Pilkada 2024
Kandidat Jangan Ketinggalan Kereta Pilwako Palembang, Diunggulkan Tapi tak Punya Kendaraan
Komunikasi antar parpol saat ini masih terbilang cair, sehingga peta koalisi menjelang Pilwako Palembang belum tampak jelas.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Komunikasi antar parpol saat ini masih terbilang cair, sehingga peta koalisi menjelang Pilwako Palembang belum tampak jelas.
Walau secara internal, parpol sudah menampilkan sosok pimpinan masing-masing seperti Fitrianti Agustinda dari NasDem, Yudha Pratomo Mahyuddin melalui Demokrat, Prima Salah dari Gerindra dan Hidayat yang akan maju dari Golkar.
Pengamat politik Kemas Khoirul Mukhlis mengungkapkan, hal ini terjadi mungkin karena masih menunggu hasil survey yang tengah dilakukan.
Apalagi Keputusan berada di tangan partai tingkat pusat, tentunya komunikasi antar parpol tak hanya terjadi di tingkat lokal saja melainkan juga sampai ke pusat masing-masing.
“Saya melihatnya masih cukup waktu sampai pendaftaran Agustus mendatang, pastinya terjadi tarik menarik kepentingan di sini.
Namun partai juga harus jeli dan tidak egosentris, sebab bisa jadi akan ada partai yang bernasib seperti hantu gentayangan yang kesendirian ditinggalkan partai lainnya.
Kalau ini yang terjadi, akhirnya akan bergabung dengan koalisi dengan nilai tawar rendah,” ungkap Kemas Khoirul Mukhlis kepada Sripoku.com, Rabu (17/4/2024).
Dijelaskan Mukhlis, dengan komposisi perolehan kursi legaslatif hasil Pemilu lalu bukan tidak mungkin ada partai yang terabaikan karena terlalu kaku dalam berkomunikasi.
Hal ini terjadi karena terlalu memaksakan kehendak, sehingga partai lain sudah terbangun koalisi lebih dulu. Hal pileg lalu menunjukan tidak ada satu partai pun yang bisa mengusung calon sendiri tanpa berkoalisi.
Mantan Ketua KPU Palembang ini menyebut, sama halnya dengan partai maka kandidat juga harus membuka diri seluas mungkin. Bisa jadi akan ketinggalan kereta, walau selama ini diunggulkan namun tidak ada partai yang akan mengusung.
“Jadi jangan sampai ada kandidat yang merasa di atas angin sehingga menutup diri atas dinamika yang ada. Bisa-bisa kandidat ini akan ketinggalan kereta, diunggulkan namun tidak memiliki kendaraan politik.
Maka itu sosok seperti Hidayat, Prima Salam dan Sutami akan menjadi penentu arah koalisi. Mereka ini memiliki bargaining tinggi, termasuk memiliki peluang besar untuk menjadi pendamping atau calon wakil walikota,” tambah Mukhlis.
Mukhlis menambahkan sosok seperti Yudha Pratomo Mahyuddin yang mengaku sudah memperoleh restu AHY untuk calon walikota, harus bekerja ekstra keras mencari pendamping. Karena kalau pada akhirnya turun kasta menjadi calon wakil walikota maka akan memunculkan kesan kurang bagus.
Direktur Eksekutif Lintas Politika Indonesia ini juga berharap masih munculnya kandidat lain yang siap berkompetisi seperti Andi Asmara yang sudah melakukan tebar pesona melalui billboard di beberapa lokasi strategis di Palembang.
Kalau pengusaha batubara ini benar-benar maju dalam kompetisi, bisa jadi peta politik akan semakin menarik.
Pilwako Palembang
Ratu Dewa
Fitrianti Agustinda
M Hidayat
Yudha Pratomo Mahyuddin
Demokrat
Nasdem
Golkar
Andi Asmara
Prima Salam
Sutami Ismail
Gerindra
PKB
Tunduk Perintah Megawati, Bupati Banyuasin Askolani Ogah Ikuti Retreat Kepala Daerah di Magelang |
![]() |
---|
Pengamat Bagindo: Selamat Datang Para Kepala Daerah Hasil Produk Praktek Politik Primitif |
![]() |
---|
Prabowo Lantik RDPS Walikota dan Wakil Walikota Palembang, Ini Tantangannya |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Lantik Herman Deru-Cik Ujang, Tantangan Antara Asta Cita dan Efisiensi Anggaran |
![]() |
---|
Megawati Beri Arahan kepada 126 Kepala Daerah dari PDIP, Pemimpin Harus Turun ke Bawah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.