Pilkada Prabumulih 2024

Pilwako Prabumulih 2024 Ajang Memperebutkan Suara Pemilih Ridho Yahya 2018

Pengamat politik Fatkurohman SSos menyebut Pilwako Prabumulih 2024 bakal menjadi ajang memperebutkan suara pemilih Ridho Yahya 2018 yang lalu.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Handout
Bacawako Prabumulih 2024 Ir Hj. Suryanti Ngesti Rahayu, Ir. H. Ridho Yahya, M.M. adalah Walikota Prabumulih dua periode masa jabatan 2013-2018 dan 2018-2023, dan Bacawako Prabumulih 2024 H Arlan yang merupakan politisi partai Gerindra. 

SRIPOKU.COM - Pengamat politik Fatkurohman SSos menyebut Pilwako Prabumulih 2024 bakal menjadi ajang memperebutkan suara pemilih Ridho Yahya 2018 yang lalu.

Seperti diketahui adik kandung Mawardi Yahya ini di Pilwako Prabumulih 2018 berhasil mengalahkan kotak kosong di angka 70-an persen saat berpasangan dengan H. Andriansyah Fikri, S.H. 

Fatkur menyebut pemilih kotak kosong Pilwako Prabumulih 2018 lebih cenderung ke Arlan, karena kita melihat dari psikologi politiknya di sana.

"Tinggal pemilih Ridho Yahya 2018 lalu beralih ke mana? Apakah Arlan itu bisa memperebutkan pemilih Ridho Yahya atau tidak yang cenderung militan," kata mantan Sekretaris IKA FISIP Unsri (Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya) kepada Sripoku.com, Selasa (9/7/2024).

Menyikapi Pilwako Prabumulih 2024 tampaknya sangat menarik kalau kita baca belakangan ini karena ada beberapa hal terkait dengan dinamika politik di Prabumulih.

Yang pertama adalah kandidat dan ini terkait dengan bagaimana munculnya pasangan yang diprediksi bisa menjadi head to head ataupun menjadi 3 pasang. Kalau menjadi 3 pasang misalkan di Kota Prabumulih yang sudah muncul ada Ir. Hj. Suryanti Ngesti Rahayu dan H. Mat Amin, S.Ag.

Kemudian ada H. Arlan berpasangan dengan Franky Nasril S.Kom MM. Ada juga yang diprediksi bakal muncul pasangan H. Andriansyah Fikri, S.H dengan Syamdakir Amrullah Edy Hamid ST.

"Kalau 3 pasang ini menarik akan belangsung sengit Pilkada Prabumulih 2024 nanti. Karena masing-masing kandidat memiliki basis elektoral yang kuat," ujar Peneliti Public Trust Institute (PUTIN) Fatkurohman.

Kalau melihat dan persaingan ini terlihat dari bagaimana pemetaan elektoral Kota Prabumulih, dimana ada 3 paslon ini memiliki elektoral yang tidak begitu jauh antar kandidat itu sendiri.

Dan jika berlangsung head to head antara Arlan dengan Ngesti pemilih yang sangat menentukan nanti adalah elektoral dari Andriansyah Fikri yang memang kalau kita baca memiliki basis juga yang kuat.

Tetapi kalau terjadi 3 pasang ini akan menjadi menarik adalah bagaimana pemilih Ridho Yahya di 2018 yang lalu terkait dengan Pilwako 2024. Ketika itu Ridho memiliki basis melawan kotak kosong di angka sekitar 70-an persen.

Tentunya ini menjadi basis utama Ridho Yahya. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana pemilih Ridho ini akan berlabuh di Pilwako 2024 yang akan datang. Jika pemilih Ridho nantinya berlabuh ke Ngesti, tentunya ini akan menjadi peluang besar bagi Ngesti untuk unggul di PIlkada Prabumulih 2024.

Begitu juga nantinya jika pemilih Ridho ini akan berlabuh ke Andriansyah Fikri maka bisa jadi Andriansyah Fikri unggul. Begitu juga dengan pemilih Ridho jika berlabuh ke Arlan, maka kandidat partai Gerindra itu akan unggul. Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah bagaimana memperebutkan pemilih Ridho di 2018 yang lalu.

"Kalau kita cermati analisisi kita saat ini pemilih kotak kosong sebenarnya sebagian besar sudah berlabuh di Arlan sebagai kandidat yang muncul," ujar Bung FK, sapaannya.

Dan kalau dilihat dari sisi ini maka yang menentukan adalah bagaimana pemilih dari Ridho 2018 yang lalu cukup besar di angka 70-an persen.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved