Opini
Opini: Pembelajaran Berdifrensiasi Solusi Kebutuhan Belajar Murid yang Beragam
Pembelajaran Berdifrensiasi Solusi Kebutuhan Belajar Murid yang Beragam
Pembelajaran Berdifrensiasi Solusi Kebutuhan Belajar Murid yang Beragam
Oleh: Siti Olisa, S.Pd. Gr.
Guru SD Negeri 42 Palembang
Email: olisasiti@gmail.com
Latar Belakang
Saya mengajar di kelas 3 sekolah dasar, saat proses pembelajaran, Saya mengamati murid-murid kurang antusias dan tidak termovasi dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Khususnya saat Saya menjelasakan materi tentang Wujud Benda dengan tujuan pembelajaran Murid dapat mengemlompokkan benda di sekitar berdasarkan wujudnya dan murid dapat menyebutkan sifat benda padat.
Salah satu contohnya adalah murid tidak fokus menyimak materi pelajaran yang disampaikan guru, murid bermain dan bercanda dengan teman sebangkunya saat proses pembelajaran berlangsung, model, metode atau media yang digunakan guru kurang menarik perhatian murid sehingga peserta didik kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.
Saya sebagai guru menyadari Saya belum memenuhi kebutuhan belajaran murid yang beragam dengan optimal.
Beberapa keberagaman yang ada di kelas Saya adalah murid yang memiliki kemampuan lebih tinggi dibanding teman-temannya merasa bosan.
Murid telah menguasai materi atau keterampilan yang diajarkan oleh guru, sehingga pembelajaran tidak menantang lagi baginya.
Selain itu keberagaman murid yang ada di kelas Saya adalah, adanya murid yang mengalami kesulitan belajar karena kemampuan yang mereka miliki, apa yang disampaikan oleh guru tidak bisa langsung dipahami.
Hal ini diduga menjadi penyebab kurangnya antusias murid dalam mengikuti pembelajaran.
Melihat keberagaman yang ada pada murid Saya, maka sebagai guru, Saya perlu berpikir bagaimana caranya agar Saya bisa memenuhi kebutuhan belajar murid Saya di kelas.
Sehingga semua murid mempunyai kesempatan dan pilihan untuk mengakses apa yang kita ajarkan secara efektif sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sebagai pendidik, dengan meyakini bahwa tugas Saya adalah melayani murid-murid dengan segala keberagaman tersebut serta menyediakan lingkungan dan pengalaman belajar terbaik bagi mereka.
Berarti, Saya juga harus meyakini bahwa semua murid bisa berhasil dan sukses dalam pembelajarannya, bersikap adil itu bukan berarti menyamaratakan perlakuan kepada semua murid, setiap murid memiliki pola belajarnya sendiri yang unik, praktik-praktik pembelajaran perlu ditelaah efektifitasnya melalui bukti-bukti yang diambil dari pengalaman demi pengalaman, Saya sebagai guru adalah kunci dari keberhasilan pengembangan program pembelajaran.
Mengapa Praktik Baik Ini Penting?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.