Kecelakaan di Plaju

Identitas Korban Kecelakaan Tunggal Mobil Minibus di Plaju, Sopir Tewas dan 5 Penumpang Luka-luka

Adapun kronologi kejadian yakni kendaraan tersebut datang dari arah fly over Jkabaring hendak mengarah simpang Tangga Takat, Palembang.

|
Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Andi Wijaya
Mobil Toyota Avanza BG 1420 JR warna silver menabrak tiang telepon dan pohon saat melintas di jalan Jendral A Yani Plaju Palembang, Jumat (8/3/2024). 

Dan hingga kini jenazah korban di larikan ke RSUD Bari, Palembang.

Ayah korban, Hasta (43), menuturkan anaknya pergi dari rumah pada Kamis, (7/3/2024), sekitar pukul 16.00.

"Pamitnya pergi kemarin sore. Awalnya Andrian, anak saya ini cerita dengan ibu sedang ribut dengan pacarnya, DN," ucap sang ayah. 

Kecelakaan tunggal mobil minibus warna silver bernopol BG 1420 JR di Plaju, Jumat (8/3/2024)
Kecelakaan tunggal mobil minibus warna silver bernopol BG 1420 JR di Plaju, Jumat (8/3/2024) (Sripoku.com/Andi Wijaya)


Lanjut Hasta, lalu Andrian meminta selesaikan dengan ibu. Namun sang ibu pun tidak mau, " minta bantu dengan ibunya untuk menyelesaikan masalah tersebut. 

Namun ibunya pun tidak mau. Lalu, Andrian pun pergi bersama teman-temannya," katanya. 


Hasta juga mengatakan, saat pergi meninggal rumah dirinya sempat melarang Adrian untuk pergi, namun anaknya masih pun pergi.

"Takut pak sedang anak masalah, takut kenapa-kenapa. Dan takut tidak benar minum-minuman," ungkapnya. 

Dirinya tidak menyangka sekitar pukul 08.30, sambung Hasta, dirinya mendapatkan telepon dari teman anaknya.

"Dapat telepon pak tadi, sekitar pukul 08.30, dari temannya, yang mengatakan Andrian meninggal dunia lantaran kecelakaan," ungkapnya sambil mengatakan langsung ke RS Bari Palembang.


Dirinya pun tidak menyangka anaknya mengalami kecelakaan ini.

" Idak nyangka pak, saat di rumah sakit ternyata benar, Adrian mengalami kecelakaan dan meninggal dunia," ungkapnya.


Di tempat yang sama, ibu korban Mudaharyani (37), ketika melihat jenazah sang anak langsung pingsan melihat jenazah anaknya. Setelah berangsur sadar Mudaharyani hanya bisa menangis.

"Nak, nak bangun, ini ibu ini ibu," ungkapnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved