LIPSUS
LIPSUS: Pegawai Koperasi Tewas Dicor di Palembang Buka Usaha Sendiri, Uang Pendaftaran Rp 700 Ribu
Untuk pertama kali mendaftar jika ingin membuka usaha koperasi, supaya tercatat sebagai anggota harus mengeluarkan biaya senilai Rp 700 ribu.
Penulis: Rachmad Kurniawan Putra | Editor: Odi Aria
Diakuinya, jika saat kewajibannya membayar tagihan pasti ia lakukan, dan selama ini tidak ada masalah.
"Kebetulan petugas koperasinya kenal sama kita, sehingga kalaupun ada keterlambatan mereka terkadang mengerti. Namun, yang nagih juga kadang ngerti, " paparnya.
Hal senada diungkapkan Sugiran (50), jika ia sangat terbantu dengan pinjaman koperasi, dan tidak ada masalah.
"Pastinya kita minjam saat mendesak saja, apa butuh modal usaha atau untuk keperluan anak sekolah. Kalau tidak mendesak kita tidak meminjam, " jelasnya.
Pria yang sebari- harinya adalah penjahit ini pun tak memungkiri jika meminjam dana koperasi lebih besar bunganya dibanding perbankan.
"Kalau meminjam di perbankan belum tentu pinjaman dikabulkan, jikapun dikabulkan prosesnya ribet sana sini. Padahal pinjaman tidak besar, sekitar lima sampai sepuluh juta saja. Sedangkan kalau koperasi cepat prosesnya, apalagi jika kita ikut sebagai nasabah yang nyimpan uang juga, " tandasnya.
Disisi lain, salah satu petugas penagih koperasi Robi mengaku, jika pekerjaanya memang memiliki resiko besar. Namun, selama pekerjaan itu dilakukan dengan cara kekeluargaan ke nasabah hal itu dianggapnya lebih mudah.
"Pastinya kalau bekerja soal hutang piutang ada resikonya, tapi kita tetap lebih hati- hati, " terang Robi.
Belajar dari kasus beberapa petugas koperasi yang mengalami korban kekerasan hingga nyawa melayang, hal itu pastinya menjadi pelajaran bagi dirinya dan rekannya yang lain, untuk lebih mawas diri dan berhati- hati dalam bekerja.
"Pasti kejadian- kejadian yang ada jadi pelajaran, tapi jelas dalam bertugas kita tetap harus sopan kepada nasabah, " tuturnya.
Ditambahkan Robi, dalam penagihan iuran ke nasabahnya ia akan memberikan 'Promes' bukti bayar, jika nasabah telah melakukan pembayaran sesuai kesepakatan.
"Untuk bukti bayar 'promes' ini, ukurannya memang ada yang kecil atau sedang, tergantung kita buatnya. Promes itu sebagai pegangan nasabah jika mereka sudah membayar iurannya, " ungkap Robi.
Dilanjutkan Robi, mengingat dirinya selama ini bertugas di Palembang pastinya ia sudah memahami karakter nasabahnya, dan jikapun di daerah yang jauh ataupun rawan, biasanya penagihan dilakukan lebih dari satu orang.
"Karakter nasabah kita harus tahu, dan pastinya pinjam meminjam tidak ada paksaan, suka sama suka, kalau mau, " tukasnya.
Untuk pinjaman sendiri, dijelaskan Robi jika biasanya ada potongan jumlah pengajuan pinjaman dari nasabah, dan itu biasanya biaya administrasi dan sebagainya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.