Pilkada Palembang 2024

Pelaku Survei: Netizen Sangsikan Hasil Survei Terbaru Jelang Debat Pilkada Palembang 2024 Sesi 2 

Para netizen banyak mempertanyakan dasar lembaga survei ini yang mengatakan dengan 1.000 responden, tingkat kesalahan (marjin off error) sekitar 4,5 %

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
sripoku.com/syahrul hidayat
3 Paslon mengikuti Debat Pertama Pilkada Palembang 2024 di Hotel Santika Premiere Palembang, Senin (28/10/2024) malam. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - KPU Palambang telah menjadwalkan Debat Kandidat Pilkada Palembang 2024 Sesi 2 yang bakal digelar di Hotel Novotel Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (6/11/2024) pukul 19.00 Wib nanti.

Sebanyak 3 kandidat Cawawako (calon wakil wali kota) yang akan mendapatkan panggung itu yakni nomor urut 1 Nandriani Octarina S.Psi CHA, nomor urut 2 Prima Salam SH MM, nomor urut 3 H Baharudin ST MM.

Jelang Debat Pilkada Palembang 2024 Sesi 2 beredarnya hasil survei paslon Pilkada Palembang 2024 yang dirilis sebuah lembaga survei dan riset justru banyak dipertanyakan para pengguna media sosial (netizen).  

Dalam rilis lembaga survei yang tayang Selasa (5/11/2024) bertajuk “Kejutan Elektoral Terkini Pemilihan Walikota Palembang 2024”. Survei ini melakukan pada periode 25 Oktober-30 November dengan jumlah sampel 1.000 responden melalui wawancara tatap muka.

Responden merupakan warga yang punya hak pilih dan tersebar di 18 kecamatan di Kota Palembang. Penelitian survei ini berpedoman pada kuisioner terstruktur dengan toleransi kesalahan (marjin off error) sekitar 4,5 persen dengan selang kepercayaan (confidence level) 95 %.

Para netizen banyak yang mempertanyakan dasar lembaga survei ini yang mengatakan bahwa dengan 1.000 responden, tingkat kesalahan (marjin off error) sekitar 4,5 %.

"Apakah benar angka tingkat kesalahan (marjin off error) tersebut  sekitar  4,5 %  dalam ilmu statistik dan apakah salah…?," tanya salah satu netizen di  facebook.


Keributan para netizen ini mendapatkan tanggapan dari salah pelaku survei Arianto, ST, M.I.Kom, POL, Rabu ( 6/11/2024). Menurut lelaki yang sudah dua puluh tujuh tahun menekuni  survei opini publik ini, sangat wajar dan wajib masyarakat mengetahui semua data yang dikeluarkan oleh lembaga survei yang telah dirilis ke publik.

"Tidak bisa serta merta lembaga survei hanya merilis hasil survei tanpa mengindahkan pertanyaan dari masyarakat.Termasuk juga dari para netizen di media sosial," kata Arianto yang juga Direktur Eksekutif LKPI (Lembaga Kajian Publik Independen). 

Survei merupakan kegiatan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis. Secara ilmu statistik, survei pasti mudah sekali mengeceknya apabila terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam angka sebelum dan sesudah survei.

Masyarakat juga berhak tahu dan mempertanyakan apabila ada semacam “kejanggalan” yang terdapat di dalam data survei di semua lembaga survei manapun yang merilis hasil survei.

“Ini berkaitan dengan metodologi survei yang sangat mendasar kalau bicara tingkat kesalahan (marjin off error) artinya, ini sangat penting sekali," kata Arianto. 

Sebab sebelum dilakukan survei, biasanya  survei itu harus didesain terlebih dahulu berapa jumlah sampel responden yang digunakan.

Kemudian berapa marjin off error ( tingkat kesalahan) yang akan dipakai/diperkirakan serta tingkat kepercayaan ( level confidence). Secara ilmu statistik, kalau menggunakan sampel 1.000 responden, tingkat kesalahannya ( marjin off error)  sekitar 3,1 ?ngan selang kepercayaan 95 %.

"Kalau saya baca di  semua media online yang membuat hasil survei pilkada kota Palembang lembaga survei ini mengatakan tingkat kesalahan (marjin off errornya) sekitar  4,5 ?ngan jumlah 1.000 responden. Sepengetahuan saya, tingkat  kesalahan (marjin off error) 4,5 %  jumlah respondenya  474 responden, bukan 1.000 responden," paparnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved