Berita OKU
Datang Terlambat Upacara Bendera, Siswa SMP di OKU Dipukul Guru Pakai Sapu
Seorang siswa SMP Negeri 34 OKU berinisial AY mengaku dipukul oknum guru dengan sapu.
Penulis: Leni Juwita | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, BATUTAJA - Seorang siswa SMP Negeri 34 OKU berinisial AY mengaku dipukul oknum guru dengan sapu.
Tidak hanya dipukul, AY juga mengaku diancam oleh oknum guru dengan parang.
Oknum guru diketahui berinisial BS merupakan guru agama Katolik yang mengajar di sekolah tersebut.
Didampingi kuasa hukumnya Yudi Saputra SH, AY mengaku kejadian dugaan penganiayaan itu terjadi pada Senin (5/2/2024).
Saat itu, AY datang terlambat mengikuti upacara bendera. Kemudian dikenakan sanksi disiplin membersihkan halaman.
Saat itu sang murid mau meminjam sapu guru namun tidak dipinjam sehingga terjadi tarik menarik.
Guru yang emosi tersebut langsung memukul di bagian pantat sang murid. Pasca pemukulan itu, Ay melakukan visum.
Kesokan harinya menurut Ay, saat dia sedang duduk-duduk bersama teman-temannya, sang guru mengacungkan parang ke arah AY.
“Pak BS juga keesokan harinya mengacungkan parang kepada saya dari jarak jauh entah apa maksud bapak BS, " kata korban, Senin (19/2/2024).
Sementara saat dikonfirmasi, BS yang merupakan guru agama katholik di SMP Negeri 34 OKU mengaku bahwa dia bukan memukul tapi hanya mendorong pakai sapu.
Saat kejadian dia memang sedang memegang sapu sedang memebrsihkan sampah yang berserakan di depan kelas ruangannya. “
Namun sapu itu bukan untuk dipukulkan ke siswa AY, saksinya yang melihat ibu kepala sekolah," kata BS.
Pendapat yang sama juga disampaikan Kepala SMP Negeri 34 OKU Maria Indriati MPd yang ditemui di ruang guru.
Menurut Kepala Sekolah dia melihat sendiri sang guru bukan memukul namun hanya mendorong menggunakan sapu.
“Tidak benar guru kami memukul siswa apalagi sampai luka itu tidak ada, saya sudah memeriksa langsung dan memang tidak ada luka bekas pukulan sapu “ kata dia.
Dikatakan Maria dia memeriksa tubuh AY disaksikan guru–guru lainnya.
Dikesempatan itu Kepala Sekolah menjelaskan, di sekolah tempat dia mengajar memang ada sejumlah anak non muslim.
BS merupakan guru yang diperbantukan mengajar Agama Katholik di ruangan terpisah dari kelas lainnya.
Bs guru yang diperbantukan dari Kemenag OKU ini memang orangnya rajin membersihkan sekitar sekolah.
Kepala Sekolah juga membantah tudingan yang mengatakan BS pernah mengacungkan parang ke siswa bersangkutan.
Menurut Maria, BS memang sejak dulu sering membawa parang untuk memampas dan merapikan dahan-dahan liar yang ada menganggu di sekitar sekolah.
“Beliau bawa pisau bukan untuk mengancam nyawa siswa , tapi untuk merapikan pohon-pohon yang menggangu pemandangan ,” jelas Kepala Sekolah.
Kernet Truk Kesetrum, Gegara Bodi Mobil Bagian Atas Nyenggol Kabel Listrik |
![]() |
---|
Hujan Lebat Merata di OKU Beberapa Titik Langganan Banjir Mulai Tergenang |
![]() |
---|
Tampang Kakek 59 Tahun yang Pukul Sopir Angdes di OKU, Bakal Habiskan Masa Tua di Penjara |
![]() |
---|
Fenomena Pernikahan Dini Remaja di OKU Sumsel Meningkat, Didominasi Karena Hamil di Luar Nikah |
![]() |
---|
Herman Deru Sebut Soliditas Legislatif dan Ekskutif Kunci Suskes Membangun Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.