Berita PALI

Kisah Anak Penjual Mie Ayam di PALI Jadi Wisudawan Terbaik Universitas Pertamina, Raih IPK 3,99

Kisah inspirasi kali ini datang dari mahasiswi asal Kabupaten PALI Sumatera Selatan, Annisa Fitri yang biasa dipanggil dengan sapaan akrabnya Pipit.

Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Odi Aria
Dokumen Pribadi
Anisa Fitri bersama Kedua orang Tuanya Ismail dan Nyi Juariah, menerima penghargaan menjadi wisudawan terbaik pada Wisuda ke 10 tahun Akademik 2023-2024 yang digelar Universitas Pertamina di Gedung Sasana Kriya TMII Jakarta Timur pada Sabtu (25/5/2024) beberapa waktu lalu. 

SRIPOKU.COM, PALI-- Kisah inspirasi kali ini datang dari mahasiswi asal Kabupaten PALI Sumatera Selatan, Annisa Fitri yang biasa dipanggil dengan sapaan akrabnya Pipit.


Meski hanyalah anak dari orang tua sebagai penjual mie ayam di Kabupaten PALI, namun mahasiswi kelahiran Depok, 26 Desember 2001 silam, berhasil menyandang predikat cumlaude di Universitas Pertamina, Jakarta dengan nilai IPK sebesar 3,99.


Doa dan usaha tidak pernah mengkhianati hasilnya, I can because I believe I can (Aku bisa karena aku yakin aku bisa) begitulah kata motivasi Anisa Fitri yang disapa Pipit dalam memotivasi dirinya untuk menggapai cita-cita dan prestasinya selama ini.


Anisa Fitri menjadi wisudawan terbaik pada Wisuda ke 10 tahun Akademik 2023-2024 yang digelar Universitas Pertamina di Gedung Sasana Kriya TMII Jakarta Timur pada Sabtu (25/5/2024) beberapa waktu lalu.


Pipit merupakan Putri ke dua dari tiga bersaudara, anak dari pasangan suami istri Ismail dan Nyi Juariah yang berdomisili di Kelurahan Talang Ubi Selatan, Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI.


Sehari-hari nya, Ayah nya Ismail bersama Ibu nya Nyi Juariah diketahui bekerja sebagai penjual Mie Ayam yang membuka warung di samping Kantor Kejari PALI lama. Tepatnya di Jalan Merdeka, Pahlawan. Warung Mie Ayam Uda namanya.


Pipit mengungkapkan rasa haru bercampur bahagia atas pencapaiannya karena berhasil meraih Cumlaude di Universitas Pertamina.


"Saya tidak bisa mengungkapkan betapa bahagianya saya ketika melihat senyum kebahagiaan dan keharuan dari kedua orang tua saya, saat mendampingi saya Wisuda kemarin.

Tentunya pencapaian ini tidak terlepas atas hasil kerja keras, dedikasi dan doa yang tiada henti dari kedua orang tua saya,"kata Pipit, Senin (3/5/2024).


Ia juga sangat bersyukur karena semua pengorbanan kedua orang tua nya untuk memastikan dirinya untuk mendapatkan pendidikan terbaik akhirnya membuahkan hasil yang manis.


Walaupun dari keluarga sederhana, sejak kecil, Pipit sudah punya prestasi super mewah.


Setelah lulus dari SMPN 1 Talang Ubi, ia melanjutkan pendidikan nya ke SMA Negeri Sumsel dengan beasiswa penuh.


Lulus dari SMA, Pipit bercerita dirinya mulai menempuh pendidikan tinggi di Universitas Pertamina sebagai penerima beasiswa undangan pada tahun 2019 lalu. 


"Saya mendapatkan kesempatan tersebut dilatari dari kerja sama antara pihak SMA Negeri Sumsel dengan Universitas Pertamina.

Alhamdulillah dari seluruh rangkaian seleksi penerimaan beasiswa itu, saya menjadi salah satu yang terpilih dan berkesempatan kuliah di Universitas Pertamina," ungkapnya 


Pipit mengambil jurusan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Pertamina. Beragam cerita dan kisah inspiratif mewarnai proses perkuliahannya selama di Jakarta.


Menurut Pipit, menempuh pendidikan tinggi di kota besar Jakarta dinilai membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. 


Pertama kali menginjakan kaki di Kota Jakarta, dirinya merasa sedikit takut akan dunia perkuliahan dan gaya hidup di Jakarta.


Namun, demi tekad nya yang kuat, ia berusaha untuk membuang rasa takut dengan terus menanamkan pada pikirannya bahwa ia punya tujuan dan cita-cita yang besar di masa depan. 


"Oleh karena itu, saya meyakini diri saya dan harus berani serta siap menghadapi semua tantangan kedepannya,"ujarnya.


Sejumlah kegiatan diluar perkuliahan diikuti oleh Pipit, mulai dari berbagai perlombaan, kegiatan konferensi, kegiatan kepanitiaan, dan magang.


Untuk menambah uang saku, dirinya juga aktif di berbagai kegiatan. Seperti menjadi asisten dosen, tutor bahkan ikut membantu proyek-proyek dosen.


Pipit mengaku, salah satu tantangan terbesarnya saat berkuliah adalah mengelola uang saku yang diberikan kampus agar bisa mencukupi semua kebutuhan sehari-hari.


Dengan latar belakang keluarga sederhana yang mana biaya perkuliahan ditanggung beasiswa. Kalau hanya mengandalkan uang saku tentunya hal tersebut tidak mencukupi untuk menunjang kehidupan nya di kota Jakarta.


Oleh karena itu ia berusaha untuk mencari uang tambahan yang dapat membantu menunjang kehidupannya.


"Alhamdulillah itu semua bisa dilalui. Selain menambah uang saku, juga memperkaya pengalaman saya, serta menjadi media bagi saya untuk berkembang,"tuturnya.


Usai menyelesaikan studi di Universitas Pertamina, Ia berencana akan bekerja untuk memperkaya pengalaman kerja dirinya.


Ia berharap ilmu yang didapat bisa memberikan kontribusi kepada PT Pertamina sehingga bisa menjadi dampak positif bagi perusahaan dan masyarakat. 


Selain itu, Pipit juga bertekad untuk mempersiapkan diri mencari beasiswa untuk melanjutkan pendidikan nya ke S2.


Ia mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orangtuanya yang telah mendukung setiap langkahnya.


Meskipun orang tuanya mengalami kesulitan secara finansial, tapi ketika ada hal-hal yang dia butuhkan untuk menunjang pendidikannya, orang tua saya selalu mengusahakannya. 


Begitu juga dengan kesempatan yang dia dapatkan untuk memperoleh beasiswa baik ketika SMA maupun di perguruan tinggi yang semuanya tidak terlepas dari dukungan kedua orang tuanya.


"Orang tua saya selalu menguatkan dan memberikan semangat ketika saya merasa lelah dengan hal-hal yang harus saya hadapi selama menempuh pendidikan,"ungkapnya.


Ia juga berharap apa yang dicapai oleh dirinya bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi generasi muda di Kabupaten PALI.


"Saya berharap, semoga generasi muda khususnya di Kabupaten PALI memiliki keyakinan dan keberanian bahwa pendidikan dan kesuksesan adalah milik semua orang.

Jadi kita harus berusaha untuk bisa meraih kesuksesan itu. I can because I believe I can (Aku bisa karena aku yakin aku bisa),"kata Pipit.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved