Pilgub Sumsel 2024

Isu Herman Deru-Cik Ujang Lawan Kotak Kosong di Pilgub Sumsel 2024, Anita Noeringhati: Senyumin Aja

Isu Herman Deru-Cik Ujang Lawan Kotak Kosong di Pilgub Sumsel, Anita Noeringhati: Senyumin Aja

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Odi Aria
Kolase
Kolase foto Bacagub Sumsel Herman Deru dan Bacawagub Sumsel Anita Noeringhati. 

"Survei itu sebenarnya navigasi, bukan real count atau couick count, jadi yang tinggi jangan bangga yang rendah jangan merasa tamat, sehingga untuk membaca situasi dan ada top on man tanpa menyebut nama, setelah diringkas beberapa nama hingga disusun head to head. Jadi kalau biasanya lembaga teruji hasil tidak jauh- jauh, karena rumus dan margin errornya hampir sama, " tuturnya. 

Ditambahkan HD, kenapa sosok CU (Cik Ujang) yang dipilih mendampinginya karena sosok CU dianggap bisa menyelesaikan persoalan masyarakat, dengan topografi, demografi, popularitas, elektabilitas, potensi elektoral dan persetujuan parpol yang menaungi. 

"Pastinya, kalau ngotot saja berpasangan dengan Cik Ujang, tapi tidak disetujui dan dikasih partai, percuma. Karena kita butuh pengantar di KPU, karena kita bukan independen dan semua partai kami menyetujui dan partai lain masuk, dan pilihannya cuma CU.

Bukan yang lain tidak cocok, tapi lebih syarat persyaratan, kadang elektoral memadai, tapi partai belum berkenan atau sebaliknya, " tuturnya. 

Untuk partai sendiri HDCU saat ini sudah mendapatkan rekomendasi 25 kursi DPRD Sumsel dari 3 parpol, yaitu NasDem, Demokrat dan PKS.

Jumlah itu tak menutup kemungkinan bertambah seiring waktu, setelah dilakukan komunikasi dan lobi-lobian selama ini, serta peluang kandidat untuk menang. 

HD sendiri belum berani mengungkapkan partai lain yang akan mengusung atau mendukungnya nanti, meski sudah ada sinyal yang mau merapat. Tapi selama belum ada surat formal ia belum berani menyampaikannya ke publik. 

"Saya bersama CU punya pengalaman ikut pilkada, setelah kita pastikan tidak nyalon jalur independen, maka melalui jalur partai sesuai undang- undang yakni 20 persen jumlah kursi di parlementer, sehingga kita petakan jumlah kursi dan jumlah partai.

Kita fokus dan kita yakinkan di partai lain ditempat bernaung sendiri saja kita yakinkan apalagi partai lain, utamanya menyakinkan tadi dengan laporan dari berbagai sumber seperti survei meski partai lain juga punya pembanding, dan kita fokus kita yakin dengan jumlah cukup.

Tapi tidak berhenti disini kalau ada yang tertarik dengan HDCU untuk pembangunan Sumsel dengan keputusan politiknya, kita masih sangat berharap dan terbuka, " tandasnya.

HD sendiri tak mengesampingkan untuk membentuk koalisi besar, mengingat apa yang dilakukan seorang kepala daerah (eksekutif), harus juga didukung mitra dalam hal ini legislatif.

"InsyaAllah kalau dipercaya masyarakat memimpin kembali, maka butuh mitra di parlemen, karena DPRD punya fungsi budgeting, sehingga program- program yang dijanjikan kandidat bisa direalisasikan, dengan budget yang bisa jalan, kalau tidak bagaimana menjalankannya, " beber HD, seraya pastinya ia dengan terbuka menerima dukungan partai lainnya. 

Dilanjutkan HD, dukungan parpol selama ini dianggap karena dirinya menjalin komunikasi yang baik serta ada penilaian dari parpol itu sendiri terkait dirinya dengan CU, yang dianggap kandidat yang pas dan punya peluang besar menang. 

"Mendukung atau tidak mendukung itu adalah hak, meski kebetulan mengarah ke HDCU, mungkin banyak faktor salah satunya  komunikasi yang baik selama ini, dan mungkin mendukung kandidat yang menang, atau bisa jadi mereka ada survei sendiri. Tapi pastinya komunikasi dulu yang utama karena ada jualan"  paparnya. 

Disisi lain, ia pun menilai koalisi di Pilkada berbeda dengan koalisi saat Pemilu Presiden (Pilpres), mengingat di daerah ketokohan calon kepala daerah berbeda- beda, sehingga koalisi bisa terbuka lebar dengan parpol yang ada. 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved