Berita Prabumulih

Dua Tahun Terakhir, Lima Pencandu Narkoba di Prabumulih Alami Gangguan Kejiwaan, Sumsel 7 Besar

Banyak pencandu narkoba meninggal dunia, mengalami gangguan mental atau stres, keluarga hancur bahkan melakukan bunuh diri.

Penulis: Edison Bastari | Editor: tarso romli
sripoku.com/edison bastari
Sebanyak 30 wartawan kota Prabumulih mengikuti kegiatan talkshow informasi edukasi Bahaya Narkoba diselenggarakan Badan Narkotika Nasional (BNN) kota Prabumulih, Selasa (26/11/2024). 

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Sebanyak 30 wartawan kota Prabumulih mengikuti kegiatan talkshow informasi edukasi diselenggarakan Badan Narkotika Nasional (BNN) kota Prabumulih, Selasa (26/11/2024).

Kegiatan dipimpin langsung oleh Kapala BNN Kota Prabumulih AKBP Pauzia SP dan jajaran diselenggarakan di cafe Bang Ali Jalan Jenderal Sudirman Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih.

Kapala BNN Kota Prabumulih AKBP Pauzia mengungkapkan provinsi Sumatera Selatan merupakan daerah yang masuk dalam 7 besar provinsi dengan kasus penyalahgunaan narkoba tertinggi.

"Begitupun untuk kota Prabumulih juga cukup tinggi, berdasarkan data kami untuk yang direhabilitasi saja mencapai 60 orang pada tahun 2024 ini," ungkap ibu yang sebelumnya bertugas di Polda Sumsel itu.

Selain itu kata Pauzia, bisa dilihat di Rutan Kelas IIB Prabumulih hampir 60 persen warga binaan merupakan kasus penyalahgunaan narkotika dengan artian sangat mendominasi. 

"Sementara dari data pengadilan negeri Prabumulih sebanyak 80 persen kasus yang disidang adalah kasus narkoba. Untuk itu kami berharap ke depan semoga ada tempat rehabilitasi di kota Prabumulih sehingga bisa merehab yang pemakai agar penyalahgunaan narkotika menurun bahkan habis," katanya.

Bahaya narkoba kata Pauzia dapat dilihat dari banyak kasus terjadi bermula dari penyalahgunaan narkoba bahkan kondisi terparah menyebabkan banyak pencandu narkoba meninggal dunia, mengalami gangguan mental atau stres, keluarga hancur bahkan melakukan bunuh diri.

"Saya bekerja di BNN Prabumulih sudah hampir dua tahun dan selama itu ada sekitar 5 orang yang merupakan pelaku penyalahgunaan narkoba yang mengalami gangguan kejiwaan," katanya.

Karena itu BNN Prabumulih terus gencar melakukan sosialisasi bahaya narkoba secara masif mulai dari tingkat pencandu, masyarakat lanjut usia, orang tua murid, para tamatan sekolah bahkan hingga ke tingkat pelajar.

"Narkoba ini menjadi momok menakutkan bagi seluruh masyarakat utamanya generasi muda karena rentan, untuk itu kami terus melakukan sosialisasi bahaya narkoba. Pada kesempatan ini melalui kegiatan ini kami mengajak dan memohon bantuan awak media untuk menyebarkan informasi bahaya narkoba ke masyarakat secara terus menerus sehingga generasi kita ke depan bebas narkoba," harapnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved