Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi

Terancam 15 Tahun Penjara, Penyesalan Anak Bunuh Ibu Kandung karena Tak Dibelikan Motor Terungkap

Berikut penyesalan seorang anak di Sukabumi yang tega membunuh ibu kandungnya karena tak dibelikan sepeda motor.

Editor: pairat
Kolase Sripoku.comTribunmedan
Berikut penyesalan seorang anak di Sukabumi yang tega membunuh ibu kandungnya karena tak dibelikan sepeda motor. 

SRIPOKU.COM – Berikut penyesalan seorang anak di Sukabumi yang tega membunuh ibu kandungnya karena tak dibelikan sepeda motor.

Adalah Ra (26) pemuda di Sukabumi yang nekat menghabisi nyawa ibu kandungnya usai tak dibelikan sepeda motor.

Terancam kurungan penjara 15 tahun, kini Ra dikabarkan menyesal usai melakukan perbutan keji tersebut.

Sebelumnya, usai membunuh ibu kandungnya Ra sempat meminta tetangganya untuk membunuh dirinya juga.

Peristiwa nahas itu terjadi di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Jawa barat menggegerkan warga.

Penyesalan Ra nampak ketika memberikan upah Rp 300 ribu kepada tetangga untuk menghabisi nyawanya.

Pasalnya, Ra bunuh ibu kandungnya sendiri, Inas (45) secara sadis menggunakan garpu tanah, sekira pukul 17.30 WIB, Senin (13/5/2024).

Sosok Rahmat Anak Bunuh Ibu Kandung Karena tak Dibelikan Motor, Minta Dibunuh Tetangga Usai Beraksi
Sosok Rahmat Anak Bunuh Ibu Kandung Karena tak Dibelikan Motor, Minta Dibunuh Tetangga Usai Beraksi (Kolase)

Korban pertama kali ditemukan dalam kondisi telentang bersimbah darah di kamar tidurnya oleh warga sekitar.

Pahrudin, warga sekitar ini orang pertama kali ditemui Ra yang mengaku telah membunuh ibunya sendiri.

Dia mengatakan, sekira pukul 04.00 WIB, pelaku mendatangi rumahnya meminta dibunuh dengan menyodorkan uang Rp 330.000 dan mengaku telah menghabisi nyawa Inas.

"Dia bawa uang ke rumah, katanya gini, a tolong bunuh saya, saya udah membunuh Ibu saya, gitu ke saya, itu doang," ujar Pahrudin di lokasi.

Pahrudin yang dibuat kaget dengan permintaan pelaku, lantas mendatangi ketua RT setempat dan langsung mengumpulkan warga mendatangi rumah korban.

"Jadi memang pelaku datang ke saya dulu, udah ke saya, saya lapor ke warga lain, saya minta tolong, udah ke situ saya ke pak RT, baru ke keluarganya, saya kurang tahu (kronologinya)," ucap Pahrudin.

Warga yang menemukan Inas meninggal dunia bersimbah darah lantas melaporkan ke polisi. Pelaku saat itu nampak terlihat seperti orang kebingungan dan terlihat pasrah saat diamankan polisi.

Minta Dibunuh Usai Beraksi

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved