Pilkada 2024

Digadang Jadi Cawagubnya Herman Deru di Pilgub Sumsel, Joncik Masih Ditaksir Tokoh Partai Besar

DR H Joncik Muhammad SSi SH yang digadang menjadi Bakal Cawagubnya Herman Deru ternyata masih ditaksir beberapa tokoh partai besar.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
KOLASE/SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Mantan Gubernur Sumsel H Herman Deru SH yang digadang-gadang bakal berpasangan dengan mantan Bupati Empatlawang Dr. H. Joncik Muhammad, S. Si, SH, MM, MH di Pilgub Sumsel 2024. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Setelah seminggu diberitakan hampir jadi koalisi HD-JM (Herman Deru-Joncik Muhammad) yang akan menjadi rival MAWAR (Mawardi-Harnojoyo), Dr. H. Joncik Muhammad, S. Si, SH, MM, MH ternyata masih ditaksir beberapa tokoh partai besar.

"Kita kan tidak menutup satu ini. Yang melakukan berkomunikasi dengan kita. Diantaranya ada dari Tokoh (partai-partai besar)," ungkap Joncik yang mantan Bupati Empat Lawang, Kamis (21/3/2024). 

Sekretaris DPW PAN (Partai Amanat Nasional) Sumsel ini menjelaskan sampai saat ini semuanya masih cair hingga nanti ada keputusan resmi yang berbentuk SK dari DPP Partai pengusung. 

"Masih cair semua, sebelum resmi keputusan terakhir menunggu SK dari DPP," jelas mantan Ketua Komisi II DPRD Sumsel.

Mantan Gubernur Sumsel H Herman Deru SH MM dan Mantan Bupati Empat Lawang DR H Joncik Muhammad SSi SH
Mantan Gubernur Sumsel H Herman Deru SH MM dan Mantan Bupati Empat Lawang DR H Joncik Muhammad SSi SH (Handout)

Baca juga: Tinggalkan Kursi Dewan Demi Maju Pilbup Muaraenim? H Syamsul Bahri Masih Lihat Peluang

Ia mengajak untuk melihat perkembangan seminggu hingga dua kedepan, pasalnya saat ini rekapitulasi nasional selesai 20 Maret 2024, pembicaraan sudah akan bergser dari Pileg-Pilpres beralih ke Pilkada.

"Tunggulah perkembangan seminggu-dua minggu ini," ujarnya.

Menurut Joncik yang juga Ketua MW KAHMI Sumsel, pembicaraan Pilkada di tingkat pusat tentunya nanti apakah permanen dari koalisi pusat sampai ke bawah atau seperti selama ini. Pusat di bawah serahkan masing-masing, cair.

"Kalau itu permanen, artinya Nasdem tidak masuk koalisi itu. Kecuali bergabung. Kita nunggu itu. Finalnya itu, karena yang mengusung calon itu partai. Tapi kita berkeyakinan rasanya sulit koalisi permanen sampai ke bawah," kata Joncik. 

Apalagi pemerintahan Prabowo ke depan bisa jadi partai-partai yang tadi di 02, 01, 03 gabung ke Pak Prabowo sehingga koalisinya berubah. Bukan lagi partai pengusung pada saat pencalonan, tapi partai yang ikut mendukung pemerintah.


"Nah itu minggu depan sudah clear. Karena paling lambat pertengahan April sudah harus ini. Mei sudah tahapan. Jadi kalau berpasangan itu Mei, Juni itu sudah harus dideklarasikan karena Agustus proses pendaftaran, September penetapan," ujarnya. 

Joncik kelahiran Sawah, Tebing Tinggi, Empat Lawang pada tanggal 4 November 1970 mengatakan saat ini masih cair, artinya segala kemungkinan bisa saja terjadi.

"Ya sangat mungkin politik itu dinamis. Politik itu selalu berubah setiap saat. Ada hal yang tidak bisa kita prediksi," ujarnya. 


Politisi PAN yang akrab namanya disingkat JM menyatakan prinsipnya bakal menggelar deklarasi itu kalau DPP sudah mengeluarkan SK.

"Jangan pernah deklarasi sebelum dikeluarkan SK, akan layu sebelum berkembang. Sudah digadang-gadang, partai tidak mengeluarkan SK. Kan malu kalau tidak bisa nyalon padahal sudah deklarasi," ujarnya.

Prinsip deklarasi kalau partai sudah menyetujui, keluar SK baru deklarasi. Jangan sampai deklarasi, partai tidak menyetuji. Karena pertarungan Pilkada ini provinsi, akan sangat susah kalau untuk jalur independen, apalagi waktunya tinggal 7 bulan lagi. Tidak  mungkin 5-6 bulan mengumpulkan KTP untuk independen.

"Artinya partai yang disiapkan untuk maju di provinsi. Jangan sampai partai belum punya, kita sudah mendeklarasikan diri. Itu repot kalau tidak dapat partai," katanya.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved