Mata Lokal Desa

Mengenal Desa Sentul, Daerah Dengan Panorama Sabana yang Tersembunyi di Ogan Ilir

Keindahan alam Desa Sentul Ogan Ilir berupa sungai dan hamparan padang rumput yang diselingi pohon dan semak bak sabana

|
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: adi kurniawan
Handout
Panorama alam di pinggiran Desa Sentul yang mirip sabana, Kamis (17/10/2024) petang. 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Sentul merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, berjarak sekitar 53 kilometer dari Palembang ibukota Sumatera Selatan.

Desa Sentul cukup populer bagi masyarakat Ogan Ilir dan sekitarnya karena memiliki panorama alam yang indah serta kearifan lokal yang menghiasinya.

Keindahan alam Desa Sentul berupa sungai dan hamparan padang rumput yang diselingi pohon dan semak bak sabana, sebenarnya sudah lama diketahui masyarakat khususnya di seputaran desa tersebut.

Namun potensi tersebut baru sebatas dinikmati oleh warga lokal dan belum dimaksimalkan oleh pemerintah daerah.

Tokoh masyarakat Desa Sentul, Mursidi mengatakan, keindahan alam Desa Sentul sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu. 

Diceritakannya, dahulu pada tahun 1700-an, ada tujuh leluhur yang datang ke Sentul yang masih bernama Dusun Kembang Tanjung.

Mereka adalah Moyang Parajim, Pangeran Damar Murup dengan nama Sa'im, Pangeran Mas dengan nama Syech Usman, Datuk Ali ahmad, Korong Howong, Putri Mayang Cahaya dan Juru Mudi dengan nama asli Bang mi'un. 

"Konon menurut legenda rakyat, para leluhur tersebut memiliki kesaktian," kata Mursidi kepada Sripoku.com, Jumat (18/10/2024).

Para leluhur tersebut melakukan perjalanan panjang dan sampailah ke pinggir sungai, lalu berteduh di bawah sebatang pohon yang besar. 

Mereka pun sepakat membuat nama pohon tersebut "Kayu Sentul" karena ramainya orang hilir mudik melalui tempat tersebut.

Sejak saat itu nama Sentul semakin dikenal dan pada tahun 1704, Desa Sentul resmi didirikan.

"Jadi Desa Sentul sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda," terang Mursidi.

Secara geografis, Desa Sentul berbatasan dengan Desa Segayam (Muaraenim) di sebelah utara, PTPN 7 Cinta Manis di sebelah selatan, Tanjung Medang di sebelah barat dan Desa Burai (Ogan Ilir) di sebelah timur.

Jumlah penduduk Desa Sentul sebanyak 1.841 jiwa, di mana mayoritas bekerja sebagai petani.

"Ada juga yang bekerja sebagai nelayan mencari ikan di sungai," ujar Mursidi.

Saat musim hujan, menjadi berkah tersendiri bagi warga karena air sungai naik dan dijadikan kesempatan mencari ikan.

Namun saat musim kemarau seperti sekarang, aktivitas nelayan berkurang karena air rawa kering.

"Pada musim kemarau inilah, air sungai dan rawa kering sehingga yang ada padang rumput cukup luas di pinggiran desa, pemandangannya sangat bagus memang," tutur Mursidi.

Terpisah, Kepala Desa Sentul, Fikri Yansa mengungkapkan, desa yang dipimpinnya memiliki visi khusus.

"Visinya yakni bersama membangun Desa Sentul yang maju, jujur, adil, sejahtera, intelektual, agamis dan berakhlak mulia," ucap Fikri.

Adapun misi untuk mewujudkan visi tersebut adalah :

1. Mewujudkan pemerintahan desa yang jujur dan berwibawa dengan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

2. Mengedepankan kujujuran dan musyawarah-mufakat dalam kehidupan sehari-hari, baik dengan pemerintahan maupun dengan masyarakat desa.

3. Meningkatkan profesionalitas dan mengaftifkan seluruh perangkat desa.

4. Mewujutkan sarana dan prasarana desa yang memadai.

5. Mewujutkan perokonomian dan kesejahteraan warga desa.

6. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat desa yang maksimal.

7. Meningkatkan kehidupan desa secara dinamis dalam segi keagamaan dan budaya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved