Pembunuh Wanita di OI Ditangkap

Tinggalkan 4 Anak, Keluarga Korban Pembunuhan di OI Ungkap Kesedihan : Saya Bingung Nasib Anaknya

"Saya juga bingung gimana nasib anak-anaknya yang masih sekolah. Semoga saja bisa lanjut dan jalani hidup seperti biasanya," kata Asni

Penulis: Nando Davinchi | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Nando Davinchi
Asni kakak perempuan Ita Anggraini yang menjadi korban pembunuhan di Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), meminta pelaku pembunuhan dihukum setimpal, Rabu (21/8/2024) 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Asni mengaku bingung dengan nasib keempat anak adiknya yakni Ita Anggraini setelah menjadi korban pembunuhan. 

"Saya juga bingung gimana nasib anak-anaknya yang masih sekolah. Semoga saja bisa lanjut dan jalani hidup seperti biasanya," kata Asni ditemui di kediamannya di lorong Penggawa Hasan, Kelurahan Kutaraya, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (21/8/2024). 

Ita Anggraini ditemukan tewas di bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel). 

Wanita 46 tahun itu diketahui tewas dengan kondisi mengenaskan jasad korban diikat dengan batu lalu dibuang ke sungai. 

Tampang Pembunuh Janda yang Jasadnya Diikat Batu di Ogan Ilir, Korban Dieksekusi Tengah Malam

Kini pelaku yakni Akmaludin sudah diamankan oleh Satreskrim Polres Ogan Ilir, Selasa (20/8/2024) malam. 

Di rumah duka suasana kehilangan begitu terasa dirasakan oleh Asni kakak korban. Ia masih tidak menyangka sang adik pergi dengan cara yang tragis. 

"Saya sangat syok saat mendengar kabar kalau adek saya menjadi korban pembunuhan tragis hingga terdapat luka-luka lebam di tubuhnya," kata dia. 

Asni mengaku  jenazah korban sudah dimakamkan di pemakaman umum Kelurahan Kutaraya kemarin sore.

"Sudah dimakamkan kemaren dan mulai tadi malam kami gelar tahlilan sampai besok malam," ungkapnya.

Dijelaskan Asni, adiknya itu miliki empat orang anak yang ditinggalkan.

Dimana untuk anak pertama dan kedua telah bekerja di Provinsi Lampung. Sedangkan anak ketiga sedang duduk di kelas 3 SMK dan yang terakhir baru kelas 5 SD.

Dengan adanya kejadian ini, Asni meminta kepada aparat kepolisian agar tersangka dapat dikenakan hukum yang setimpal dan tidak diberikan ampun lagi.

"Saya mau pelaku yang membunuh adik saya diberikan hukuman seumur hidup ataupun hukuman mati. Saya tidak ikhlas kalau cuma dijerat 7 atau 10 tahun penjara," ungkapnya.

"Pokoknya saya minta seadil-adilnya, perbuatan ini harus dibalas setimpal," pungkasnya.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved