Pilkada Palembang 2024

Sosok Arie Wijaya, Eks Camat Bisa Jadi 'Kuda Hitam' Kandidat Cawawako di Pilkada Palembang 2024

Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kota Palembang 2024 mulai meninggi, dari beberapa kandidat yang berpotensi maju

Penulis: Arief Basuki | Editor: Odi Aria
SHINTA ANGRAINI/TRIBUNSUMSEL.COM
Arie Wijaya eks camat Kalidoni digadang jadi kuda hitam bakal calon wakil walikota Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kota Palembang 2024 mulai meninggi, dari beberapa kandidat yang berpotensi maju sudah mengerucut ke beberapa nama, Jumat (12/7/2024).


Meski begitu, hingga saat ini hanya satu yang sudah memastikan berpasangan yaitu Ketua DPC Partai Demokrat Palembang Yudha Pratomo Mahyuddin (YPM) berpasangan dengan ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Baharuddin. 


Sementara nama Bakal calon Walikota lain seperti Sekda Pemkot Palembang Ratu Dewa, atau mantan Wakil Walikota Fitrianti Agustinda, masih belum siapa yang akan mendampinginya. 


Sekarang, publik di kota Palembang dikejutkan dengan masuknya satu nama yang tidak disangka- sangka, tapi berpotensi menjadi kuda hitam dalam Pilkada Palembang. 


Beberapa waktu lalu, nama ini sempat ramai dibicarakan bahkan menjadi trending topik di tingkat Nasional, karena mengundurkan diri sebagai pejabat Kota Palembang dan juga PNS di tengah karirnya yang semakin cerah. 


Jabatan Camat yang diembannya dan peluang menjadi pejabat eselon 2 (Kepala Dinas) di Kota Palembang, tidak menyurutkan niatnya untuk keluar dari zona nyaman jabatan PNS menuju zona bisnis yang penuh tidak kepastian.

 

Arie Wijaya atau lengkapnya DR Arie Wijaya, S.STP, M.Si, merupakan Lulusan S1 dan S2 STPDN, serta mengambil program Doktoral ilmu Pemerintahan di Universitas Padjajaran Bandung. 


Mantan Camat Kota Palembang yang mengundurkan diri pada tahun 2020 lalu, namanya muncul di tengah – tengah konstelasi Pilkada Kota Palembang sebagai calon Wakil Walikota Palembang untuk menjadi pendamping salah satu calon Walikota. 


Nama ini tiba-tiba muncul dan menjadi perbincangan karena dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilih di Kota Palembang, ketika menjabat sosok ini penuh dengan terobosan dan inovasi mengharumkan wilayah yang ia pimpin. 


Sebut saja ketika pada tahun 2007 - 2010 ia membawa Kelurahan Bukit Sangkat ke kancah Nasional dengan menjadi Lurah Teladan Nasional, LPMK dan Karang Taruna berprestasi tingkat Nasional bahkan menjadi Kelurahan Modern dengan IT dan WIfi gratis yang pada masa itu belum familiar seperti sekarang, Kelurahan Bukit Sangkal juga menjadi Kelurahan percontohan dalam pengolahan limbah cair dan sampah rumah tangga. 


Arie Wijaya juga menghidupkan dan membina UKM – UKM di Kelurahan Bukit Sangkal seperti sentra tahu tempe dan sentra tanaman hias Kelurahan Bukit Sangkal dengan menjalin kemitraan dengan Perbankan dan BUMN. 


Ketika menjadi Camat Kalidoni, sosok ini juga membawa harum nama Kota Palembang dengan inovasi TPS 3R terpadunya yang dikunjungi banyak daerah di Indonesia bahkan menjadi target study banding Kerajaan Kelantan Malaysia serta mahasiswa pertukaran pelajar ASEAN, bahkan Wantanas RI (Dewan Ketahanan Nasional RI) tercatat pernah mengunjungi TPS 3R Kelurahan Bukit Sangkal pada tahun 2019 dan memberikan apresiasi atas program tersebut. 


Selain itu program-program pemberdayaan masyarakat seperti Urban Farming (pertanian kota), pengembangan aplikasi belanja, program-program IT, keuangan mikro, pelatihan- pelatihan UKMK dilaksanakan pada periode hampir 3 tahun memimpin Kecamatan Kalidoni.


Pasca mundur dari Camat, Arie Wijaya, diketahui fokus pada bisnis dan banyak tinggal di ibukota Jakarta. Dari informasi beberapa rekannya, ia fokus pada bisnis trading batubara dan oil dan gas dengan mendirikan beberapa perusahaan di Ibukota. 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved