Pembunuhan di Kamar Mandi

Sosok Yundri Pria Dibunuh di Perumahan Kesuma Permai 2 Mata Merah, Tidak Suka Bergaul & Menutup Diri

Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono. Menurut keterangan dari warga setempat

Editor: Fadhila Rahma
dok pribadi
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengungkap keterangan warga soal pembunuhan pria di Perumahan Kesuma Permai II Mata Merah. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG, - Sosok Yundri Efran (27), bapak dua anak yang tewas dibunuh saat mandi di rumah tumpangannya di Perumahan Kesuma Permai II dikenal tertutup hingga disebut sering mengutil barang.


Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono.

Menurut keterangan dari warga setempat, korban Yundri tidak bergaul dengan tetangga sekitar tempat tinggalnya dan hanya bermain dengan anak-anak.


“Yang bersangkutan tidak bersosialisasi dengan baik di lingkungan. Namun ada masyarakat menduga sering ngutil. Ngutil itu mencuri barang kecil, misalnya ada makan diambil sedikit, artinya bukan bersifat besar,” kata Harryo, Sabtu (13/7/2024).


“Jadi bukan bersifat pencurian besar. Inilah yang menjadikan stigma yang bersangkutan selama tinggal disana dan selalu menutup diri, tidak bergaul dengan masyarakat. Hanya dengan anak-anak kecil, lalu masuk ke rumah,” katanya kembali.

Baca juga: Ada 4 Luka Bacok di Tubuh Yundi Efran, Pria yang Dibunuh di Perumahan Kesuma Permai 2 Mata Merah

Keluarga korban pembunuhan di Perumahan Kesuma Permai 2 Jalan Taqwa Mata Merah, Kecamatan Kalidoni, Provinsi Sumatera Selatan kini berada di RS Bhayangkara Palembang untuk menunggu pemeriksaan yang dilakukan terhadap jenazah Yundi Efran (27), Jumat (12/7/2024).
Keluarga korban pembunuhan di Perumahan Kesuma Permai 2 Jalan Taqwa Mata Merah, Kecamatan Kalidoni, Provinsi Sumatera Selatan kini berada di RS Bhayangkara Palembang untuk menunggu pemeriksaan yang dilakukan terhadap jenazah Yundi Efran (27), Jumat (12/7/2024). (SRIPOKU.COM/RACHMAD KURNIAWAN PUTRA)


Lanjut Harryo, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap para tersangka penganiayaan yang menyebabkan korban Yundri meregang nyawa. 


“Belum ada (identitas tersangka-red), Namun identitas baju yang dipakai (pelaku-red) sedang kita persempit ruang lingkupnya. Semoga dalam waktu dekat, kita berhasil mengidentifikasi kendaraan yang digunakan tersangka,” tutur Harryo.


Lebih jauh Harryo mengatakan,  pihaknya juga sedang menunggu kedatangan keluarga korban Yundri yang diketahui berasal dari Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) untuk dimintai keterangan terkait masalah yang dihadapi korban.


“Satu minggu yang lalu, Ketua RT setempat sempat meminta identitas yang bersangkutan dan mendapatkan identitas Kartu Keluarga (KK). Saat ini korban menuju Palembang, kita akan minta keterangan sejauh mana permasalahan yang sedang dihadapi oleh korban,” tutupnya.


Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan kembali terjadi di Kota Palembang. Kali ini bapak dua anak yakni Yundri Efran, (27) tewas dibunuh saat sedang mandi di rumah kontrakannya.


Peristiwa pembunuhan itu terjadi di Perumahan Kesuma Permai II Jalan Taqwa Mata Merah RT 57/07, Kelurahan Sei Selincah Kecamatan Kalidoni Palembang, Kamis (11/7/2024) sekitar pukul 20.00.


Ketika ditemui Sripoku.com, Ketua RT 57 Herman mengatakan peristiwa berdarah ini diketahui pertama kali oleh tetangga korban Hasbi yang tinggal persis di belakang rumah kontrakan Yundri


Dimana berawal, lanjut Herman, ketika Hasbi bersama istrinya mendengar suara korban menjerit berteriak minta tolong. Mereka pun langsung bergegas ke luar rumah untuk memberikan bantuan.


“Mereka (saksi Hasbi dan istri-red), melihat ada dua orang pria keluar dari rumah korban dan langsung pergi naik motor dengan kecepatan tinggi. Mereka berteriak maling, maling Pak,” kata Herman.


Masih dikatakan Herman, mendengar jeritan Hasbi dan istri, semua warga pun langsung keluar rumah. Lalu mendapati korban tergeletak bersimbah darah di kamar mandi. 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved