Kabinet Prabowo Gibran

15 Menteri Era Jokowi Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Hanya Satu Calon Menteri Asal Sumsel

Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil sebanyak 108 calon menteri, wakil menteri dan kepala badan

|
Editor: Odi Aria
Kolase Sripoku.com
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian. 

"Suasana sangat baik. Semuanya mengerti bahwa kita harus bekerja dengan baik, bekerja dengan keras, bekerja sebagai tim dalam susasana dunia penuh dengan ketidakpastian kita benar-benar harus bekerja dengan team work yang sangat baik," kata dia. 

"Saya terus terang saja saya menyatakan, saya apresiasi para Ketua Umum, banyak Ketua Umum yang diajukan (adalah) orang-orang profesional," kata dia.

 "Mungkin anda tidak perhatikan bahwa yang ajukan itu adalah Partai A, Partai B. Karena justru yang diajukan orang-orang teknokrat," ucap dia.

Profil Tito Karnavian

Berikut ini profil Jenderal Polisi (Purn) Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D, tokoh Sumsel yang menjadi kandidat masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran pemerintahan RI 2024-2029.

Mantan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) yang lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964.

Muhammad Tito Karnavian yang lahir di Palembang, memiliki darah campuran Jawa dan Sumatera. Ayah Tito bernama Drs. Achmad Saleh terlahir dari Bapaknya bernama Saleh Mualim arek Surabaya, yang pernah tinggal di Jalan Wonorejo.

Semasa muda Kakek Tito pernah nyantri di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang Jawa Timur dan menjadi murid pendiri NU Hadratusyech KH Hasyim Asy'ari.

Keluarga besar dari garis Ayah Tito yang di Surabaya kini banyak tinggal dan menetap di Kota Malang Jawa Timur.

Dari Surabaya, Saleh Mualim merantau ke Sumatera Selatan dan menikah dengan istrinya yang berasal dari Suku Lahat Sumsel dan melahirkan Achmad Saleh.

Ayah Tito, Achmad Saleh menikah dengan Kordiah yang berasal dari suku Ogan/Baturaja Sumsel. Keduanya dikaruniai tiga anak anak kandung: Prof. Dr. Diah Natalisa, Jenderal Pol (P) Prof Muhammad Tito Karnavian, PhD dan Dr. dr. Iwan Dakota, Spesialis Jantung.

Usai menamatkan pendidikan SMA Negeri 2 Palembang kemudian melanjutkan pendidikan AKABRI pada tahun 1987 karena gratis dan tidak ingin membebankan biaya orang tuanya.

Tahun 1993, Tito menyelesaikan pendidikan di Universitas Exeter di Inggris dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies, dan menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta tahun 1996 dan meraih Strata 1 dalam bidang Police Studies.

Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama ditempuh di Sekolah Xaverius, kemudian sekolah menengah atas ditempuh di SMA Negeri 2 Palembang.

Tatkala duduk di kelas 3, Tito mulai mengikuti ujian perintis.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved