa sangat pantas Desa Pelang Kenidai dijadikan salah satu kampung adat yang ada di Indonesia. Sebab desa ini merupakan desa tertua yang ada di Pagaralam.

"Kenapa pantas Desa Pelang Kenidai ini ditetapkan sebagai Kampung adat, karena adat yang paling kental dan masih diterapkan di Pagaralam di Desa Pelang Kenidai ini," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Selasa (10/12/2024).

Selain itu cagar budaya dan penginggalan sejarah masih banyak di Desa tersebut seperti peninggalan Puyang Serunting Sakti atau Puyang Si Pahit Lidah.

"Di sini masih ada peninggalan Batu Penyumpahan dari Serunting Sakti bahkan di sini juga masih ada makamnya dan tetap dijaga dengan baik oleh warga dan keturunan Puyang Serunting Sakti tersebut," katanya.

Tidak hanya itu, hal yang paling tampak yaitu masih banyaknya Rumah Baghi atau rumah khas suku Besemah di Desa Pelang Kenidai tersebut.

"Masih ada sekitar 30 unit rumah baghi atau rumah tataghan yang berdiri di Desa Pelang Kenidai ini. Dan sampai saat ini berdiri meskipun sudah tidak 100 persen asli lagi karena sudah direnovasi karena sudah berumur lebih dari 100 tahun," jelasnya.

Yang sangat menarik yaitu bahwa Desa Pelang Kenidai ini merupakan Kampung yang didirikan oleh sembilan pendekar atau sembilan Ulu Balang. 

"Desa Pelang Kenidai ini dulunya bukan disini lokasinya karena ini sudah pernah pindah. Dulunya nama Desa Pelang Kenidai ini yaitu Desa Tanjung Tapus. Sebelumnya desa Tanjung Tapus ini merupakan benteng pertahanan dari penjaja dan sembuat dihancurkan oleh penjaja dan barulah pindah kelokasi sekarang ini," jelas keturunan Puyang Serunting Sakti ke 35 ini.

Di desa Tanjung Tapus itu dulunya ada sembilan pendekar atau biasa disebut sembilan Ulu Balang. Karena desa Tanjung Tapus sudah dikuasai oleh penjaja akhir sembilan pendakar tadi mendirikan permukiman baru yaitu Desa Pelang Kenidai ini.

"Kesembilan pendekar ini bahkan sudah menyusun tata ruang rumah yang ada di Desa Pelang Kenidai yang sampai saat ini rumah tersebut masih ada dan tetap bertahan dan berdiri kokoh," ungkapnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved