Pembunuh Wanita di OI Ditangkap

Tampang Pembunuh Janda yang Jasadnya Diikat Batu di Ogan Ilir, Korban Dieksekusi Tengah Malam

Tampang Akmaludin pelaku pembunuhan seorang janda ita Anggaraini yang jasadnya ditemukan di bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Yandi Triansyah
Kolase Sripoku.com / Agung/Rachmad
Akmaludin pelaku pembunuhan wanita yang jasadnya ditemukan di bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) ditangkap Polres Ogan Ilir, Rabu (21/8/2024) 

"Luka di leher sampai memutus saluran napas kemudian ada luka di pinggang sampai merobek hati. Banyak luka jadi bisa semua menjadi kemungkinan penyebab korban meninggal, " kata dr Indra, Selasa (20/8/2024).

Selain itu ada pemberat yang diikatkan ke perut korban berupa batu penggiling yang diikat ke kawat. Batu tersebut digunakan untuk menenggelamkan korban.

"Ada kawat seling yang diikatkan ke perut, kemudian kawat tersebut dimasukkan ke batu penggilingan. Indikasinya batu tersebut digunakan supaya korban tenggelam," katanya.

Menurutnya korban diperkirakan meninggal sudah dua hari sebelum ditemukan.

"Paling lama ya perkiraan dua hari," katanya.

Firasat Anak Korban

Firasat Meysa sebelum sang ibu yakni Ita Anggraini ditemukan tewas di Sungai Kelekar tepat di bawah Jembatan Pesona, Ogan Ilir. 

 Ita Anggraini diketahui pamit dari rumah hendak bekerja di Kota Palembang pada Kamis (15/8/2024). 

Namun momen itu menjadi terakhir kalinya Ita bertemu dengan keluarganya. Setelah itu keluarga tak pernah bertemu lagi hingga ditemukan meninggal pada Senin (19/8/2024). 

"Ibu sehari-hari kerja di Rumah Makan di Palembang. Hari Kamis pamit pergi mau kerja tapi sejak hari Sabtu sudah tidak ada kabar lagi," ujar  Meysa (23) anak sulung korban saat dijumpai di Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang, Selasa (20/8/2024).

Semenjak sang ibu tidak ada kabar, ia mengaku bertemu almarhumah di dalam mimpi. Pertemuan tersebut menjadi firasat yang tidak baik baginya.

"Sudah dua malam mimpi terus. Aku merasa tidur terus badan seperti melayang-melayang, lihat ibu, mau manggil tidak bisa terucap, " katanya.

Terakhir kali ia berkomunikasi dengan almarhumah pada Jumat 16 Agustus lalu, saat itu ibunya titip dibelikan tas secara online lalu ketika tas itu tiba keesokan harinya. Korban sudah tidak bisa dihubungi lagi.

Karena perasaannya sudah tidak nyaman Meysa mulai mencari informasi di sosial media karena khawatir dengan kondisi ibunya.

"Saya cari di Instagram tidak ketemu, di Facebook ada berita penemuan mayat itu. Awalnya lega karena informasi awal wanita yang ditemukan itu berumur 22 tahun," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved