Mahasiswa Unsri Alami Pelecehan

Rektorat Unsri Didesak Segera Tindak Eks Wakil Ketua BEM yang Terlibat Pelecehan Mahasiswi

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), mendesak Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri)

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Agung Dwipayana
Aktivis GMNI saat menggelar aksi solidaritas di kampus Unsri Indralaya, Senin (28/10/2024) lalu. 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), mendesak Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri), men-drop out para pelaku pelecehan seksual terhadap mahasiswi.

Perwakilan GMNI Unsri, Samuel Aritonang mengungkapkan, ada tiga pelaku pelecehan seksual yang meresahkan para mahasiswi.

"Informasi yang masuk ke GMNI, ada tiga pelaku (pelecehan)," ungkap Samuel kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Jumat (1/11/2024).

Samuel menuturkan, adapun mahasiswi Unsri korban pelecehan seksual baik verbal maupun non verbal berjumlah sembilan orang.

Dari jumlah tersebut, baru sebagian yang melapor ke GMNI untuk meminta perlindungan.

"Ada sembilan orang yang speak up di medsos karena menjadi korban pelecehan. Kami mempersilakan seluruhnya membuat laporan, karena baru sebagian yang melapor," ujar Samuel. 

Perwakilan GMNI lainnya, Rizki Sumantri mengatakan, tiga pelaku pelecehan yakni berinisial FA yang merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi.

Kemudian pelaku pelecehan lainnya berasal dari Fakultas Hukum dan satu pelaku lagi belum jelas identitasnya.

"Untuk pelaku ketiga, kami baru dapat tadi malam informasinya. Masih ditelusuri identitasnya," kata Rizki.

Dia dan para anggota GMNI Unsri lainnya mempertanyakan mengapa eks Wakil Ketua BEM belum di-drop out.

"Kami meminta pihak Rektorat Unsri melakukan tindakan tegas berupa DO (drop out) kepada para pelaku termasuk FA, agar tercipta rasa aman pada para korban dan orang lain yang belum menjadi korban," pinta Rizki.

Terpisah, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsri Prof. Dr. Radiyati Umi Partan mengatakan, pihaknya akan menurunkan tim untuk investigasi.

"Kami akan turunkan tim investigasi supaya masalahnya bisa clear," kata Radiyati dihubungi terpisah.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved