Mimbar Jumat
Mimbar Jumat: Bahaya Narkoba bagi Generasi dan Masa Depan Peradaban Bangsa
Ditengah kemajuan zaman yang pesat dan globalisasi yang tak terbendung, ancaman terbesar dihadapi oleh generasi saat ini adalah penyalahgunaan narkoba
Bahaya Narkoba bagi Generasi dan Masa Depan Peradaban Bangsa
Oleh: Otoman
Dosen Sejarah Peradaban Islam
UIN Raden Fatah Palembang
SRIPOKU.COM -- Ditengah kemajuan zaman yang pesat dan globalisasi yang tak terbendung, salah satu ancaman terbesar yang dihadapi oleh generasi saat ini adalah penyalahgunaan narkoba.
Narkoba, yang mencakup berbagai jenis zat adiktif dan terlarang, telah menyusup ke dalam berbagai lapisan masyarakat dan merambah ke kalangan muda, yang seharusnya menjadi harapan dan penerus masa depan bangsa.
Dampak dari narkoba bukan hanya terbatas pada kesehatan individu, melainkan juga menciptakan gelombang efek domino yang merusak struktur sosial, ekonomi, dan bahkan stabilitas politik sebuah negara.
Penyalahgunaan narkoba berpotensi merusak masa depan generasi muda, yang merupakan aset berharga bagi kemajuan peradaban.
Masalah ini tidak hanya berimbas pada penurunan kualitas hidup individu, tetapi juga pada penurunan produktivitas ekonomi, peningkatan kriminalitas, dan ketidakstabilan sosial.
Bagaimana mungkin kita mengharapkan bangsa ini berkembang dengan baik jika generasi penerusnya terjerumus ke dalam ketergantungan yang merusak?
Ketika kita berbicara tentang masa depan peradaban bangsa, kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa generasi muda kita berada dalam bahaya besar.
Narkoba bukan hanya ancaman terhadap kesehatan fisik dan mental mereka, tetapi juga ancaman terhadap struktur sosial dan kemajuan ekonomi kita. Islam sangat menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan kehidupan.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman: "Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Baqarah: 195).
Ayat ini mengajarkan bahwa kita harus menjaga diri kita dari bahaya dan kerusakan. Narkoba, yang dapat merusak kesehatan fisik dan mental seseorang, jelas bertentangan dengan prinsip ini.
Menggunakan narkoba berarti menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan, yang bertentangan dengan ajaran Islam untuk memelihara kesehatan dan keselamatan.
Narkoba sering dibandingkan dengan khamr (minuman keras), yang juga dilarang dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamr, judi, berhala, dan azlam adalah kotoran (perbuatan) dari pekerjaan setan, maka jauhilah itu agar kamu beruntung." (QS. Al-Ma'idah: 90).
Khamr dalam konteks ini mencakup segala bentuk konsumsi yang mengubah keadaan kesadaran seseorang, dan narkoba bisa dikategorikan dalam hal yang sama.
Larangan terhadap khamr menunjukkan bahwa segala bentuk substansi yang dapat mempengaruhi akal sehat dan perilaku termasuk dalam hal yang harus dihindari. Hadis tentang Menghindari Hal yang Membahayakan.
Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tidak ada bahaya dan tidak ada membahayakan." (Hadis riwayat Muslim). Hadis ini mengajarkan prinsip dasar bahwa seorang Muslim harus menghindari segala sesuatu yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain.
Narkoba, yang berpotensi menyebabkan kerusakan serius pada kesehatan fisik dan mental, jelas bertentangan dengan ajaran ini. Penggunaan narkoba dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain, sehingga harus dihindari.
Hadis tentang Tanggung Jawab dan Akal Sehat. Nabi Muhammad SAW juga bersabda: "Barangsiapa yang melakukan sesuatu yang mempengaruhi akal pikirannya, maka ia termasuk dalam golongan orang yang harus dihukum." (Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
Narkoba adalah substansi yang dapat mempengaruhi akal sehat dan kemampuan berpikir seseorang, yang berarti penggunaannya termasuk dalam hal yang dilarang oleh hadis ini. Menjaga akal sehat dan kemampuan berpikir merupakan tanggung jawab setiap Muslim, dan narkoba jelas merusak tanggung jawab tersebut.
Larangan Menyia-nyiakan Diri. Dalam Islam, menyia-nyiakan diri sendiri adalah sesuatu yang sangat dilarang. Allah SWT berfirman: "Dan janganlah kamu sekali-kali menyia-nyiakan dirimu sendiri." (QS. An-Nisa: 29). Penggunaan narkoba jelas merupakan bentuk penyia-nyiakan diri, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental.
Larangan ini menunjukkan bahwa Islam melarang segala bentuk perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Dampak Narkoba Terhadap Kesehatan
Penyalahgunaan narkoba memiliki dampak fisiologis yang mendalam dan merusak, mempengaruhi berbagai sistem dalam tubuh manusia secara negatif.
Zat adiktif ini tidak hanya berdampak pada kesehatan secara langsung, tetapi juga menciptakan efek berantai yang merusak keseimbangan tubuh.
Penggunaan narkoba dapat merusak fungsi fisiologis tubuh manusia, memberikan gambaran yang jelas tentang risiko kesehatan yang terkait.
Beberapa narkoba, terutama yang dihisap atau dihirup, seperti heroin dan crack cocaine, dapat merusak sistem pernapasan.
Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan penyakit paru-paru kronis seperti bronkitis dan emphysema, serta meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan.
Selain itu, inhalasi zat-zat berbahaya dapat merusak jaringan paru-paru, mengurangi kapasitas pernapasan, dan berpotensi mengancam jiwa. Narkoba juga dapat berdampak negatif pada sistem pencernaan.
Penggunaan zat seperti heroin dapat menyebabkan masalah gastrointestinal, termasuk sembelit parah dan gangguan pencernaan.
Efek samping ini seringkali disertai dengan penurunan nafsu makan, yang dapat menyebabkan malnutrisi dan penurunan berat badan yang signifikan.
Gangguan pada sistem pencernaan ini dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan kualitas hidup. Narkoba dapat mempengaruhi sistem metabolisme dan endokrin, yang bertanggung jawab untuk mengatur hormon dan metabolisme tubuh.
Misalnya, penggunaan steroid anabolik, yang sering disalahgunakan oleh atlet, dapat mengganggu keseimbangan hormon, menyebabkan masalah seperti disfungsi seksual, perubahan mood, dan peningkatan risiko penyakit jantung.
Selain itu, narkoba dapat mempengaruhi produksi hormon-hormon penting yang mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti pertumbuhan dan keseimbangan gula darah.
Kerusakan fisiologis yang disebabkan oleh narkoba sering kali tidak dapat diperbaiki sepenuhnya, bahkan setelah penghentian penggunaan.
Banyak efek dari penyalahgunaan narkoba bersifat kronis dan dapat berlanjut sepanjang hidup seseorang, mempengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan umum.
Rehabilitasi medis dan pemulihan mungkin memerlukan waktu yang lama dan seringkali tidak sepenuhnya mengembalikan fungsi tubuh ke kondisi semula.
Dampak narkoba terhadap aspek fisiologis tubuh manusia sangat serius dan mencakup berbagai sistem organ utama. Penggunaan narkoba merusak keseimbangan fisiologis tubuh, menyebabkan kerusakan jangka panjang yang dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Pemahaman tentang risiko kesehatan ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan pencegahan. Dengan informasi yang jelas mengenai dampak fisiologis narkoba, kita dapat memperkuat upaya pencegahan dan dukungan bagi mereka yang terpengaruh.
Narkoba bukan hanya ancaman bagi kesehatan fisik, tetapi juga merupakan bahaya serius bagi kesehatan psikologis. Penggunaan narkoba dapat memengaruhi keseimbangan mental dan emosional seseorang dengan cara yang merusak, menciptakan gangguan yang berdampak pada kehidupan sehari-hari dan kualitas hidup.
Narkoba mempengaruhi aspek psikologis individu, dari gangguan emosional hingga dampak jangka panjang yang dapat mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Salah satu dampak paling mencolok dari penggunaan narkoba adalah gangguan emosional. Narkoba seperti kokain, amfetamin, dan ekstasi dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem, mulai dari euforia yang berlebihan hingga depresi yang mendalam.
Penggunaan zat ini sering kali mengganggu kemampuan seseorang untuk mengatur emosinya secara sehat. Kondisi ini bisa menyebabkan perasaan cemas, marah, atau bahkan tidak berdaya yang berkepanjangan, mengganggu kesejahteraan emosional dan hubungan sosial.
Efek jangka panjang dari penggunaan narkoba pada kesehatan mental sering kali sangat merusak. Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan atau memperburuk gangguan mental yang sudah ada sebelumnya, seperti gangguan bipolar dan skizofrenia.
Selain itu, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan perubahan permanen dalam struktur dan fungsi otak, yang berdampak pada kemampuan seseorang untuk menangani stres dan berfungsi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. Proses pemulihan dari dampak ini bisa sangat sulit dan memerlukan waktu serta dukungan yang signifikan.
Salah satu dampak psikologis yang sering diabaikan adalah stigma sosial yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba. Stigma ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan memperburuk perasaan rendah diri dan ketidakmampuan.
Individu yang terpengaruh sering kali merasa teralienasi dan tertekan akibat penilaian negatif dari masyarakat. Hal ini dapat menghambat mereka untuk mencari bantuan dan memperburuk kondisi kesehatan mental mereka.
Gangguan psikologis akibat penggunaan narkoba juga berdampak pada hubungan sosial dan dinamika keluarga. Ketergantungan narkoba sering kali menyebabkan konflik, ketegangan, dan komunikasi yang buruk dalam hubungan interpersonal.
Orang tua, pasangan, dan teman-teman sering merasakan dampak emosional dari perilaku dan kondisi mental individu yang terpengaruh, menciptakan ketegangan dan konflik yang lebih dalam.
Dampak narkoba terhadap kesehatan psikologis sangat luas dan merusak. Dari gangguan emosional hingga penurunan kemampuan kognitif dan stigma sosial, narkoba memiliki efek yang mendalam dan kompleks pada kesejahteraan mental seseorang.
Memahami dampak ini sangat penting untuk mengembangkan strategi pencegahan dan dukungan yang efektif. Melalui pendidikan, intervensi dini, dan dukungan yang komprehensif, kita dapat membantu mengatasi masalah ini dan mempromosikan kesehatan mental yang lebih baik bagi individu dan masyarakat.
Dampak Narkoba Terhadap Kehidupan Sosial
Penyalahgunaan narkoba tidak hanya berdampak pada individu secara pribadi, tetapi juga memiliki implikasi luas terhadap masyarakat.
Efek sosial dari narkoba mencakup perubahan dalam struktur keluarga, peningkatan tingkat kriminalitas, dan dampak negatif pada kualitas hidup komunitas secara keseluruhan. Dampak sosial narkoba, menggambarkan bagaimana masalah ini mempengaruhi hubungan sosial dan kesejahteraan masyarakat.
Narkoba sering kali merusak struktur keluarga, yang merupakan unit dasar dari masyarakat. Ketergantungan narkoba dapat menyebabkan konflik, ketegangan, dan disfungsi dalam keluarga.
Orang tua yang mengalami ketergantungan mungkin gagal memenuhi tanggung jawab mereka, mempengaruhi kesejahteraan emosional dan fisik anak-anak mereka.
Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan seperti ini sering mengalami stres, ketidakstabilan emosional, dan gangguan perkembangan.
Dalam kasus yang lebih ekstrem, penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan kekerasan rumah tangga dan perceraian, yang mengganggu keseimbangan dan harmoni keluarga. Penyalahgunaan narkoba sering dikaitkan dengan peningkatan tingkat kriminalitas.
Pengguna narkoba mungkin terlibat dalam aktivitas ilegal untuk mendapatkan uang guna membeli zat adiktif, seperti pencurian, perampokan, atau kekerasan. Ketergantungan narkoba dapat meningkatkan perilaku impulsif dan kekerasan, yang berdampak pada keamanan komunitas.
Selain itu, kegiatan yang terkait dengan distribusi narkoba dapat mengarah pada pembentukan jaringan kriminal dan kekerasan geng, yang mengancam ketertiban sosial dan keamanan publik.
Komunitas yang terkena dampak serius dari penyalahgunaan narkoba sering mengalami penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.
Keberadaan narkoba di lingkungan tertentu dapat menyebabkan kemerosotan fasilitas publik, seperti sekolah dan pusat kesehatan, yang sering kali mengalami kekurangan dana dan sumber daya akibat dampak sosial dari narkoba.
Lingkungan yang terpengaruh dapat mengalami penurunan nilai properti, meningkatnya kekhawatiran tentang keselamatan, dan penurunan keterlibatan komunitas dalam aktivitas positif.
Stigma sosial yang terkait dengan penggunaan narkoba sering kali mengakibatkan isolasi dan alienasi bagi individu yang terpengaruh.
Masyarakat sering menghakimi mereka yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, yang dapat menghambat akses mereka ke layanan dukungan dan pemulihan.
Stigma ini memperburuk perasaan ketidakmampuan dan memperkuat siklus ketergantungan, membuat individu merasa tertekan dan terasing dari masyarakat. Akibatnya, mereka kurang termotivasi untuk mencari bantuan atau terlibat dalam upaya pemulihan.
Penggunaan narkoba juga berdampak pada dunia kerja dan produktivitas. Ketergantungan narkoba dapat menyebabkan absensi tinggi, penurunan kinerja, dan kesulitan dalam memenuhi tanggung jawab pekerjaan.
Perusahaan dan organisasi menghadapi biaya tambahan untuk menangani masalah ketergantungan di tempat kerja, yang termasuk biaya kesehatan, pengobatan, dan pelatihan ulang.
Penurunan produktivitas ini mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi perusahaan dan negara secara keseluruhan.
Penyalahgunaan narkoba menambah beban pada sistem kesehatan dan penegakan hukum. Rumah sakit dan fasilitas kesehatan harus menangani efek kesehatan yang kompleks dari narkoba, termasuk overdosis, penyakit menular, dan masalah kesehatan mental.
Sementara itu, penegakan hukum harus berfokus pada pencegahan, pengawasan, dan penegakan hukum terkait narkoba, yang menguras sumber daya dan mempengaruhi efektivitas sistem peradilan.
Dampak sosial dari narkoba jauh melampaui efek individu dan menciptakan tantangan besar bagi masyarakat secara keseluruhan.
Kerusakan pada struktur keluarga, peningkatan kriminalitas, penurunan kualitas hidup komunitas, stigma sosial, dampak pada pekerjaan dan produktivitas, serta beban pada sistem kesehatan dan penegakan hukum adalah aspek-aspek penting yang harus diperhatikan.
Untuk mengatasi dampak ini, diperlukan pendekatan terpadu yang melibatkan pendidikan, dukungan sosial, dan kebijakan publik yang efektif.
Hanya dengan upaya bersama, kita dapat mengurangi dampak sosial dari narkoba dan membangun komunitas yang lebih sehat dan aman.
Dampak Narkoba Terhadap Ekonomi
Penyalahgunaan narkoba bukan hanya isu kesehatan atau sosial, tetapi juga merupakan beban ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Dampak ekonominya meliputi biaya kesehatan yang tinggi, penurunan produktivitas, serta dampak negatif pada sistem sosial dan ekonomi secara keseluruhan.
Dampak ekonomi narkoba, menggambarkan bagaimana masalah ini mempengaruhi perekonomian secara luas dan menguraikan biaya yang harus ditanggung oleh negara dan masyarakat.
Secara keseluruhan, dampak ekonomi narkoba juga mencakup efek jangka panjang pada ekonomi makro. Penurunan produktivitas kerja dan peningkatan biaya kesehatan dan penegakan hukum dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi dan menghambat pembangunan sosial dan ekonomi.
Negara yang menghadapi masalah narkoba sering kali melihat alokasi anggaran yang besar untuk menangani masalah ini, yang dapat mengurangi investasi dalam sektor-sektor penting seperti pendidikan, infrastruktur, dan layanan sosial.
Dampak ekonomi dari penyalahgunaan narkoba sangat luas dan merusak. Biaya kesehatan, penurunan produktivitas, beban pada sistem penegakan hukum, dampak pada ekonomi keluarga, penurunan nilai properti, dan efek jangka panjang pada ekonomi makro adalah aspek-aspek penting yang harus dipertimbangkan.
Untuk mengatasi dampak ekonomi ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk peningkatan pencegahan, dukungan rehabilitasi, dan reformasi kebijakan publik. Dengan memahami dan menangani dampak ekonomi narkoba secara efektif, kita dapat mengurangi beban finansial pada masyarakat dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ancaman terhadap Peradaban Bangsa
Penyalahgunaan narkoba bukan hanya merupakan masalah individu atau kesehatan masyarakat, tetapi juga merupakan ancaman serius terhadap peradaban bangsa.
Narkoba dapat merusak fondasi sosial, ekonomi, dan budaya yang mendukung kemajuan dan stabilitas sebuah negara. Narkoba berpotensi merusak struktur sosial yang menjadi tulang punggung peradaban.
Ketergantungan narkoba dapat menyebabkan disfungsi keluarga, yang berdampak pada kesejahteraan anak-anak dan generasi muda.
Lingkungan keluarga yang terganggu menciptakan ketidakstabilan emosional dan sosial, yang menghambat perkembangan generasi berikutnya.
Ketika keluarga sebagai unit dasar masyarakat tidak berfungsi dengan baik, dampaknya meluas ke komunitas dan negara, mengancam integritas dan kohesi sosial. Sumber daya manusia adalah aset terpenting bagi setiap bangsa.
Penyalahgunaan narkoba mempengaruhi kualitas sumber daya manusia dengan menurunkan kapasitas kognitif, produktivitas, dan kesehatan secara keseluruhan.
Generasi yang terpengaruh oleh narkoba menghadapi tantangan serius dalam hal pendidikan dan keterampilan, yang mengurangi potensi mereka untuk berkontribusi secara produktif kepada masyarakat. Dengan berkurangnya kualitas tenaga kerja, kemampuan bangsa untuk bersaing di tingkat global juga menurun.
Narkoba adalah ancaman serius terhadap peradaban bangsa, mempengaruhi struktur sosial, kualitas sumber daya manusia, ekonomi, keamanan, budaya, dan pembangunan berkelanjutan.
Dampak negatifnya meluas dan merusak fondasi-fondasi penting yang mendukung kemajuan dan stabilitas sebuah negara. Untuk melawan ancaman ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk pencegahan, rehabilitasi, penegakan hukum, dan reformasi kebijakan publik.
Hanya dengan upaya bersama yang terkoordinasi, bangsa dapat melindungi dan memelihara peradaban yang sehat dan berkelanjutan.
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah kompleks yang mempengaruhi kesehatan, sosial, dan ekonomi masyarakat secara luas.
Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan upaya pencegahan dan penanggulangan yang terintegrasi dan menyeluruh. Strategi dan pendekatan yang dapat diterapkan untuk mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan narkoba, serta tantangan yang dihadapi dalam implementasinya.
Pendidikan dan kesadaran masyarakat adalah fondasi utama dalam upaya pencegahan narkoba. Program pendidikan yang efektif harus menyasar berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Ini termasuk penyuluhan di sekolah-sekolah, kampanye media, dan program pelatihan untuk orang tua serta pendidik. Edukasi yang tepat dan berbasis fakta mengenai risiko penyalahgunaan narkoba, serta informasi tentang cara-cara untuk menghindarinya, dapat meningkatkan kesadaran dan mengurangi kecenderungan untuk mencoba narkoba.
Keluarga dan komunitas memainkan peran kunci dalam pencegahan narkoba. Program yang mendukung kekuatan keluarga, seperti pelatihan keterampilan parenting, dapat membantu orang tua mengelola risiko dan memperkuat hubungan keluarga.
Selain itu, komunitas yang aktif dan terlibat dalam kegiatan sosial dan rekreasi positif dapat menyediakan alternatif yang sehat bagi anak-anak dan remaja. Dukungan komunitas juga penting dalam menciptakan lingkungan yang mengurangi stigma terhadap mereka yang membutuhkan bantuan untuk pemulihan.
Kebijakan dan regulasi yang ketat terhadap peredaran narkoba merupakan aspek penting dalam penanggulangan masalah ini. Ini mencakup pengaturan dan pengawasan terhadap obat-obatan resep, penegakan hukum yang efektif terhadap perdagangan narkoba, serta pengembangan kebijakan yang mendukung rehabilitasi dan reintegrasi mantan pengguna narkoba ke dalam masyarakat.
Penegakan hukum harus disertai dengan upaya pencegahan yang berbasis data dan riset, serta pendekatan yang tidak hanya berfokus pada hukuman tetapi juga pada rehabilitasi.
Penting untuk menyediakan akses yang memadai ke layanan rehabilitasi dan dukungan bagi mereka yang terpengaruh oleh penyalahgunaan narkoba.
Program rehabilitasi harus mencakup layanan medis, psikologis, dan sosial untuk mendukung pemulihan individu secara holistik.
Dukungan setelah rehabilitasi juga penting untuk mencegah kekambuhan, termasuk konseling lanjutan, dukungan kelompok, dan integrasi kembali ke masyarakat.
Layanan ini harus tersedia dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berasal dari kelompok kurang mampu.
Penelitian dan pengembangan memainkan peran penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba. Penelitian tentang penyebab penyalahgunaan narkoba, efektivitas berbagai intervensi, dan pengembangan terapi baru dapat memberikan wawasan yang berharga dalam merancang strategi yang lebih efektif.
Selain itu, pengembangan alat dan teknologi baru untuk deteksi dan pengobatan juga dapat meningkatkan kapasitas kita dalam menangani masalah ini secara lebih efisien.
Pencegahan dan penanggulangan narkoba memerlukan kolaborasi yang kuat antara berbagai sektor, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor kesehatan, pendidikan, dan penegakan hukum. Kerja sama antar-sektor ini dapat menciptakan pendekatan yang lebih terintegrasi dan komprehensif dalam menangani masalah narkoba.
Forum dan kemitraan yang melibatkan berbagai pihak dapat membantu dalam merumuskan kebijakan yang efektif, berbagi informasi, dan melakukan intervensi yang tepat sasaran.
Bahaya narkoba bagi generasi dan masa depan peradaban bangsa sangat serius dan meluas. Dampak negatifnya mencakup aspek kesehatan, sosial, ekonomi, dan stabilitas peradaban. Upaya bersama dari berbagai pihak pemerintah, masyarakat, dan individu adalah kunci untuk menghadapi tantangan ini.
Dengan pendidikan, dukungan, dan kebijakan yang efektif, kita dapat melindungi generasi mendatang dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi bangsa.
Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW, penggunaan narkoba dapat dikategorikan sebagai tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.
Islam menekankan pentingnya menjaga kesehatan, menghindari bahaya, dan memelihara akal sehat. Dengan demikian, narkoba, yang merusak kesehatan dan mengganggu akal sehat, jelas merupakan sesuatu yang harus dihindari sesuai dengan ajaran agama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.