Demo Driver Online di Palembang
Kisah Eli Driver Taksi Online Wanita di Palembang, Seorang Janda Berjuang Sendirian Hidupi 3 Anak
Berikut kisah Eli, seorang driver Taksi Online (Taksol) di Palembang yang menggantungkan hidupnya dari narik penumpang.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Berikut kisah Eli, seorang driver Taksi Online (Taksol) di Palembang yang menggantungkan hidupnya dari narik penumpang.
Dengan mengendarai roda empat, Eli mengaku sudah sejak tahun 2016 menggeluti profesinya sebagai driver taksol di Palembang.
"Sejak 2016 saya jadi ojol, tarif ojol Motor ataupun mobil sama saja masih belum memadai," kata Eli yang turut turun melakukan aksi demo di depan gerbang Kantor Gubernur Sumsel, Senin (2/9/2024).
Menurut wanita yang single parent ini, ia harus kerja lantaran sudah janda dan memiliki tiga orang anaknya yang saat ini masih bersekolah.
Baca juga: Breaking News: Ribuan Driver Online Hari Ini Demo di Kantor Gubernur Sumsel, Tuntut Ketentuan Tarif
"Saya harus nyari duit, untuk menghidupi anak-anak saya yang masih membutuhkan biaya sekolah. Kalau waktu tahun 2016 masih enak jadi Ojol banyak bonusnya, tapi sejak 2019 nggak ada lagi," ungkapnya.
Menurutnya, saat adanya pandemi Covid-19 aturan berubah semua, sehingga tidak senyaman dahulu. Sekarang nggak ada bonus, paling ada point-point itupun tidak seberapa.
"Kalau dulu bersih bisa bawa uang pulang Rp 150 ribu. Kalau sekarang dapetin Rp 150 ribu saja susah, belum untuk bensin, makan dan lain-lain. Harapannya ada penyesuaian tarif," ungkapnya.
Menurutnya, tarif yang ada saat ini dinilai belum sesuai. Pernah ada anter pelanggan tarif nya hanya Rp 9000, sedangkan bensin saja Rp 10 ribu per liter.
"Tarif saat ini jauh dari kata sesuai, semoga ada perubahan," harapnya.

Perang Tarif Matikan Driver
Diberitakan sebelumnya, ribuan driver ojek online (ojol) di Palembang menggelar di Kantor Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (2/9/2024).
Terpantau dari depan gerbang Kantor Gubernur Sumsel sampai ke jalan A Rivai ramai didatangi para driver ojol.
Driver online baik roda dua dan roda empat melakukan aksi damai meminta Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel membuat kebijakan menentukan Batas Tarif Bawah (BTA) dan Batas Tarif Atas (BTA) transportasi online.
Sebab selama ini aplikator membuat kebijakan tarif batas bawah dan batas atas yang berbeda antara satu aplikator dengan aplikator lainnya, sehingga kerap terjadi perang tarif.
Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel, Asrul Indrawan mengatakan, meminta agar Pj Gubernur Sumsel bisa membuat Peraturan Gubernur soal ketentuan tarif transportasi online agar tidak saling berperang antar driver.
"Perang tarif mematikan driver, karena tarif yang ditetapkan terlalu rendah tidak sebanding dengan biaya operasional yang harus dikeluarkan para driver," kata Asrul.
Baca juga: Ribuan Driver Online Palembang Hari Ini Akan Mogok Matikan Aplikasi, Demo di Kantor Gubernur Sumsel
Ia pun mencontohkan tarif yang ada sekarang hanya Rp 1.200 - Rp 1.500 per km, bahkan per 4 km hanya Rp 5.000. Sedangkan bensin saja satu liter Rp 10 ribu, itu pun paling hanya bisa untuk jarak tempuh 6 km. Belum macetnya dan lain-lain.
"Beberapa tuntutan yang disampaikan yaitu tolak tarif di bawah regulasi, sesuaikan harga delivery semua aplikasi, hapuskan goceng, slot, shopee hub dan untuk grab nego kami dengan tegas menolak masuk di Palembang," katanya
Lalu, diharapkan ada kepastian hukum untuk seluruh driver online. Meminta Pj Gubernur untuk mengeluarkan Pergub terkait ambang bawah dan atas ongkos online di Kota Palembang, khususnya dan Sumsel pada umumnya. Lalu sesuaikan potongan semua aplikasi.
Dia menyebut sebenernya banyak kendala atau keluhan driver ini bukan cuma soal perang tarif yang tidak wajar dan tidak sehat tersebut, namun juga tentang kesejahteraan yakni potongan komisi mitra yang besar dan diluar ketentuan dan kendala lainnya.
"Bayangkan saja tarif mengantarkan penumpang Rp 5 ribu, dapat apa kami driver, itu belum lagi dipotong biaya administrasi dari aplikator, biaya bensin dan juga tenaga, belum lagi untuk memenuhi kebutuhan keluarga di rumah," ujarnya.
Ada enam permintaan driver online yang akan mereka suarakan:
1. Tolak tarif di bawah regulasi
2. Sesuaikan harga delivery semua aplikasi
3. Hapuskan goceng, slot, shopee hub dan untuk grab nego, kami dgn tegas menolak masuk di palembang
4. Kepastian hukum utk seluruh driver online
5. Meminta Gubernur atau PJ Gubernur untuk mengeluarkan Pergub terkait ambang bawah dan atas ongkos Online di Kota Palembang khususnya dan Sumsel pada Umumnya
6. Sesuaikan potongan semua aplikasi
Hasil Demo Driver Online di Kantor Gubernur Sumsel Palembang, Aspirasi Bakal Disampaikan ke Kemenhub |
![]() |
---|
Ribuan Driver Online Palembang Geruduk Kantor Gubernur Sumsel, Perang Tarif 'Matikan' Driver |
![]() |
---|
Ribuan Driver Online Palembang Hari Ini Akan Mogok Matikan Aplikasi, Demo di Kantor Gubernur Sumsel |
![]() |
---|
Breaking News: Ribuan Driver Online Hari Ini Demo di Kantor Gubernur Sumsel, Tuntut Ketentuan Tarif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.