Pilkada Palembang 2024

Pengamat Nilai Penampilan 3 Paslon di Debat Pilwako Palembang, Finda Santai Ratu Dewa Berbasis Data

Dari debat tersebut terlihat setiap calon mencoba untuk menampilkan kekuatan mereka dibidang masing-masing. 

Penulis: Arief Basuki | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Syahrul Hidayat
Debat perdana Calon Walikota Palembang mengambil tema Peningkatan layanan dan kesejahteraan masyarakat yang berkesinambungan di kota Palembang.  

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Nur Aslamiah Supli BIAM. M. SC mengatakan, debat perdana calon Walikota Palembang, Selasa (22/10/2024) malam menampilkan karakter masing- masing. 

"Tiap kandidat punya gaya komunikasi yang berbeda," kata Nur, Rabu (23/20/2024).

Menurutnya, penampilan 'Srikandi' calon Walikota Palembang nomor urut 1 Fitrianti Agustinda tampil santai dan hangat. 

"Fitrianti menampilkan ngaya komunikasi hangat dan inklusif, mampu menghubungkan dengan  masyarakat kecil. Tapi kurang eksplorasi kebijakan jangka panjang," ujarnya. 

Sementara calon Walikota nomor urut 2 Ratu Dewa, tampil dengan gaya komunikasi formal, berbasis data, sering mengacu pada pencapaian lama sehingga kurang dalam memberi visi masa depan.

"Disini saya melihat terkesan kurang fresh" paparnya. 

Sedangkan calon Walikota nomor urut 2, Yudha Pratomo Mahyuddin terlihat tampil dengan gaya yang tegas, jelas dan fokus pada isu spesifik yang penting bagi kota Palembang. 

"Namun disini, ia minim dalam membahas isu ekonomi dan sosial, sehingga memberikan kesan kurang holistik, " tuturnya. 

Ditambahkan Nur, dari debat tersebut terlihat setiap calon mencoba untuk menampilkan kekuatan mereka dibidang masing-masing. 

Ratu Dewa menyoroti pencapaian saat menjabat sebagai walikota, menekankan pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta penurunan pengangguran.

Fitrianti Agustinda fokus pada program pemberdayaan masyarakat kecil dan kesejahteraan sosial, sementara Yudha Pratomo menekankan pada isu keamanan kota dan pembangunan infrastruktur.

"Debat ini menjadi kesempatan bagus untuk bagi warga untuk memahami program setiap kandidat,
harusnya debat ini membahas lebih mendalam tentang tantangan visi jangka panjang, dan solusi isu-isu kompleks," katanya.

Namun, diakuinya tema debat cendrung mengulang masalah-masalah klasik, tanpa solusi inovatif seperti Isu-isu seperti tata kelola kota, kemacetan, dan pengentasan kemiskinan. 

"Lebih baik jika dieksplorasi dengan lebih mendalam, agar tidak meninggalkan kesan bahwa debat masih bersifat umum, " bebernya.

Ia pun berharap di debat selanjutnya, semoga para calon dapat untuk menggali lebih dalam tentang isu-isu strategis jangka panjang, yang krusial bagi perkembangan Palembang, seperti inovasi ekonomi, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, serta upaya meningkatkan kesejahteraan sosial yang lebih inklusif. 

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved