Siswa SMK Lingga Kencana Kecelakaan

Tangis Istri Sopir Kecelakaan Maut di Subang, Khawatir Kuliah Anak Putus Usai Sadira Tersangka

Beredar video istri dari sopir Bus Trans Putera Fajar menangis sambil menumpahkan curahan hatinya, Kamis (16/5/2024).

Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Yandi Triansyah
Kolase Sripoku.com/Tribun Jabar
Beredar video istri dari sopir Bus Trans Putera Fajar menangis sambil menumpahkan curahan hatinya, Kamis (16/5/2024). 

Pihak kepolisian mengungkapkan penyebab kecelakaan bus Putera Fajar.

Dirlantas Polda Jabar, Kombes Pol Wibowo mengatakan, penyebab utama kecelakaan itu karena kegagalan fungsi pada sistem pengereman bus.

"Kita akan terus lakukan pendalam dan pemeriksaan dalam kasus kecelakaan maut tersebut termasuk melakukan pemeriksaan terhadap pemilik PO Bus, karena ditemukan fakta tak perpanjang uji KIR, serta fakta lainnya seperti perubahan badan bus dari bus biasa menjadi jetbus atau high decker," kata dia dikutip dari Kompas.com.

Sempat Minta Maaf

Sopir bus Sadira sempat terjepit bodi bus dan akhirnya ia bisa dievakuasi dalam kondisi terluka.

Sadira kemudian dilarikan ke RSUD Subang untuk mendapatkan perawatan.

Dengan kondisi terluka karena tergencet bus, pria paruh baya itu berulang kali meminta maaf.

”Mohon maafkan saya untuk yang telah meninggal dan terluka pada saat saya bawa (bus). Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," ucapnya.

Ia bercerita kecelakaan tersebut berawal saar rem bus tidak berfungsi. Kendaraan pun melaju tak terkendali di jalan yang menurun. Sadira mengaku mencari jalur penyelamat, tapi tak menemukannya.

Hingga akhirnya dia memutuskan membanting setir ke kanan dengan alasan menghindari jatuhnya korban lebih banyak.

"Dalam pemikiran saya, kalau saya teruskan melalui jalan raya, otomatis banyak kendaraan yang tersambar. Akhirnya saya punya inisiatif harus dibuang (banting setir)," ungkapnya.
Keputusan tersebut juga diambil dengan harapan laju busnya terhenti setelah menabrak tiang listrik yang ada di depannya.

"Di depan saya ada tiang listrik, agar kendaraan bus itu berhenti, terpaksa saya putar ke kanan dan setelah itu saya sudah tidak tahu apa yang terjadi lagi," tutur dia.

Keputusan Sadira trenyata menewaskan sembilan siswa, 1 guru dan juga seorang pengendara mobil serta ada puluhan orang yang terluka.

”Saya minta maaf,” tandasnya.

Sadira juga menyebut ada tiga bus yang mengangkut siswa kelas XII ke Bandung untuk acara perpisahan.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved