Ayah Bunuh Bayi di Empat Lawang
Pengakuan Ibu Bayi yang Tewas Dibanting Ayahnya, Sering Alami KDRT Marah-marah Kalau tak Ada Rokok
Septi sering mengalami kekerasan selama berumah tangga bersama F ia mengaku sering ditampar dan ditinju oleh samg suami.
Penulis: Sahri Romadhon | Editor: Odi Aria
Dimana saat itu ia dan istrinya baru saja memgambila si anak yang baru saja dititipkan pada neneknya.
“Sesampainya di rumah korban digendong oleh bapaknya dan diantar ke dalam kamar tidak lama kemudian anak tersebut menangis dan bapak dari anak tersebut kesal,” kata Kapolsek Lintang Kanan, Iptu S Silalahi, Jumat (17/5/2024).
Baca juga: Tampang Ayah Sadis di Empat Lawang Tega Bunuh Bayinya Usia 1,5 Bulan, Emosi Anak Nangis Terus
Melihat hal tersebut ibu dari bayi 1,5 bulan meminta untuk mengendong anaknya, akan tetapi pelaku menolak hal tersebut.
“Tidak dikasi oleh suaminya lalu ibu dari anak tersebut marah dan langsung di tampar oleh suaminya,” jelasnya.
Usai ditampar oleh samg suami ibu korban pun langsung meminta bantuan kepada masyarakat dan minta diantar ke rumah seseorang untuk meminta pertolongan agar anaknya segera diambil.
“Akan tetapi sesampai di rumahnya anak tersebut sudah lebam semua lalu langsung di larikan ke Puskesmas Muara Pinang tapi ditolak dan langsung dirujuk ke RSUD Tening Tinggi akan tetapi dalam perjalanan bayi tersebut sudah meningal dunia,” jelasnya.
Adapun bayi usia 1,5 bulan itu telah dimakamkan oleh pihak keluarga ibunya pada kamis sore menjelang malam.
“Pelaku sempat kabur ke kebun, setelah kita kejar bersama aparat desa dan warga akhirnya pelaku berhasil ditangkap dan kini akan kita serahkan ke Satreskrim Polres Empat Lawang,” katanya.
Ditangkap di Kebun Kopi
Firdaus (18) ayah pembunuh bayi berusia 1,5 bulan sempat melarikan diri ke perkebunan kopi usai membanting anak kandungnya itu berhasil ditangkap.
Dibantu warga, Unit Reskrim Polsek Lintang Kanan menangkap Firdaus Kamis (16/5/2024) malam berhasil menangkap pelaku yang kabur.
“Kejadian pengniayaan sekitar jam 12 siang pelaku kabur dna bersembunyi ke area perkebunan kopi hingga akhirnya Kamis malam berhasil ditangkap,” kata Kapolsek Lintang Kanan, Iptu S Silalahi, Jumat (17/5/2024).
Diketahui Niko bayi usia 1,5 bulan meregang nyawa usai alami penganiayaan oleh ayah kandungnya sendiri di rumahnya Desa Batu Ampar.
Dilaporkan Firdaus membanting anak kandungnya yang masih berusia 1,5 bulan itu, dimana sang ibu Septi mendapati banyak luka lebam pada tubuh bayi tersebut.
Firdaus kesal karena anaknya terus menangis saat ia menggendongnya, dimana saat itu ia dan istrinya, Septi baru saja menjemput anaknya yang usai dititipkan pada neneknya.
“Sesampainya di rumah korban digendong oleh bapaknya dan diantar ke dalam kamar tidak lama kemudian anak tersebut menangis dan bapak dari anak tersebut kesal,” kata Kapolsek Lintang Kanan.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.