Sosok Anna Kumari, Bikin Fitrianti Bergegas Melayat di Sela Blusukan Jelang Pilkada Palembang 2024

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Berikut ini sosok budayawan Palembang almarhumah Hj Masayu Anna Kumari sang maestro tari kota Palembang yang bikin bakal calon wali kota Palembang Fitrianti Agustinda bergegas melayat ke rumah duka Sanggar Anna Kumari Jl KHA Azhari 14 ulu RT 18 no 760, Sabtu (14/9/2024).

Di sela-sela aktivitasnya Fitrianti Agustinda yang mantan wakil wali kota Palembang ini menyempatkan diri melayat almarhumah Hj Masayu Anna Kumari yang meninggal dunia di usia 79 tahun di IGD Rumah Sakit dr Moehammad Hoesin (RSMH) Palembang, Jumat (13/9/2024) pukul 22.24.

Almarhumah Anna Kumari kelahiran Palembang, 10 November 1945 disemayamkan di kediamannya di Jalan KH Azhari Kelurahan 14 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II Palembang. 

Sesuai rencana, jenazah setelah dimandikan dan disholatkan akan dimakamkan di TPU Telaga Swidak Sabtu (14/9/2024) ba'da sholat Ashar pukul 15.30 WIB.

Fitrianti yang Ketua DPD Partai NasDem Palembang mengatakan dirinya mendapat kabar almarhumah Anna Kumari meninggal dari grup WhatsApp pagi tadi. 

"Setelah saya mengunjungi warga di Jalan Lunjuk Jaya saya langsung melayat ke rumah duka ibu Hj Anna Kumari," kata Fitrianti Agustinda yang akan maju PIlkada Palembang 2024 bersama wakilnya Nandriani Octarina.

Di hadapan jenazah Anna Kumari, Fitrianti Agustinda yang juga Ketua PMI Kota Palembang ini membacakan doa untuk almarhumah. dan kepada keluarga almarhumah Fitrianti menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya Anna Kumari. 

Baca juga: Kas Hartadi Sebut Sriwijaya FC Tim Bagus, Boyong 21 Pemain PSKC Target Bisa Curi Poin

"Saya atas nama pribadi dan keluarga turut berduka atas meninggalnya ibu Anna Kumari, semoga amal ibadah beliau semasa hidupnya diterima oleh Allah swt, dan diampuni segala kesalahannya serta ditempatkan di sisi allah swt," ucapnya. 

Kepada pihak keluarga almarhumah, Fitrianti berpesan untuk tabah dan menerima takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah swt.

Anna Kumari dilahirkan dari keluarga yang memegang teguh tradisi, ia tumbuh sebagai anak yang secara alamiah mencintai kesenian.

Saat kecil, ia kerap diajak orang tuanya menghadiri pesta pernikahan adat Palembang. Di sela-sela kunjungan itu, ia kadang menyelinap ke kamar pengantin untuk mengagumi riasan mempelai perempuan dan kain songket yang digunakan.

Siapa sangka, tindakan jahil itu justru mendorongnya melestarikan seni dan kebudayaan Palembang.

Ana Kumari dikenal dengan 50 karya tarinya di mana dua di antaranya yang begitu dikenal dan dipergunakan sampai sekarang, yaitu Tari Tepak Keraton dan Selendang Mayang.

Ia dikenal gigih dalam memperkenalkan seni budaya Sumsel agar dapat dikenal luas melalui narasumber-narasumber yang dihadirkan dalam film ini baik dari sang Maestro sendiri, Anna Kumari, sang adik Anwar Fuadi (artis nasional), sang anak, budayawan, sejarawan dan lainnya.

Anna Kumari sudah berpuluh-puluh tahun aktif dalam dunia tari di Sumsel. Hingga saat ini telah menciptakan 50 tarian.