KISAH Pemuda Penyadap Karet Jadi Prajurit TNI AD, Latihan Lari Sejak SMA dan Belajar dari Youtube
Berkat keinginan yang tinggi ditambah perjuangan dan doa orang tua mengantarkan Sahat Maruli Tua Sihite berhasil mewujudkan mimpi dia dan keluarganya
Penulis: Arief Basuki | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Berikut ini adalah kisah pemuda penyadap karet yang menjadi prajurit TNI AD.
Dia adalah Sahat Maruli Tua Sihite.
Berkat keinginan yang tinggi ditambah perjuangan dan doa orang tua mengantarkan Sahat Maruli Tua Sihite berhasil mewujudkan mimpi dia dan keluarganya menjadi prajurit TNI AD.
Menurut Kapendam II/Swj Kolonel Arh Saptarendra P, S.T., M.M, Sahat Maruli merupakan salah satu dari 116 prajurit TNI AD yang dilantik di Rindam II/Swj dengan pangkat Prajurit Dua (Prada).
Baca juga: Kisah M Shabilla Anak Kuli Bangunan Lulus Prajurit TNI AD, Ayah Datang Pelantikan Pakai Jas Tetangga
"Yang melantik mereka seharusnya Pangdam II/Swj Mayjen TNI Yanuar Adil, karena beliau ada kegiatan di Jakarta yang urgen, maka upacara di Rindam dipimpin Kasdam II/Swj yaitu Brigjen TNI Ruslan Effendy," tandasnya.
Keberhasilan dari Sahat Maruli, lanjut dia, menginspirasi kita semua bahwa setiap orang bisa mewujudkan mimpinya meski secara ekonomi dapat dikatakan berat.
"Orang tua petani dan ibu rumah tangga. Dan untuk bantu keluarga dia bekerja sebagai penyadap karet di kebun orang lain. Sahat membuktikan untuk jadi prajurit tidak harus mengeluarkan biaya yang besar apalagi menyuap," ujar Sapta tegas.
Saat diwawancarai selesai upacara penutupan pendidikan, Prada Sahat Maruli Sihite tampak bangga duduk di tengah kedua orang tuanya.
Belajar dari Youtube
"Jadi tentara itu cita-cita saya sejak kecil. Dan sejak SMA saya latihan lari, push up dan lain-lain di Yonkav 5. Sedangkan untuk psikologi saya belajar dari You tube, medsos, perpustakaan di kota ataupun buku-buku," ujar Sahat Maruli.
Dikatakan Sahat, sebelum pendidikan di Rindam II/Swj dia pernah bekerja sebagai penyadap karet di kebun orang lain dan mendapatkan upah Rp 80.000,- per hari.
"Saya juga pernah test dan 2 kali gagal yaitu seleksi Bintara TNI AD dan Tamtama TNI AD," tandas dia.
Masih di tempat yang sama, sang ayah Jasmer Sihite mengatakan bahwa keinginan yang kuat dari anaknya yang mengantar dia berhasil mewujudkan cita-cita.
"Dia lakukan sendiri dari mulai ambil formulir maupun ikut tes. Dulu waktu SMA dia sambil bekerja di kebun karet dan sore harinya latihan di Yonkav 5/DPC," ujar Jasmer membuka pembicaraan.
"Sebagai orang tua, saya ijinkan karena itu memang cita-citanya," ujar Jasmer.
SOSOK Praka Zaenal Muttaqin, Prajurit Marinir Gugur setelah Terjun Payung HUT TNI di Teluk Jakarta |
![]() |
---|
Lirik Lagu Di Luar Nalar by Faith, Masuk Playist Fresh Indonesian Pop YouTube September 2025 |
![]() |
---|
JENDERAL Mantan Pangdam II Sriwijaya Ini Teteskan Air Mata, "Padahal Saya Tentara, Saya Nangis Juga" |
![]() |
---|
TERUNGKAP Peran Serka N dan Kopda FH, 2 Oknum Prajurit Kopassus yang Culik dan 'Habisi' Kacab Bank |
![]() |
---|
Pendaftaran Calon Tamtama Prajurit Karier TNI Gelombang III 2025 Dibuka, Ini Syarat dan Tinggi Badan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.